Branding Partai Gelora ada di Tengah, ada Megawati dan Mardani

oleh -67 Dilihat
oleh

Artikel :

Nuansantb.net- (21/06/2020)

Nah, sekarang saya akan mengintip branding Partai Gelora yang dipimpin oleh Anis Matta saat ini. Saya ingin masuk langsung kepada aktivasi branding yang di lakukan Partai Gelora atau lebih tepatnya Anis Matta, sebab untuk aktivasi branding lainnya seperti simbol partai, warna partai dan lainnya akan saya ulas pada kesempatan lain.

iklan

Karena nanti ketika bicara warna partai akan bicara juga psikologi warna yang didalamnya memiliki arti sebagaimana disepakati para ahli psikologi warna bukan selera pembuatnya. Saya menduga Anis sepertinya ingin membranding partai Gelora sebagai partai tengah, bukan partai yang ke kanan (apalagi kanan mentok) ataupun partai kiri (apalagi kiri mentok).

Ini tampak jelas dari aktivasi branding Anis melalui public relation yang dilkukan Anis sendiri sebagai nahkoda Partai Gelora. Dalam sebuah acara di channel youtube Moh silah, ketika Anis diberikan pertanyaan siapa yang akan dipilih menjadi Dewan Pembina Partai Gelora andaikan belum memiliki dan Anis memilih Megawati Soekarnoputeri.

Padahal pilihan yang diajukan pewancara saat itu ada nama Suryo Paloh, SBY tapi Anis memilih Megawati. Alasan yang diungkapkan Anis adalah megawati dianggap orang yang tangguh dan tahan banting memimpin partai, dari sejak awal sebagai oposisi hingga saat ini menjadi partai penguasa.

Pada bagian lain, ketika Anis diberi Pertanyaan siapa yang akan dipilih menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Gelora, Anis memilih Mardani Ali Sera. Alasannya, Mardani punya kemampuan, menjadi penggerak dengan ide-idenya dan pengakuan Anis sendiri itu pengalamannya saat masih di PKS.

Coba Anda dalami cara Anis menjelaskan brand Partai Gelora dengan public relation di atas, satu memilih Megawati dan satunya Mardani. Satu di sebelah kanan dan satu di sebelah kiri. Dari sini saya menangkap bawa Anis ingin menempatkan Partai Gelora di tengah. Bisa diajak bicara soal nasioanlisme oleh Megawati dan bisa diajak bicara tentang isu Keislaman oleh Mardani.

Sekarang kita masuk ke aktivasi branding lainnya. Kalau tadi aktivasi branding melalui public realtion sekarang kita intip aktivasi branding melalui event yang dilakukan Partai Gelora. Hal serupa juga tampak jelas pada aktivasi branding melalui event. Kalau saya melihat event-event Partai Gelora tidak begitu kental ke nuansa dengan symbol-simbol Islamnya seperti PKS, pun tidak begitu merah seperti halnya PDIP. Ada pesan kuat disitu bahwa Anis ingin membawa Gelora menjadi partai tengah yang bisa menjadi ruang orang yang selamai ini dipersepsikan ke kanan dan orang yang selama ini di persepsikan ke kiri. Bahwa event yang akan berlangsung berlangsung besok (Selasa, 02 Juni 2020) disana tertera nama Adi MS. Publik pasti tahu kemana afilasi Adi MS saat Pemilu 2019.

Dan kita tahu bahwa symbol sebuah aktivasi partai itu memiliki pesan termasuk kehadiran Adi MS yang menjadi bagian pengisi acara hiburan tersebut. Lalu terakhir aktivasi branding melalui komunikasi visual Partai Gelora sendiri, dimana tampak jelas ada pesan khusus bahwa Partai Gelora tidak membawa simbol-simbol agama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.