Sumbawa Besar, Nuansantb.id – Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Sumbawa resmi terbentuk. Pembentukan forum ini diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa, dan diputuskan dalam Rapat Koordinasi yang digelar di Rumah Makan Bestungil, Sabtu (19/04/2025).

Hasil rapat menetapkan Wakil Ketua III DPRD Sumbawa, Zulfikar Demitry, SH MH sebagai Ketua FPRB Sumbawa. Sementara itu, posisi Wakil Ketua I dijabat Zainuddin SH (Ketua PWI Sumbawa), Wakil Ketua II Dr. Rusdianto AR M.Pd (Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD), Sekretaris Yayat Cahyadi SE (Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD), dan Bendahara dipercayakan kepada Farzan (Ketua HIPMI Sumbawa).

Adapun Koordinator Divisi-divisi FPRB Sumbawa terdiri dari: Dedi Susanto S.Pd.I (Divisi Advokasi Kebijakan), Imron SE (Divisi SDM dan Kerjasama), Adrian Junior M.Si (Divisi Data, Informasi, dan Kajian Risiko), dan Fahrunnisa (Divisi Riset dan Inovasi).

Ketua FPRB Provinsi NTB, Ir. Rahmat Sabani S.TP MP, IPU, APEC.End, memberikan apresiasi atas terbentuknya FPRB di Kabupaten Sumbawa. Meski menjadi kabupaten terakhir yang membentuk forum ini di NTB, ia yakin FPRB Sumbawa dapat menjadi role model bagi daerah lain.

“Sebetulnya inisiasi sudah ada sejak 2016 melalui Perda Penanggulangan Bencana Kabupaten Sumbawa. Namun, sempat tertunda karena sejumlah bencana besar seperti gempa Lombok. Hari ini, Alhamdulillah, kita bisa menyaksikan forum ini terbentuk secara resmi,” ujarnya.

Ia menegaskan, FPRB adalah platform multi pihak yang mempertemukan lima pilar utama dalam pengurangan risiko bencana: pemerintah, masyarakat, akademisi, media, dan dunia usaha. Forum ini diharapkan menjadi simpul koordinasi yang aktif, bukan hanya pelengkap struktural.

Ketua terpilih, Zulfikar Demitri SH MH, menyampaikan terima kasih atas amanah yang diberikan kepadanya. Ia menegaskan kesiapan memimpin forum ini untuk menjalankan peran strategis dalam pengurangan risiko bencana.

“FPRB bukan hanya forum seremonial, tapi wadah kerja nyata. Ini adalah ruang kolaboratif yang menyatukan energi lintas sektor untuk membangun ketangguhan daerah. Saya optimis, jika kita solid, kita mampu meminimalkan risiko dan dampak bencana ke depan,” tegasnya.

Tokoh muda yang menjabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumbaw ini juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk dunia usaha dan media, untuk ikut aktif dalam program-program FPRB.

Sementara itu Kepala BPBD Kabupaten Sumbawa, Muhammad Nur Hidayat ST, menyambut baik terbentuknya FPRB dan menyebutnya sebagai bagian penting dalam memperkuat sistem penanggulangan bencana.

“FPRB adalah mitra strategis BPBD. Forum ini akan menjembatani kolaborasi lintas sektor, memperkuat koordinasi, dan membangun budaya sadar bencana. Kami berharap FPRB bisa segera menyusun rencana aksi dan melakukan sosialisasi ke masyarakat,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan, pada 26 April mendatang, FPRB akan mengikuti pembahasan Peraturan Kepala BNPB terkait tata kelola forum, sebagai bentuk penguatan kelembagaan lebih lanjut.

Dengan terbentuknya FPRB ini, Kabupaten Sumbawa diharapkan lebih siap dalam menghadapi ancaman bencana melalui pendekatan pencegahan, mitigasi, dan penguatan kapasitas semua pihak. (Nuansa)

Sumbawa Besar, Nuansantb.id- Setelah melalui perjuangan panjang disertai dengan cinta yang tulus, akhirnya Yellow Villa milik Boy Arjuna yang terletak di jalan lintas PPN-Boak, Kelurahan Seketeng, Kecamatan Sumbawa resmi dibuka.

Kegiatan Grand Opening Yellow Villa yang dilaksanakan pada hari Sabtu (19/04/2025) dihadiri berbagai kalangan, termasuk Anggota DPRD Provinsi NTB, Pimpinan dan Anggota DPRD Sumbawa, kepala OPD, Kapolsek Sumbawa, pengusaha, dan insan pers ini berlangsung meriah.

Anggota DPRD Provinsi NTB sekaligus Ketua DPC Partai NasDem Sumbawa, H. Asaat Abdullah, ST, yang didaulat membuka kegiatan itu memberikan apresiasi tinggi kepada pemilik Yellow Villa, Boy Arjuna, atas kontribusinya dalam membuka lapangan pekerjaan melalui sektor bisnis.

“Saya pribadi memberikan apresiasi kepada CEO Yellow Villa atas kontribusinya untuk membantu daerah. Saya pernah makan di sini, makanannya enak. Sekarang ada villa yang nyaman dan sejuk, masih alami dengan nuansa alam yang bagus,” ujarnya.

Menurut mantan Kadis PU Sumbawa itu, ikhtiar dan keberanian Boy Arjuna untuk terus mencoba harus diberi penghargaan.

“Banyak orang mencari kerja, tapi Boy memberi peluang kerja untuk orang lain. Ini yang harus menjadi penilaian pemerintah,” ungkapnya seraya berpesan kepada CEO Yellow Villa agar dalam menjalani usaha untuk tidak cepat menyerah. Jika ada kendala, harus merubah strategi sehingga menemukan formula dalam mengembangkan usaha.

Sementara itu, CEO Yellow Villa, Boy Arjuna yang didampingi sang istri, Pipit Senarwati, mengatakan dengan hadirnya Yellow Villa, masyarakat Sumbawa kini memiliki alternatif tempat bersantai yang nyaman, aman, dan bernuansa alami.

“Yellow Villa ini hadir merupakan persembahan dari kerja keras, cinta, dan semangat pantang menyerah,” cetusnya.

Ia menceritakan awal mula berdirinya Yellow Villa. Dimana perjalanan bisnisnya dimulai usai gagal dalam kontestasi Pemilihan Legislatif.

“Gagal bukan akhir segalanya. Dari situ saya bangkit dan mulai merintis usaha, salah satunya kuliner hingga sekarang hadir Yellow Villa,” tuturnya.

Nama Yellow Villa sendiri diambil dari kesukaan sang istri terhadap warna kuning.

“Saya sendiri suka warna biru, warna partai saya. Tapi karena cinta dan takut istri, saya ikuti warna kuning. Kalau dua hal ini kita pegang, insya Allah rumah tangga akan langgeng,” ucap Boy sambil tersenyum.

Boy berharap, Yellow Villa bisa berkembang dan membuka cabang di berbagai tempat. “Kami mohon doa agar usaha ini membawa berkah dan manfaat,” imbuhnya.

Ia juga menuturkan peran besar H. Asaat Abdullah dalam kehidupannya. “Beliau mentor saya dalam bisnis, keluarga, dan ayah dalam politik. Beliau selalu mengingatkan bahwa dalam bisnis pasti ada tantangan, tapi selama kita bertanggung jawab, semuanya akan bisa dilalui,” tutur Boy.

Dalam nasihatnya, Haji Asaat menegaskan bahwa bisnis adalah perjuangan dan usaha, sedangkan politik adalah pengabdian dan sosial. Keduanya butuh daya tahan, kesabaran, dan keikhlasan.

Dengan hadirnya Yellow Villa, masyarakat Sumbawa kini memiliki alternatif tempat bersantai yang nyaman, aman, dan bernuansa alami—sebuah persembahan dari kerja keras, cinta, dan semangat pantang menyerah.

Untuk diketahui Yellow Villa menyediakan tempat beristirahat sebanyak 9 kamar yang dilengkapi dengan AC dan lainnya serta menu-menu sumbawa yang luar biasa enak.

Bagi yang ingin beristirahat dari perjalanan jauh atau ingin menyantap kuliner ala sumbawa dapat berkunjung ke Yellow Villa jalan Lintas PPN-Boak, Kelurahan Seketeng, Kecamatan Sumbawa. Kontak CEO Yellow Villa+62 821-4619-9965. (Nuansa)

Sumbawa Besar, Nuansantb.id – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sumbawa Besar Kanwil Ditjenpas NTB menggelar kegiatan Panen Raya Jagung di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Ai Maja, Kamis (17/04/2025).

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas NTB, Anak Agung Gde Krisna, Staf Ahli Bupati Bidang SDA dan Kemasyarakatan, dan jajaran Forkopimda serta instansi mitra di Kabupaten Sumbawa.

Kalapas Sumbawa Besar, Purniawal menyampaikan bahwa kegiatan Panen Raya Jagung ini merupakan bagian dari Program Ketahanan Pangan Nasional yang digagas oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Asta Cita Presiden, Program Akselerasi Menteri Imipas, dan 21 Arahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan.

“Kegiatan ini merupakan buah hasil kerja sama Lapas Sumbawa Besar dengan berbagai pihak dalam memberikan dukungan terhadap pelaksanaan program pembinaan kemandirian bagi warga binaan sehingga dapat memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk memperoleh edukasi dan pengetahuan dalam bidang pertanian dan perkebunan yang diharapkan dapat menjadi bekal ketika kembali ke pangkuan masyarakat,” ujar Kalapas.

Di sela-sela kegiatan, Kakanwil Ditjenpas NTB Anak Agung Gde Krisna mengapresiasi pelaksanaan Program Ketahanan Pangan yang dijalankan oleh Lapas Sumbawa Besar. Menurutnya, Lapas Sumbawa Besar telah berupaya optimal dalam memanfaatkan lahan yang dimiliki serta memberdayakan warga binaan sehingga semakin aktif dan produktif saat menjalani masa pembinaan.

“Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Lapas Kelas IIA Sumbawa Besar yang terus berupaya mengoptimalkan peran warga binaan untuk terus berkontribusi aktif terhadap pembangunan nasional yang salah satunya melalui Program Ketahanan Pangan. Semoga dengan dilaksanakannya kegiatan ini, Pemasyarakatan akan semakin bermanfaat bagi seluruh elemen masyarakat,” ungkap Kakanwil Ditjenpas NTB.

Senada dengan yang disampaikan Kakanwil Ditjenpas NTB, Bupati Sumbawa Syarafuddin Jarot melalui Staf Ahli Bupati Bidang SDA dan Kemasyarakatan mengungkapkan rasa kagumnya terhadap pelaksanaan Program Pembinaan di Lapas Sumbawa Besar. Menurutnya, Lapas Sumbawa Besar telah berhasil mengubah persepsi masyarakat tentang lapas yang dahulunya sebagai tempat menghukum menjadi tempat pembinaan yang manusiawi dan bermanfaat.

“Lapas Sumbawa Besar telah berhasil membina warga binaan dengan sangat baik melalui program-program pembinaan yang dilaksanakan. Salah satunya seperti yang sedang kita laksanakan hari ini yaitu Panen Raya Jagung yang merupakan hasil dari pemberdayaan warga binaan dalam bidang pertanian. Program ini tidak hanya mendukung kemandirian pangan, tetapi juga membekali warga binaan dengan keterampilan produktif yang dapat bermanfaat setelah mereka kembali ke masyarakat. Terima kasih kepada Kalapas dan jajaran serta warga binaan atas peran aktifnya dalam pembangunan negeri,” jelasnya.

Kegiatan panen raya ini menunjukkan komitmen seluruh jajaran Lapas Sumbawa Besar dalam mendukung seluruh program pemerintahan sebagai upaya mewujudkan Indonesia yang swasembada pangan dan energi. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadikan warga binaan Lapas Sumbawa Besar semakin termotivasi untuk mengembangkan keterampilan yang bernilai ekonomis serta siap untuk kembali ke masyarakat dengan bekal yang lebih baik. (**)

Dalam mendukung kelancaran ibadah Umrah dan Haji 2025, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui brand Tri menghadirkan produk Tri Ibadah sebagai solusi komunikasi yang andal dan terjangkau bagi jamaah Indonesia. Tri Ibadah hadir untuk menunjang kebutuhan komunikasi dengan menyediakan koneksi jaringan yang kuat untuk kebutuhan layanan data seperti video call, panggilan telepon, hingga SMS, sehingga jamaah dapat tetap terhubung secara real-time dengan orang-orang terdekat.

Sumbawa Besar, Nuansantb.id- Guna mendukung kelancaran ibadah Umrah dan Haji 2025, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui brand Tri menghadirkan produk Tri Ibadah sebagai solusi komunikasi yang andal dan terjangkau bagi jamaah Indonesia. Produk ini dirancang khusus agar para jamaah dapat tetap terhubung dengan keluarga maupun rombongan selama berada di Tanah Suci.

Seiring meningkatnya jumlah jamaah dari Indonesia, kebutuhan akan layanan komunikasi yang stabil dan mudah diakses menjadi semakin penting. Berdasarkan data Kementerian Agama Republik Indonesia, jumlah jamaah Umrah Indonesia mencapai 1.467.005 pada tahun 2024, tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Selain itu, Indonesia juga mendapatkan kuota Haji terbesar di dunia sebanyak 221.000 jamaah untuk tahun 2024 dan 2025. Khusus di wilayah Regional Bali dan Nusa Tenggara, tercatat sebesar 4.228 jamaah di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Disusul dengan Provinsi Bali dan Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan total 655 dan 628 jamaah di tahun 2025. Peningkatan ini menunjukkan pentingnya akses komunikasi yang lancar, agar jamaah bisa fokus menjalankan ibadah tanpa terganggu masalah teknis.

Dalam pelaksanaan ibadah Umrah dan Haji, jamaah sering menghadapi tantangan komunikasi seperti kendala bahasa, kehilangan kontak dengan rombongan, atau kesulitan memperoleh informasi penting, maupun berkomunikasi dengan keluarga di tanah air. Masalah-masalah ini berpotensi mengganggu ketenangan dan kekhusyukan dalam beribadah. Tri Ibadah hadir untuk mengatasi hal tersebut dengan menyediakan koneksi jaringan yang kuat untuk kebutuhan layanan data seperti video call, panggilan telepon, hingga SMS, sehingga jamaah dapat tetap terhubung secara real-time dengan orang-orang terdekat.

Ritesh Kumar Singh, Director and Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison, menyatakan,

“Melalui Tri Ibadah, kami ingin menghadirkan solusi komunikasi yang tidak hanya terjangkau, tetapi juga andal dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Dengan dukungan jaringan internasional kami, jamaah bisa menjalankan ibadah dengan tenang, tanpa khawatir kesulitan konektivitas untuk berkomunikasi dengan keluarga dan kerabat di tanah air,”ujarnya.

Tri Ibadah menyediakan berbagai pilihan paket data untuk ibadah Umrah dan Haji, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan jamaah. Untuk paket Umrah, pelanggan dapat memilih antara paket 6GB + 1GB kuota domestik dengan bonus 15 menit panggilan telepon dan 15 SMS selama 12 hari seharga Rp250.000, atau paket 14GB + 1GB kuota domestik dengan bonus 45 menit panggilan dan 45 SMS selama 15 hari seharga Rp350.000.

Sementara untuk kebutuhan Haji yang lebih panjang, Tri menawarkan paket 19GB + 1GB kuota domestik dengan bonus 100 menit telepon dan 100 SMS selama 30 hari seharga Rp650.000, serta paket 24GB + 1GB kuota domestik dengan bonus 120 menit telepon dan 120 SMS selama 45 hari seharga Rp750.000. Seluruh paket ini dirancang untuk memberikan kemudahan dan fleksibilitas agar jamaah tetap nyaman dan tenang selama beribadah.

Paket Tri Ibadah berlaku di 8 negara Timur Tengah yaitu Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Mesir, Palestina, Yordania, Turki, Israel serta 4 Negara Transit, yaitu Malaysia, Singapura, Oman, dan India.

Pelanggan dapat membeli produk Tri Ibadah dengan mudah melalui aplikasi bima+, USSD *899# dan WhatsApp Tri Official 0899-9800-123. Dengan berbagai pilihan kuota dan harga yang bersaing, Tri Ibadah menjadi teman terpercaya bagi jamaah untuk tetap terhubung di momen spiritual yang penuh makna. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi tri.co.id/tri-ibadah. (Nuansa)

Sumbawa Besar, Nuansantb.id – Sebagai bagian dari upaya penguatan fungsi keimigrasian dan pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) serta Tindak Pidana Penyelundupan Manusia (TPPM), Kantor Imigrasi kelas II TPI Sumbawa Besar menggelar sosialisasi Desa Binaan Imigrasi.

“Saat ini marak kasus TPPO yang menimpa warga negara indonesia, khususnya yang berangkat ke Kamboja, Myanmar dan Thailand. Ada 500 lebih warga yang berhasil dipulangkan oleh pemerintah dalam hal ini kementerian luar negeri yang terkena kasus TPPO,” ungkap Kepala Imigrasi Sumbawa Besar, Tedy Anugraha, saat melaksanakan sosialisasi bersama insan pers dan Kepala Desa di Aula Kantor Imigrasi Sumbawa, Selasa (15/04/2025).

Dikatakan Tedy, untuk menghindari masyarakat kabupaten sumbawa mengalami TPPO dan TPPM, pihaknya akan melakukan wawancara lebih mendalam kepada setiap pemohon Paspor, guna memastikan tujuan kepergian mereka ke luar negeri benar-benar sesuai prosedur dan bukan bagian dari jaringan TPPO.

“Kami tidak hanya melihat dokumen, tapi juga akan menggali lebih dalam maksud keberangkatan mereka. Ini penting untuk mencegah niat-niat tersembunyi yang berpotensi masuk dalam kategori perdagangan orang,” jelas Tedy.

Langkah ini juga melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait. Menurut Tedy, kerja sama lintas sektor sangat penting untuk memperkuat upaya pencegahan di lapangan.

Selain penguatan wawancara, Imigrasi Sumbawa juga akan menggelar sosialisasi tentang prosedur kerja ke luar negeri dan bahaya TPPO, khususnya kepada calon pekerja migran Indonesia (CPMI). Sosialisasi perdana akan dimulai dari Desa Binaan Imigrasi Sumbawa, dan akan dilanjutkan ke desa-desa lain yang dikenal sebagai lumbung PMI.

“Kami berharap informasi dari masyarakat bisa membantu kami mengidentifikasi desa-desa yang rawan, agar bisa kami datangi untuk sosialisasi. Ini bagian dari arahan pimpinan kami, untuk memperluas jangkauan edukasi ke lapisan masyarakat paling bawah,” terangnya.

Tedy juga menekankan pentingnya kesiapan calon pekerja sebelum berangkat ke luar negeri. Ia mengimbau agar masyarakat tidak mudah tergiur dengan janji upah tinggi dan memastikan legalitas perusahaan penyalur tenaga kerja.

“Keterampilan, informasi yang cukup, dan keberangkatan yang prosedural akan mengurangi risiko permasalahan di luar negeri. Ini semua adalah bentuk perlindungan terhadap masyarakat kami sendiri,” tutupnya.

Ditambahkan oleh Kepala Seksi Teknologi dan Informasi Keimigrasian, Edy Heryady bahwa maraknya kasus TPPO dan TPPM mendorong perlunya deteksi dini hingga ke tingkat desa.

Salah satu bentuk nyata dari upaya ini kata Edy, adalah sosialisasi layanan dan fungsi keimigrasian kepada masyarakat desa yang dinilai sebagai wilayah potensial kantong Pekerja Migran Indonesia (PMI).

“Program Desa Binaan Imigrasi menjadi strategi penting yang diinisiasi oleh Direktorat Intelijen Keimigrasian. Tujuannya untuk membentuk sistem peringatan dini (early warning system) yang berbasis informasi langsung dari masyarakat desa dan kelurahan,” katanya.

Adapun landasan hukum program ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Pasal 89 tentang Keimigrasian, serta diperkuat dengan Surat Edaran Direktur Intelijen Keimigrasian Nomor IML4-GR.04.01-034 tanggal 22 Januari 2024.

Selain itu, program ini merupakan bagian dari implementasi Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor MHH-01.OT.01.01 Tahun 2024 tentang Rencana Aksi Percepatan Perjanjian Kinerja Tahun 2024.

Dijelaskan Edy, modus pelaku dalam kasus TPPO, diantaranya adalah dengan memberikan iming-iming pekerjaan berpenghasilan tinggi, menawarkan fasilitas seperti ponsel atau pakaian, serta menjanjikan pernikahan atau hidup berkecukupan kepada korban, terutama anak-anak.

Edy menegaskan bahwa Imigrasi memiliki peran penting dalam upaya preventif melalui profiling dan wawancara saat pengajuan pasport maupun saat keberangkatan. Selain itu, kerja sama lintas sektor dengan Dukcapil dan instansi terkait juga menjadi kunci dalam memperkuat pencegahan TPPO dan TPPM.

Menurut Edy, Desa Binaan Imigrasi menjadi bentuk nyata keterlibatan masyarakat dalam menjaga keamanan migrasi dan mencegah praktik perdagangan orang yang merugikan.

“Kami berharap dengan adanya sosialisasi ini, masyarakata kita di kabupaten sumbawa yang hendak berangkat ke luar negeri memiki pengetahuan tentang bahaya TPPO dan dapat memilih jalur prosedural serta tidak tergiur dengan iming-iming gaji tinggi dan lainnya,” pungkas Edy. (Nuansa)

Sumbawa Besar, Nuansantb.id- Ketua PWI Kabupaten Sumbawa, Zainuddin, mendorong sejumlah wartawan yang tergabung dalam organisasi PWI untuk memunculkan diri menjadi calon Ketua PWI NTB. Ia mengapresiasi langkah Suhaedi–wartawan senior di Lombok Timur yang secara terang-terangan siap maju dalam bursa Muscab PWI NTB dalam waktu dekat ini.

Jen—sapaan CEO media online samawarea.com, menyebutkan cukup banyak figur yang pantas menduduki jabatan tersebut, namun masih malu-malu untuk menyatakan diri.

Selain Nasruddin Zain yang merupakan Ketua PWI NTB periode 2021—2025, muncul nama Abdurachman Hakim (Sekretaris PWI NTB), Ikliluddin (Bendahara PWI NTB), Jhonny (Ketua SIWO NTB), Purwandi (Sekretaris SIWO NTB), H. Abdussyukur (Ketua SMSI NTB) dan Boy Mashudi (Ketua JMSI NTB).

Ada juga dari kalangan muda yang sudah teruji, yakni Fahrul Mustofa (Ketua Forum Wartawan Pemprov), dan Bulkaino (Ketua Wartawan Ekonomi). Sementara nama-nama dari daerah di antaranya Abu Sufyan Muchtar (Sekretaris PWI Sumbawa), Adi Manaungi (Wakil Ketua PWI Sumbawa), Khairilwansyah (Ketua PWI KSB), Firman (Ketua PWI Kabupaten Bima), Faharuddin (Ketua PWI Kota Bima), dan Muhyiddin (Ketua PWI Dompu).

“Semua nama-nama ini sangat berpotensi untuk memimpin PWI NTB ke arah yang lebih baik. Dan bila perlu setiap periode ada regenerasi,” ucapnya.

Jen juga memberikan catatan kritis terhadap aturan dan mekanisme pencalonan Ketua PWI NTB. Ia mengingatkan agar persyaratan pencalonan tidak diperberat secara administratif maupun geografis.

“Jika syarat menjadi Ketua PWI NTB harus mengantongi sertifikat UKW Utama, itu akan menghambat hak anggota yang sudah memegang Kartu Biru untuk memilih dan dipilih,” tegasnya

Calon Ketua PWI NTB tidak harus mengantongi sertifikat Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Utama. Sebab akan menyulitkan anggota yang hanya memiliki kartu biru dan sudah UKW, padahal mereka sah secara organisasi untuk memilih dan dipilih. Aturan seperti itu justru membatasi ruang partisipasi anggota PWI yang aktif di daerah.

“UKW memang penting, namun tidak boleh menjadi alat untuk membatasi hak konstitusional anggota, dengan mematok harus Utama,” ujarnya.

Demikian dengan adanya persyaratan bahwa calon Ketua PWI NTB harus berdomisili di Kota Mataram. Bagi Jen, hal ini sangat disayangkan dan berpotensi menciptakan ketimpangan wilayah dalam tubuh organisasi.

“Jika hanya yang tinggal di Mataram yang bisa mencalonkan diri, ini berisiko menimbulkan kesan diskriminatif dan berpotensi memicu disintegrasi antarwilayah. NTB ini bukan hanya Pulau Lombok, tapi juga ada Pulau Sumbawa,” tegasnya.

Mantan Redaktur Pelaksana Harian Umum Gaung NTB inipun menyerukan agar kesempatan mencalonkan diri diberikan seluas-luasnya kepada anggota PWI dari seluruh kabupaten/kota di NTB, sebagai bentuk keadilan organisasi.

“PWI harus menjadi rumah bersama bagi seluruh wartawan di NTB. Jangan sampai muncul kesan bahwa daerah di luar Mataram hanya jadi penonton. Justru potensi di daerah-daerah ini luar biasa, tinggal diberi ruang,” pungkasnya. (**)

Sumbawa Besar, Nuansantb.id- Petani jagung diberbagai wilayah kabupaten sumbawa menjerit terkait harga pembelian yang diterapkan oleh pengusaha di lapangan yang mematok harga Rp. 4.500 untuk KA 15.

Menghadapi situasi tersebut, Wakil Bupati Sumbawa, Drs H Mohamad Ansori turun langsung melakukan sidak ke berbagai gudang penampung yang ada di sumbawa sekaligus meminta kepada pengusaha untuk mematuhi perintah Presiden yang telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk jagung Rp. 5.500 dan Padi Rp. 6.500.

“Kami sudah turun sidak ke berbagai gudang penampung yang ada di Sumbawa untuk melihat secara langsung kondisi di lapangan dan memastikan para pengusaha menjalankan perintah Presiden agar membeli harga sesuai HPP yang telah ditetapkan,” ujar Wabup Haji Ansori kepada media ini, Kamis (10/04/2025).

Dalam sidak ini kata Wabup Ansori, kami mendapati ada indikasi permainan harga oleh para pengusaha, dimana pembelian jagung di tingkat petani hanya Rp. 4.500 untuk KA 15 bahkan hingga tiga ribuan untuk KA 28 dan ini tentu merugikan petani.

“Atas apa yang kami dapati di lapangan tentunya membuat saya pribadi sangat kecewa kepada para pengusaha sebab mereka hanya mementingkan keuntungan pribadi dan tidak memikirkan nasib petani yang telah mengeluarkan biaya tinggi. Pengusaha ini juga tidak mematuhi perintah Presiden,” ungkap Wabup merasa Geram dan kecewa pada para pengusaha.

Wabup Ansori juga menegaskan bahwa dirinya selaku perpanjangan tangan pemerintah pusat meminta kepada para pengusaha agar mematuhi perintah Presiden dan tidak lagi memainkan harga di luar yang telah ditetap (HPP) sebab petani yang akan merasakan dampaknya.

“Ini kan merupakan perintah presiden dan kami harus memastikan ini benar-benar dijalankan oleh pengusaha, meskipun mereka beralasan bahwa penerima di jakarta dan Surabaya mengambil di bawah standar karena biaya produksi dan proses pengangkutan,” terang Wabup.

Selain itu Wabup Ansori juga meminta peran aktif Bulog untuk memastikan para pengusaha dan mitra agar dapat menyerap hasil jagung dan padi petani di lapangan sesuai HPP yang telah ditetapkan dan jangan lagi ada permainan harga di luar ketentuan.

“Kami berharap peran aktif Bulog sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat untuk dapat memastikan harga di tingkat petani dijalankan oleh para pengusaha. Bulog harus mengutamakan kepentingan petani agar tidak merugi,” tegasnya.

Selain memastikan harga dijalankan oleh para pengusaha, Wabup Ansori juga melakukan pengecekan terhadap alat ukur kadar jagung milik pengusaha yang juga ada indikasi permainan di tera pengukuran kadar (KA).

“Bila terbukti bermain curang yang merugikan petani, kami tidak akan segan menutup dan meminta dicabut izin usahanya,” pungkas Wabup. (Nuansa)

Denpasar, 10 April 2025, Nuansantb.id — Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mencatatkan lonjakan trafik data nasional sebesar 21 % sepanjang periode Idulfitri 1446 H dibandingkan hari biasa. Peningkatan ini dipicu Oleh tingginya penggunaan aplikasi digital Oleh pelanggan selama periode Ramadan dan Idulfitri.

Indosat mencatat lima aplikasi yang mengalami lonjakan aktivitas digital tertinggi berturut-turut adalah WhatsApp, Tiktok Facebook, Youtube, dan Instagram. Tingginya kebutuhan digital pelanggan dapat diantisipasi dengan dengan baik melalui kesiapan jaringan yang andal dan merata Puncak kenaikan lalu lintas data selama periode Idulfitri terjadi saat arus balik tanggal 4 April 2025.

Khusus di wilayah regional Bali dan Nusa Tenggara Indosat mencatat peningkatan trafik data tertinggi di area Sumbawa, yakni naik sebesar 76,8% sepanjang periode lebaran. Menyusul Sumbawa, berturut-turut area Flores Timur dan Lombok menjadi area dengan pertumbuhan trafik data tertinggi kedua dan ketiga di Bali dan Nusa Tenggara dengan kenaikan masing-masing sebesar 72,2% dan 20,7% di sepanjang periode yang sama.

Indosat memastikan kualitas jaringannya tetap optimal di tengah meningkatnya kebutuhan komunikasi digital pelanggan di seluruh Indonesia, baik di kota besar maupun daerah tujuan mudik. Tak hanya itu, Indosat juga melakukan optimasi khusus di area dengan potensi kepadatan tinggi seperti stasiun, terminal, rest area, hingga destinasi wisata populer, guna memastikan konektivitas tetap stabil tanpa gangguan.

Desrnond Cheung, Director and Chief Technology Officer Indosat Ooredoo Hutchison, menyatakan, “Kami percaya bahwa teknologi yang mutakhir harus diiringi oleh sentuhan tangan manusia. Layanan yang kami hadirkan selama periode Hari Raya Idulfitri ini merupakan bukti nyata dari komitmen kami terhadap Unparalleled Network Services Guaranteed, juga dedikasi para engineerdi lapangan agar pelanggan dapat menikmati pengalaman digital yang lancar.”

Jaringan Tetap Andal Berkat Hati dan Tenaga yang Selalu Siaga

Komitmen Indosat untuk menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia diwujudkan melalui dedikasi ribuan petugas teknis di balik layar. Lebih dari 3.000 engineer dan petugas teknis di seluruh Indonesia telah bersiaga untuk memastikan layanan lancar tanpa gangguan, bahkan di puncak traflk sekalipun. Mereka bersiaga di lapangan termasuk di DIOC (Digital Intelligence Operations Center), demi memastikan pelanggan tetap terhubung dengan keluarga dan kerabat tercinta.

“Bagi kami, ini lebih dari sekadar tugas sebagai panggilan profesional, melainkan bentuk pengabdian di momen Lebaran yang bernilai ibadah. Kami memahami betul betapa pentingnya koneksi bagi keluarga yang terpisah jarak. Saya dan tim telah bersiaga sejak sebelum Ramadan, memeriksa setiap site untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Meski kami belum bisa berkumpul saat Lebaran, ada kebanggaan tersendiri dalam menjadi bagian dari penghubung kebahagiaan banyak orang. Semangat dari keluarga dan tanggung jawab untuk menjaga konektivitas pelanggan membuat kami tetap teguh menjalankan tugas di momen penuh makna ini.” ujar Imam Susanto, petugas lapangan Indosat yang bertugas di jalur mudik wilayah Semarang.

Dalam menghadapi Ionjakan trafik ini, Indosat menambah 9.600 kapasitas sites baru serta mengoperasikan penambahan I . 500 BTS baru dan 53 Mobile BTS di berbagai titik strategis. Infrastruktur jaringan Indosat kini didukung oleh INFINITE (Intelligent Network for Innovative and Transformational Experience) by Indosat, merupakan integrasi sistem jaringan operasi yang diperkuat teknologi berbasis kecerdasan artifisial (Al) dan cognitive learning. Kehadiran INFINITE by Indosat menjadikan pelanggan menikmati komunikasi yang stabil dan aman di mana saja dan kapan saja.

“Indosat tidak hanya membangun jaringan, tetapi juga kepercayaan terhadap pelanggan.. Kami akan terus menghadirkan layanan yang mendukung gaya hidup digital pelanggan dengan kualitas terbaik, dan memastikan mereka selalu terhubung, terutama di momen kebersamaan yang penting seperti Idulfitri,” tutup Desmond.

Tentang Indosat Ooredoo Hutchison

Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat, IDX: ISAT) memiliki visi untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang paling dipilih di Indonesia. Bersama anak usaha dan afiliasinya Indosat menghadirkan layanan seluler, solusi TIK, data center, Fiber to the Home (FTTH), layanan pembayaran elektronik, layanan finansial dan layanan digital.

Sumbawa Besar, Nuansantb.id- Jadikan Taman Percontohan, Camat Sumbawa bersama warga BTN Bukit Permai melauching Taman Seketeng menjadi taman edukasi dan sarana kegiatan berbasis lokal menggelobal.

“Alhamdulillah, malam ini kita Launching taman Seketeng menjadi taman percontohan di kabupaten sumbawa sebagai tempat edukasi atau kegiatan-kegiatan positif para penerus Sumbawa,” ungkap penggagas Taman Edukasi Seketeng, Dr Iksan Syafitri, M.Pd kepada media ini, Rabu (09/04/2025).

Dikatakan Doktor Iksan, Taman Seketeng ini ke depan akan dijadikan tempat perlombaan para kaula muda seperti kegiatan seni dan budaya, sakeco, perlombaan TPQ tingkat RT hingga kelurahan, perlombaan nyanyi dan lainnya, yang intinya untuk dapat melatih anak-anak muda agar berani tampil mengeksplor minat, bakat dan keahliannya.

“Inilah upaya yang akan kami lakukan di BTN Bukit Permai ini dengan melibatkan semua pihak ke depannya termasuk peran pemerintah daerah agar muda mudi kita memiliki tempat melatih diri sehingga dapat terhindar dari pergaulan bebas maupun bahaya narkoba yang cukup meresahkan kita,” jelasnya.

Menurut Doktor Iksan, Pemerintah Daerah harus memperbanyak taman-taman seperti ini dan jangan biarkan taman yang ada terbengkalai tidak terawat melainkan dapat dijadikan taman edukasi, taman tempat rekreasi dan lainnya seperti taman Seketeng ini.

“Kami berharap Pemerintah Daerah harus mulai melakukan pembenahan taman-taman yang ada agar dapat ditata dengan baik menjadi taman rekreasi atau pusat pelatihan warga sekitar maupun masyarakat sumbawa pada umumnya,” ungkapnya.

Bila Taman sudah tertata dan terawat dengan baik maka dapat dipastikan akan banyak melahirkan generasi memiliki wawasan baru, membentuk pribadi yang lebih baik, memiliki kontrol diri, memiliki bakat dan keterampilan.

“Kami mohon doa dan dukungan agar taman Seketeng ini dapat menjadi taman percontohan di kabupaten sumbawa serta dapat kita rawat bersama-sama dan tidak lagi menjadi taman yang meresahkan bagi warga maupun tamu yang berkunjung ke BTN Bukit Permai ini,” pungkasnya. (Nuansa)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.