Sumbawa Zona Merah, Peran Wartawan Sangat Dibutuhkan Untuk Perangi Narkoba

oleh -53 Dilihat
oleh

Sumbawa Besar, Nuansantb.id- Narkoba adalah musuh utama bangsa Indonesia, peredarannya saat ini sungguh sangat memprihatinkan terutama di Kabupaten Sumbawa, menurut data BNNK, keberadaan narkoba telah menjadi zona merah. Karena itu, dibutuhkan peran seluruh elemen terutama wartawan merupakan ujung tombak yang sangat dibutuhkan dalam membantu memerangi narkoba.

Kepala BNN Kabupaten Sumbawa, Fery Priyanto, dalam kegiatan Workshop Penguatan Kapasitas Kepada Insan Media Mendukung Kota Tanggap Ancaman Narkoba di Resto Raberas, Senin (12/04) pagi mengatakan, NTB saat ini telah masuk dalam zona merah peredaran narkoba. Darurat narkoba ini merupakan tanggung jawab semua elemen bukan hanya tugas BNN saja.

“Presiden telah mengeluarkan pernyataan, Indonesia darurat narkoba dan khususnya di Kabupaten Sumbawa sendiri hampir setiap minggu selalu ada penangkapan narkoba, oleh karenanya diharapkan nanti Kabupaten Sumbawa dapat menjadi kota tanggap ancaman narkoba. Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan peran semua pihak terutama peran wartawan,” ungkapnya.

iklan

Peran wartawan sangat strategis sebab memiliki alat yang sangat tajam dalam menyampaikan imbauan dan edukasi tentang bahaya narkoba hingga ke pelosok daerah terpencil.

Fery-sapaan akrabnya mengakui dengan luasnya wilayah Kabupaten Sumbawa serta banyaknya penduduk tidak dapat membuat BNN mampu melaksanakan penyuluhan dengan maksimal sebab personel yang dimiliki hanya 32 orang sehingga dibutuhkan peran srategis wartawan.

“Kami butuh peran serta dari wartawan untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa Kabupaten Sumbawa ini darurat narkoba,” ucapnya.

Sampai saat ini lanjut fery, berdasarkan data dari BNN, hanya ada tiga kecamatan yang belum terpapar. Yakni Kecamatan Ropang, Rhee dan Orong Telu. Namun, apakah daerah itu benar-benar bebas dari narkoba. Atau ada warga yang belum sadar untuk merehabilitasi diri karena takut ditahan dan sebagainya.

“Peredaran narkoba sudah sangat merisaukan. Tindak kejahatan yang terjadi juga biasanya dilatarbelakangi penyalahgunaan narkoba,” jelas Fery.

Untuk diketahui, menurut Fery proses rehabilitasi yang dilakukan di BNN, tidak dipungut biaya dan identitas orang yang direhabilitasi juga dirahasiakan, jadi bagi masyarakat yang ingin terbebas dari jeratan narkoba bisa datang ke BNN untuk konsultasi dan lainnya.

“Kami selalu terbuka untuk menerima siapa saja yang ingin terbebas dari narkoba dan siap direhabilitasi karena di Kabupaten Sumbawa sendiri, ada tiga tempat rehabilitasi rawat jalan. Dimana tenaga kesehatannya sudah dilatih oleh BNN,” terangnya.

Sementara untuk mereka yang kecanduannya sudah mengkhawatirkan, maka pecandu akan dikirim ke sejumlah fasilitas milik BNN di luar daerah. Guna dilakukan rawat inap hingga yang bersangkutan pulih dan produktif.

Saat direhabilitasi, yang bersangkutan akan diberikan keahlian. Sehingga bisa kembali ke tengah masyarakat dengan normal,” katanya.

“Itu adalah salah satu langkah dari BNN, kalau kita tidak menyelamatkan mereka (pecandu narkoba, red), maka mereka bisa menjadi pelaku kriminal dan mereka bisa mempengaruhi orang-orang disekelilingnya untuk terjerumus. Karena itu, perlu partisipasi semua pihak. Agar narkoba bisa diberantas,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Kesbangpoldagri Kabupaten Sumbawa Drs. Irawan Subekti, SE,. menambahkan, terkait narkoba semuanya telah memiliki regulasi baik dari Pusat, Provinsi maupun Daerah hanya tinggal keseriusan dalam menjalankan regulasi tersebut. Jangan hanya selogan saja namun harus disertakan dengan anggaran khusus yang cukup untuk menangani permasalah narkoba ini.

“Pemerintah selama ini memang selalu mengajak untuk memerangi narkoba namun sayang anggaran untuk memeranginya sangat terbatas sehingga semuanya tidak dapat maksimal dalam mengatasi. Harus ada anggaran khusus untuk penanganan narkoba ini dan peran wartawan sangat dibutuhkan dalam menyampaikan informasi dan edukasi terkait bahaya narkoba ini hingga kepelosok daerah,” ungkap Subekti-sapaan akrabnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi oleh beberapa narasumber. Diantaranya Dekan Fakultas Hukum UNSA, DR. Lahmuddin Zuhri, Ketua PWI Kabupaten Sumbawa, Jamhur Husain, B.Sc,. dan Zainuddin, SE,.- CEO Media Onlien Samawarea.com. Kegiatan ini juga diikuti oleh puluhan wartawan dari berbagai media massa baik cetak maupun onlien yang ada di Kabupaten Sumbawa. (Nuansa/Ril)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.