Petani Desa Mamak Keluhkan Pembagian Air Bendungan

oleh -49 Dilihat
oleh

Sumbawa Besar, Nuansantb.net- (05/08/2020)

Permasalahan petani di Kabupaten Sumbawa sampai saat ini belum dapat teratasi, mulai dari masalah Pupuk, bibit, harga jual dan yang paling krusial permasalahan air, sebagaimana yang dialami oleh petani Desa Mamak Kecamatan Lopok di musim ini dari semenjak dibangunnya Bendungan Mamak hingga kini masih menuai masalah, keluhan masyarakat terkait pembagian air yang tidak merata, disebabkan jaringan saluran kecil yang tidak ada hingga terjadinya beberapa kerusakan di pintu air.

Kades Lopok Amiruddin A.Md.ST yang dikonfirmasi beberapa waktu lalu menjelaskan, bahwa sejak dibangunnya waduk tersebut, hingga kini petani khususnya yang berada di Desa Lopok belum bisa menikmati seluruhnya air irigasi yang dialiri oleh bendungan besar tersebut, hal itu lebih dikarenakan beberapa penyebab seperti tidak adanya saluran yang mengairi meski pintu air telah dibangun.

iklan

Terhadap kondisi tersebut, petani setempat hanya mengandalkan turunnya air hujan atau bergantung air turun dari langit, sementara jika bisa teraliri air bendungan mamak, maka luasan lahan yang mencapai ratusan hektar tersebut bisa ditanami minimal dua kali musim panen.

Lanjut kades, dalam hal ini pihak pemerintah desa lopok mengharapkan adanya campur tangan pemerintah, minimal dibangunnya fasilitas pendukung untuk membantu pengadaan sumber air lainnya melalui bantuan sumur bor serta bantuan sumur dangkal serta kantong-kantong air bagi areal persawahan dan ternak masyarakat setempat.

Adapun lokasi yang dimaksud oleh kades lopok seperti wilayah orong Setowar, Uma Lede, Orong Tebu dan lokasi bara mayung, jika semua lokasi tersebut bisa dimaksimalkan dengan baik, maka terjadi tingkat kesejahteraan ditengan masyarakat tani setempat.

Sementara itu, menyikapi apa yang menjadi permaslahan masyarakat tani desa Lopok, wakil ketua Fraksi partai Demokrat DPRD Sumbawa M.Yasin Musamma berjanji akan membawa permasalahan ini ke tingkat yang lebih tinggi di DPRD Sumbawa, sudah tentu pihaknya kan berkonsultasi dan memanggil dinas tekhnis untuk membahas permasalahan ini,”Keresahan petani adalah keresahan kita juga sebagai wakilnya, maka DPRD secara kelmbagaan akan mencoba mencari sebuah solusi dari permasalahan ini”. Ungkap M yasin Muasamma.(Nuansa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.