Sumbawa Besar, Nuansantb.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sumbawa menggelar Paripurna penyampaian LKPJ Kepala Daerah tahun 2024 yang dipimpin oleh Ketua DPRD Nanang Nasiruddin S.AP MM.Inov., didampingi para wakil ketua DPRD yakni HM.Berlian Rayes SAg., MM.Inov, Gitta Liesbano SH MKn dan Zulfikar Demitry SH MH. Hadir pula Bupati Sumbawa Ir H Syarafuddin Jarot MP dan Sekda Sumbawa Dr.Budi Prasetyo.para Asisten Setda, kepala OPD Camat dan kepala desa.
Ketua panitia khusus (Pansus), Andi Rusni, SE,. MM,. pada kesempatan tersebut menyoroti pengaruh teknologi dan informasi global yang dinilai menjadi salah satu faktor pemicu degradasi moral di kalangan anak-anak didik.
“Ini menjadi Kekhawatiran ini kami dan akan menjadi perhatian serius Pansus DPRD Kabupaten Sumbawa terutama dalam upaya melahirkan generasi penerus bangsa yang bermoral dan berakhlak mulia,” ujar Andis, Senin (21/04/2025).
Menurut Andis, untuk menyikapi kondisi ini, pentingnya kolaborasi yang solid antara tenaga pendidik, orang tua, dan keluarga menjadi krusial. Sinergi ketiga elemen ini diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter yang kuat pada anak-anak sejak dini, membentengi mereka dari dampak negatif globalisasi.
Lanjut legislator dua periode ini, dalam upaya memastikan setiap anak bangsa mendapatkan hak atas pendidikan, Panitia Khusus (Pansus) menyoroti akses pendidikan dasar (SD dan SMP) bagi seluruh anak usia sekolah. Pansus mendesak Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam meminimalisir angka putus sekolah. Upaya ini dipandang penting untuk menciptakan generasi yang cerdas dan berdaya saing.
Selain isu pemerataan akses pendidikan, Pansus juga menyoroti permasalahan minimnya guru agama Hindu di sekolah-sekolah yang berada di Kecamatan Utan Rhee. Kondisi ini dinilai dapat menghambat pembentukan karakter dan pemahaman nilai-nilai agama bagi siswa Hindu. Oleh karena itu, Pansus mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa maupun Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa untuk segera memfasilitasi pengadaan guru agama Hindu di wilayah Kecamatan Rhee dan Utan.
Dikatakan, dengan kolaborasi yang kuat antara pihak sekolah, keluarga, dan pemerintah, diharapkan anak-anak didik di Kabupaten Sumbawa dapat tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki landasan moral dan akhlak yang kokoh, siap menghadapi tantangan zaman dengan budi pekerti luhur.
Sementara, terkait dengan sarana dan prasarana belajar pendidikan dasar, Andis juga membeberkan bahwa Pansus telah menemukan masih adanya klaim tanah sekolah oleh sebagian warga masyarakat yang sampai saat ini belum terselesaikan, salah satunya terjadi di SDN 1 Karang Jati Desa Serading Kecamatan Moyo Hilir.
“Pansus telah menindaklanjuti dengan melakukan pengecekan langsung di sekolah tersebut dan terbukti dalam pertemuan dengan pihak sekolah dan warga yang mengaku sebagai ahli waris, mengakui orang tuanya telah memberikan tanahnya untuk pembangunan sekolah namun mereka menuntut ganti rugi atas penggunakan lahan tersebut,” jelasnya.
Pansus menyampaikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Sumbawa yang telah berupaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut meski belum menemui titik temu, karena ternyata disatu sisi lahan sekolah tersebut telah terdaftar di dalam Aset Daerah namun belum bersertifikat, disisi lain warga yang mengklaim lahan tersebut tetap menutut ganti rugi.
Oleh karena itu Pansus berpandangan bahwa permasalahan tersebut tidak boleh dibiarkan berlarut-larut tanpa ada solusi, dan mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai leading sector untuk menjadikan skala prioritas dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, karena di pihak lain rencana renovasi terhadap bangunan gedung sekolah yang sudah dialokasikan anggarannya melalui DAK menjadi tertunda akibat belum tuntasnya masalah lahan tersebut.
“Demi menjamin keselamatan Warga Belajar di Sekolah tersebut, Pansus juga mengharapkan agar Renovasi Sekolah tersebut tetap dapat berjalan dengan secara beriringan dengan mendorong pihak ahli waris menempuh jalur hukum atas tuntutan mereka,” ungkapnya.
Pansus mengkhawatirkan jika renovasi sekolah tidak dilakukan maka keselamatan anak murid dan para pendidik akan menjadi taruhannya karena kondisi sekolah yang sudah tidak refresentatif.
Selain SDN Karang Jati 1, terdapat beberapa sekolah yang masih harus menjadi prioritas Pembangunan sebagaimana Laporan yang di terima Pansus dari serapan dimasyarakat maupun melalui Dewan Pendidikan, diantaranya SDN 1 Bontong Kecamatan Lunyuk. SDN Kelawis di Orong Telu, SDN Semongkat di Batulanteh dan lainnya.
Selain itu, terkait dengan pendidikan karakter, Pansus mendorong satuan pendidikan melalui leading sektor untuk terus melakukan sosialisasi dan implementasi pendidikan karakter, mengingat sekarang ini terjadi degradasi moral terhadap anak-anak didik akibat pengaruh teknologi dan informasi yang mengelobal. (Nuansa)