Ternyata, Wanita Yang Meninggal Asal Labuan Kuris Positif Covid-19

oleh -42 Dilihat
oleh

Sumbawa Besar, Nuansantb.net- (03/05/2020)

Meninggalnya pasien atas nama RE asal Labuan Kuris Kecamatan Lape Kabupaten Sumbawa sempat membuat heboh masyarakat setempat. Kehebohan tersebut dikarenakan jenazah almarhumah ditangani layak pasien positif covid-19.

Sekretaris Daerah selaku Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Nusa Tenggara Barat Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, Minggu (03/05/2020) malam ini, mengumumkan bahwa ada penambahan kasus baru positif Covid-19 di NTB sebanyak 18 orang yang salah satunya adalah almarhumah RE asal Desa Labuan Kuris Kecamatan Lape Kabupaten Sumbawa.

iklan

Almarhum sendiri tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19 dan juga tidak pernah memiliki riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19.

Almarhumah saat itu datang ke rumah sakit dengan penyakit penyerta anemia gravis, hipertiroid, dan pneumonia bilateral. Setelah menjalani perawatan selama sekitar 4 jam, almarhumah meninggal dunia di Rumah Sakit HL. Manambai Abdul Kadir Sumbawa pada 28 April 2020 dan langsung mengambil sampel swabnya untuk diperiksa.

“Dari 18 hasil swab positif baru, salah satunya adalah milik almarhumah RE asal Labuan Kuris Kecamatan Lape Kabupaten Sumbawa. Dengan keluarnya hasil ini maka apa yang telah petugas lakukan terhadap jenazah almarhumah telah sesuai prosedur protocol penangan covid-19,”

Sebagaimana diberitakan sebelum bahwa, perempuan berinisial RE berusia 31 tahun asal Desa Labuan Kuris Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa yang sempat dirawat di Puskesmas Lopok dan diperlakukan sebagai pasien umum yang saat itu kondisinya semakin parah sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Manambai Abdulkadir dan diperlakukan sama juga sebagai pasien umum.

Setelah dilakukan pemeriksaan yang hasil rontgen menunjukkan pasien (RE) tersebut menderita pneumonia bilateral komplikasi anemia aplastik maka pasien RE langsung dikantegorikan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) covid-19 dan dipindahkan ke ruang isolasi.

Namun nasib berkata lain, setelah beberapa jam di ruang isolasi, pasien RE menghembuskan napas terakhir. Sehingga situasi di RSMA seketika berubah karena beberapa perawat yang kontak langsung dengan pasien tersebut.

Direktur RSMA, dr. Arindra Kurniawan lantas mengeluarkan kebijakan untuk mengistirahatkan sejumlah perawat yang sempat contack langsung guna menjalani protocol kesehatan.

Demikian juga dengan Kadis Kesehatan Sumbawa, Drs. H. Didi Darsani A.Pt,. meminta perawat dan petugas lainnya di Puskesmas Lopok yang sempat kontak langsung dengan pasien RE untuk segera menjalani isolasi mandiri. (Nuansa/01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.