Sumbawa Besar, Nuansantb.id- Kejadian nahas dalam peristiwa laka lantas menimpa 3 orang remaja, 2 orang mengalami luka-luka dan 1 orang dinyatakan meninggal dunia.

Laka lantas yang terjadi pada Senin 24 Februari 2025 sekitar pukul 01.30 wita dini hari itu bertempat di Jalan Hasanuddin tepatnya di jalan menurun ringan dan sesudah jembatan dari arah simpang kerato, kelurahan Brang Bara, Kecamatan Sumbawa.

Kapolres Sumbawa AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi SH, S.IK, M.AP., melalui Kasat Lantas AKP Edwin Isa Mahendra, S.TK, S.IK., saat dikonfirmasi membenarkan kejadian nahas tersebut.

Dijelaskan Kasat bahwa, bermula saat kendaraan motor Yamaha Mio warna merah maroon dengan nopol EA 3224 FC yang di kendarai oleh korban AZR (17) bersama 2 orang penumpang AH (18) dan DD (15), melaju dari simpang kerato dan sesampainya di TKP, pengendara yang berboncengan 3 tersebut tidak melihat adanya sebuah truk Mitsubishi Light warna kuning dengan nopol EA 8377 BA yang terparkir di bahu jalan sebelah kiri dan langsung menabrak bagian belakang sebelah kiri truk tersebut.

Akibatnya ketiga remaja tersebut langsung terkapar bersimbah darah, diketahui pengendara di depan meninggal di tempat, sementara itu 2 penumpang mengalami luka-luka.

Kasat Lantas mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi, penyebab kecelakaan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia tersebut yakni diduga ketiga remaja tersebut berkendara dalam keadaan di bawah pengaruh minuman keras (mabuk) dan tidak memakai helm, selain itu kondisi disekitar TKP juga minim penerangan jalan serta posisi truk yang terparkir memasuki badan jalan.

Sesaat setelah kejadian jenazah korban AZR dan korban luka-luka kemudian di evakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumbawa.

Sementara itu, supir dari truk Mitsubishi Light diamankan untuk diperiksa lebih lanjut. (Hps)

Sumbawa Besar- Nuansantb.id, Peristiwa penemuan sesosok mayat pria yang meninggal dunia karena gantung diri, menggemparkan warga Desa Batu Bangka, Kecamatan Moyo Hilir, pada hari Jum’at 21 Februari 2025 sekitar pukul 06. 25 wita.

Kapolres Sumbawa AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi S.H, S.IK., M.AP, yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Moyo Hilir, IPTU Husni membenarkan peristiwa tersebut, mayat pria yang ditemukan meninggal diketahui berinisial H (30) warga Desa Batu Bangka, Kecamatan Moyo Hilir.

Kapolsek menjelaskan bahwa, korban pertama kali ditemukan oleh keluarganya dalam keadaan tergantung di pohon randu yang berlokasi di orong Kubir Dusun Batu Bangka B, Desa Batu Bangka, Kecamatan Moyo Hilir.

“Saat ditemukan korban sudah meninggal dan dalam keadaan tergantung di pohon randu,” ujar Kapolsek.

Lanjut Kaposek, sebelumnya pihak keluarga mencari-cari keberadaan korban, dikarenakan sudah semalaman korban tidak pulang ke rumahnya, dimana biasanya korban akan pulang kerumah jika sudah sore hari.

Keluarga korban kemudian berangkat menuju ke tempat biasa korban menggembala sapi, dan terkejut ketika mendapati korban sudah dalam keandaan tergantung di pohon dan langsung dievakuasi menuju rumahnya dibantu oleh warga setempat.

Polsek Moyo Hilir yang menerima laporan warga kemudian bersama pihak Puskesmas menuju rumah korban untuk melakukan pemeriksaan luar.

“Berdasarkan pemeriksaan tim medis, tidak ditemukan bekas penganiayaan pada jasad korban, serta diduga korban murni gantung diri,” jelas Kapolsek.

Sementara itu, berdasarkan pemeriksaan terhadap riwayat kejiwaan korban diperoleh keterangan bahwa korban mengalami gangguan jiwa, dan pihak keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah serta menolak untuk dilakukan Autopsi. (Hps)

Sumbawa Besar, Nuansantb.id- Anggota DPRD Sumbawa Fraksi Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Sandi, S.Pd,. MM, kembali melanjutkan agenda reses hari kedua dilokasi ketiga wilayah Desa Ngeru, Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumabawa, Selasa (18/02/2025).

Kehadiran Dewan Sandi di Desa Ngeru disambut hangat dan antusias masyarakat mulai dari Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Tokoh Masyarakat, Ketua Kelompok tani, Ibu-ibu Majelis taqlim dan ratusan warga setempat.

Dalam sesi dialog, masyarakat menyampaikan berbagai aspirasi dan kebutuhan yang sangat diharapkan dapat diperjuangkan oleh Dewan Sandi di Parlemen, diantaranya permintaan Program Beasiswa S3, Pengadaan alat kelengkapan majlis Taklim Muslimah, pengadaan buku paket SD dan SMP serta Kesejahteraan Guru TK/Paud, Normalisasi irigasi dan meminta agar pelayanan Dokter harus selalu stanbay (24 jam).

Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Dewan sandi menyatakan bahwa dirinya akan mengupayakan realisasi dari setiap usulan yang telah disampaikan, terutama yang berkaitan dengan infrastruktur, pertanian, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Untuk kesejahteraan Guru dan permintaan Dokter tetap stanbay akan disampaikan ke Dinas terkait. Kami akan mengawal setiap aspirasi yang telah disampaikan. Saya harap masyarakat tetap bersinergi dengan pemerintah desa dan DPRD untuk memastikan program-program pembangunan dapat berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Dikatakan Sandi, reses ini menjadi langkah awal dalam memperjuangkan kebutuhan masyarakat terutama warga Ngeru, dengan harapan adanya perbaikan signifikan dalam berbagai sektor yang berpengaruh terhadap kesejahteraan warga.

“In Shaa Allah, semua aspirasi masyarakat akan kami perjuangkan dan suarakan di Parlemen. Namun yang harus dipahami oleh masyarakat semuanya, saat ini Presiden Prabowo telah mengintruksikan penghematan besar yang tentu akan berimbas pada keuangan daerah yang masih bergantung pada dana transfer pemerintah pusat, jadi tentu dari semua aspirasi yang mengemuka tidak dapat kita realisasi sekaligus dalam satu tahun anggaran dan setiap usulan akan dilihat skala prioritas sesuai dengan kemampuan keuangan Daerah,” pungkasnya. (Nuansa)

Bima, NuansaNTB.id- Jenazah almarhumah Juliani (30) salah seorang warga desa Nangawera korban banjir Bima yang hanyut terbawa arus hingga ke perairan Labuhan Bajo akhirnya bisa dibawa pulang dan tiba di kampung halamannya, Jumat (07/02/ 2025).

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Sosial melakukan koordinasi intensif dengan pemerintah Kabupaten Manggarai Barat-NTT dan aparat kepolisian dalam upaya mempercepat pemulangan jenazah korban dengan pembiayaan penuh dari pemerintah Kabupaten Bima.

Aparat kepolisian dengan menggunakan speed boat Jumat 7 Februari membawa pulang jenazah dan bersandar di Dermaga Tambang Pasir besi desa Oi Tui Wera.

Peti jenazah disambut Kalak BPBD, Kadis Sosial para Kabid dan tenaga kesehatan membawa jenazah menggunakan ambulance menuju rumah duka. Kemudian melakukan penguburan oleh keluarga dan warga masyarakat desa setempat jam 10.00 WITA.

Terkait pemulangan jenazah tersebut, Bupati Bima menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dan kerja keras aparat Kepolisian yang membantu pemulangan jenazah.

Bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tim Terpadu yang telah melakukan penjemputan jenazah dan bekerja cepat sehingga jenazah dapat dikuburkan secara layak. Dirinya masih berharap korban lainnya akan segera ditemukan untuk dikuburkan secara layak.

Korban merupakan salah satu dari 8 warga Nangawera Bima yang hanyut terbawa banjir bandang yang menerjang Bima beberapa waktu lalu. Jenazah korban ditemukan oleh warga Manggarai di perairan pelabuhan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). (**)

Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Seorang balita perempuan berusia 2 tahun berinisial CW ditemukan meninggal dunia setelah bermain di pinggir sungai Dusun Kanar, Desa Labuhan Badas, Kec. Labuhan Badas, Pada hari Rabu 05 Februari 2025, sekitar pukul 13.30 wita.

Peristiwa tragis ini bermula ketika korban, yang diketahui bermain bersama sepupunya, Muhammad Arsa bin Ramdan, yang berusia 3 tahun, di area sekitar sungai.

Ketika sepupu korban terlihat berjalan sambil menangis dan menunjuk ke arah sungai, warga setempat mulai curiga dan segera berinisiatif untuk mencari korban. Mereka menyisir aliran sungai dengan harapan dapat menemukan balita tersebut.

Sekitar 40 menit setelah pencarian dimulai, warga akhirnya menemukan CW dalam kondisi lemas dan diduga telah meninggal dunia. Pihak kepolisian setempat, yang menerima laporan kejadian ini, segera mengonfirmasi bahwa korban telah ditemukan di dalam sungai dengan dugaan tenggelam.

Kapolsek Labuhan Badas, IPTU Rohmad Rondi, menyampaikan bahwa setelah ditemukan, korban segera dibawa ke Puskesmas Unit I Labuhan Badas dengan menggunakan kendaraan milik warga. “Namun, sesampainya di Puskesmas, tim medis menyatakan korban sudah meninggal dunia,” ujar Kapolsek.

Dari hasil penyelidikan awal, diketahui bahwa korban dan sepupunya bermain di pinggir sungai tanpa sepengetahuan orang tua. Lokasi tempat mereka bermain diketahui merupakan area penambangan pasir sedot yang masih digunakan oleh warga setempat secara tradisional.

“Sungai di lokasi tersebut memiliki kedalaman rata-rata sekitar 1,5 meter, dan diduga korban terjatuh ke dalam sungai akibat terpeleset saat bermain,” terangnya.

Keluarga korban telah menerima dengan ikhlas kejadian tersebut, dan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah.

Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak, terutama saat bermain di lokasi yang berpotensi berbahaya. (Hps)

Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Personel Polres Sumbawa dan Polsek Sumbawa melakukan olah TKP awal peristiwa penemuan mayat pria di Kelurahan Uma Sima Kecamatan Sumbawa, Rabu (05/02/2025) 06.30 Wita.

Korban berinisial EM (23) ini diduga tewas gantung diri di rumahnya menggunakan seutas kain selempang wisuda.

Kapolres Sumbawa AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi S.H, S.IK, M.AP., melalui Kapolsek Sumbawa Iptu Eko Riyono SH.M.Si., menerangkan bahwa korban ditemukan pertama kali oleh istrinya yakni Sdri. Zabryna Padma Sari sekitar pukul 06.00 Wita.

Menurut keterangan istrinya , korban ditemukan dengan posisi tergantung di ventilasi jendela kamar tidurnya karena kaget saksi sempat mau membantu menurunkan korban dengan cara menarik korban namun tidak bisa. dan langsung meminta pertolongan warga sekitar.

“Berdasarkan olah TKP awal, ditemukan bekas jeratan tali di leher korban, Kemaluan korban mengeluarkan cairan, Tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban, dan kematian korban diperkirakan lebih dari 6 jam” ungkap Kapolsek.

Lebih lanjut Kapolsek, bahwa korban sebelumnya pernah melakukan tindakan gantung diri namun dapat diselamatkan oleh istrinya, diduga korban depresi karena tidak memiliki pekerjaan.

Sementara itu, pihak keluarga telah menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi dengan menandatangani berita acara penolakan otopsi. (Hps)

Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Seorang warga Desa Luk, Kecamatan Rhee, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) ditemukan meninggal dunia setelah hanyut terbawa arus deras Sungai Brang Tarum, Selasa (04/02/2025).

Korban yang diketahui bernama Monggo (65) sempat berteriak meminta pertolongan sebelum akhirnya terseret arus banjir bandang yang datang secara tiba-tiba.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Rhee Ipda Romy Octavian Munir SH membenarkan perihal kejadian tersebut dan menyampaikan bahwa proses pencarian korban langsung dilakukan dengan melibatkan tim gabungan dari Kepolisian, TNI, BPBD, Basarnas, dan masyarakat setempat.

“Musibah ini terjadi akibat meningkatnya intensitas hujan di wilayah Kecamatan Rhee, yang menyebabkan sungai meluap secara tiba-tiba. Arus yang sangat deras menyeret korban yang saat itu tengah bekerja di sekitar sungai,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (05/02/2025).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, lanjut dia, Monggo sedang bekerja menanam pisang di kebun milik Abdul Azis. Saat itu, ia hendak menyeberangi Sungai Brang Tarum untuk mengambil bibit pisang di seberang. Namun, secara mendadak, air bah dari arah pegunungan datang dengan arus yang sangat kuat dan langsung menyeretnya.

“Korban sempat berteriak meminta tolong, tetapi arus yang deras membuatnya sulit diselamatkan. Warga kemudian melaporkan perisitwa ini ke pihak berwajib dan melakukan pencarian sepanjang aliran sungai hingga ke muara,” jelas Kapolsek Ree.

Mendapat informasi itu, tim SAR gabungan langsung bergerak melakukan pencarian. Petugas Sat Polairud Polres Sumbawa dengan Kapal Polisi menyisir area muara, sementara Tim lain menelusuri aliran Sungai Brang Tarum hingga ke hilir.

Setelah beberapa jam pencarian, sekitar pukul 14.30 WITA, seorang nelayan yang sedang menjaring ikan di muara kali menemukan jasad korban tersangkut di jaringnya. Korban kemudian dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses lebih lanjut.

Atas insiden ini, pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan banjir bandang secara tiba-tiba.

“Kami mengingatkan warga untuk berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai, terutama saat curah hujan tinggi. Jangan memaksakan menyeberangi sungai ketika arus deras untuk menghindari kejadian serupa,” tutup Ipda Romy. (**)

Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Polres Sumbawa selidiki kasus penemuan bayi perempuan yang di temukan tepatnya berlokasi di semak-semak di areal PT ANT fiberglass Labuhan Badas, Senin (03/02/2025) sekitar pukul 13.00 WITA.

Kapolres Sumbawa AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi S.H, S.IK, M.AP., saat dikonfirmasi melalui PLT Kasi Humas IPDA Eva Oktaviana Sagala membenarkan kasus tersebut.

Dikatakan IPDA Eva, peristiwa itu bermula saat seorang warga bernama Dedi masuk ke dalam areal PT ANT fiberglass Labuhan badas, dengan menggunakan sepeda motor kemudian mendengar tangisan bayi dari dalam semak-semak dibawah pohon bidara.

Karena merasa curiga, saksi Dedi akhirnya pergi memanggil 2 temannya, untuk bersama-sama mengecek dan memastikan asal keberadaan suara.

“Ketiga saksi kemudian mengecek asal suara yang berasal dari semak-semak tersebut, dan terkejut saat menemukan sesosok bayi berjenis kelamin perempuan yang terbungkus kain warna biru dongker dalam keadaan masih hidup,” terang IPDA Eva.

Para saksi kemudian bergegas membawa bayi ke dalam halaman PT ANT untuk di selamatkan.

Saat kejadian, Personel Sat Pol Airud Polres Sumbawa yang saat itu berada di Pos Polairud dan tak jauh dari TKP, mendengar teriakan para saksi bahwa ada bayi, dan langsung keluar, dan ikut mengamankan dan mengecek keadaan bayi tersebut.

“Saat pertama kali di temukan kondisi bayi dalam keadaan kotor banyak terdapat bekas dedaunan dan gigitan serangga,” ungkap PLT Kasi Humas.

Oleh Personel Sat Polairud, Bayi malang tersebut kemudian dibersihkan dan segera di bawa ke Puskesmas Uni I Labuhan Badas untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

Diduga bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap, yang tidak diinginkan keberadaannya oleh pasangan yang tidak bertanggungjawab.

“Bahwa menurut keterangan dokter Puskemas unit I Lab Badas usia bayi tersebut kurang dari 24 Jam pada saat ditemukan dan saat ini juga sedang dalam perawatan pihak Puskesmas untuk dilakukan pemulihan kondisi bayi” terang IPDA Eva Sagala.

Ia juga menegaskan Polres Sumbawa saat ini masih menyelidiki pembuang bayi tersebut dan sudah melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan para saksi. (Hps)

Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Seorang Remaja berinisial G (17) ditemukan meninggal dunia di area persawahan tepatnya di Dusun Telangit, Desa Juranalas, Kecamatan Alas, pada Hari Minggu (12/01/2025) pukul 09.45 WITA.

Kepolisian Sektor (Polsek) Alas, Polres Sumbawa, yang menerima laporan langsung melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait penemuan mayat tersebut.

Kronologi kejadian bermula ketika seorang warga yakni Salmiah (Saksi) mendengar suara teriakan yang berasal dari arah TKP. Seketika Salmiah mendekati sumber suara tersebut dan menemukan korban dalam keadaan tergeletak di pinggir kebun.

Setelah mencoba membangunkan korban, Salmiah menyadari bahwa korban sudah tidak bernyawa dan langsung memanggil orang-orang di sekitar lokasi untuk membantu menghubungi keluarga korban.

“Setelah mendapatkan informasi kejadian, personel Polsek Alas langsung melaksanakan olah TKP. Di lokasi kejadian, petugas menemukan beberapa barang bukti, di antaranya 1 unit genset, 1 buah cok roll, dan 1 buah soft starter,” ujar Kapolsek Alas Kompol Satrio, SH,

Dari pemeriksaan awal kata Kapolsek, diduga korban meninggal akibat sengatan listrik yang berasal dari barang bukti yang ditemukan di sekitar TKP, yang diduga milik pemilik kebun.

Selanjutnya, jenazah korban dievakuasi dari TKP menuju rumah korban menggunakan kendaraan dinas roda empat milik Polsek Alas.

Dikatakan Kapolsek, bahwa korban diduga tengah membersihkan area lahan kemudian tersengat listrik oleh pagar kawat yang di pasang oleh pemilik kebun untuk mengusir hama.

“Kondisi mayat korban ditemukan dalam keadaan tergeletak di TKP dan dinyatakan meninggal dunia di tempat. Berdasarkan hasil pemeriksaan Tim Medis Puskesmas Alas, korban diduga meninggal akibat sengatan listrik,” ungkapnya. (Hps)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.