Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Di moment Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-79, yang jatuh pada tanggal 25 November 2024.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, H Burhanuddin Jafar Salam, SH, MH., mengucapkan selamat memperingati Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-79.

Dalam pernyataannya melalui media ini, Senin (25/11/2024) Ketua Gelora sumbawa yang akrab disapa Haji BJS, menekankan pentingnya peran guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan membangun generasi muda yang berdaya saing.

“Guru adalah pilar utama dalam pendidikan. Mereka tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dan karakter kepada anak-anak kita. Pada momen Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ini, mari kita apresiasi dedikasi para guru yang telah berjuang tanpa lelah demi kemajuan bangsa,” ujar Haji BJS.

Lebih lanjut, Haji BJS berharap agar pemerintah terus meningkatkan kesejahteraan dan fasilitas pendukung bagi para guru, terutama di wilayah terpencil dan tertinggal.

Menurutnya, pendidikan yang berkualitas membutuhkan dukungan penuh dari semua pihak, termasuk peningkatan kualitas tenaga pengajar dan sarana pendidikan.

“Selamat Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-79. Semoga guru-guru Indonesia terus menjadi pelita dalam kegelapan, membimbing generasi penerus bangsa menuju masa depan yang gemilang,” ungkapnya.

Selain itu, acara peringatan ini menjadi momentum untuk mengingat kembali jasa para guru dalam membangun bangsa, sekaligus sebagai pengingat pentingnya komitmen bersama untuk mendukung dunia pendidikan di Indonesia. (****)

Mataram, NuansaNTB.id- Forum Mahasiswa Hukum Samawa UNRAM Sukses menggelar Seminar dengan tema “Peran Mahasiswa dalam Menyikapi Politik Uang: Antara Hukum dan Tanggung Jawab Sosial, Sabtu (23/11/2024).

Kegiatan yang diselenggarakan di Aula Museum Nusa Tenggara Barat ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa dari berbagai jurusan dari Universitas Mataram.

Hadir pula dua narasumber utama, yakni Erwin Rizka Biantoro, SH,. Kasubag Penanganan Pelanggaran, Penyelesaian Sengketa dan Hukum Bawaslu kota Mataram yang memaparkan perspektif bawaslu mengenai praktik politik uang, dan Dr. Ida Rahayu, SH., MH,. Dosen Fakultas Hukum, Ilmu sosial dan ilmu Politik Universitas Mataram yang membahas mengenai peran Mahasiswa dalam menyikapi politik uang menurut hukum.

Adapun acara ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang peran mahasiswa dalam menghadapi isu politik uang yang kerap mencederai proses demokrasi di Indonesia.

Dalam sesi diskusi, peserta aktif mengajukan berbagai pertanyaan, sehingga menciptakan suasana yang interaktif dan penuh antusiasme.

Ketua Umum Forum Mahasiswa Hukum Sumbawa Universitas Mataram (UNRAM) Akbar Wahyudi melelaui Ketua Panitia, Lintang Tanjung Pangestu, dalam sambutannya menyampaikan, bahwa Mahasiswa adalah agen perubahan yang memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga integritas demokrasi.

“Melalui seminar ini, kami berharap peserta mendapatkan pengetahuan baru dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sosial mereka,” ujarnya.

Selain itu, dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dapat semakin peka terhadap isu-isu sosial dan hukum, serta berkontribusi aktif dalam menciptakan demokrasi yang bersih dan bermartabat.

“Alhamdulillah, meskipun panitia dihadapkan pada beberapa kendala selama persiapan, acara berjalan lancar berkat kerja sama tim yang solid,” ungkapnya.

Seminar ini diakhiri dengan penyerahan plakat penghargaan kepada narasumber serta sesi foto bersama. (**)

Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) NTB, Gelar Musyawarah Daerah Ke – X dengan tema “Ijtihad Gerakan IMM Mewujudkan NTB Maju”, di Hotel Parahiyangan, Jumat (11/10/2024).

Turut hadir pada Musda kali ini, Pjs. Bupati diwakili Sekda Sumbawa, Dr Budi Prasetyo, perwakilan Polres, perwakilan Kodim 1607/Sumbawa, Anggota DPRD Sumbawa, Organisasi otonom Muhammadiyah, PWM NTB, DPM Sumbawa, Pemuda Muhammadiyah, para OKP, DPP IMM, serta 150 mahasiswa se – NTB.

Tuan Rumah IMM NTB, Immawan Galif Hafi Harianto, dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini momentum bersejarah sekaligus sebagai gerakan baru di sumbawa. Pihaknya sangat berterima kasih kepada pemda kab. sumbawa serta pihak lainnya atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Kami berharap untuk mencari solusi dari setiap persoalan kedepan, mendahului berpikir daripada otot,” ujarnya.

Ketua Panitia Pelaksana Musda ke – X Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah NTB, Adi Ardiansyah mengatakan, kegiatan ini diharapkan untuk dapat memutuskan segala solusi dari setiap problem yang dihadapi saat ini. di momentum ini, sebagai kader IMM merupakan suatu eforia yang selalu dinanti – nantikan, karena dalam agendanya terdapat berbagai kegiatan yang sangat penting dan bermanfaat.

Selaku panitia, Ia mengajak seluruh mahasiswa yang hadir agar dapat menjaga kondusifitas selama pelaksanaan kegiatan ini, jika ada hal – hal yang tidak berkenan agar dapat diselesaikan secara kekeluargaan sebab kita semua senasib sepenanggungan.

“Perbedaan itu lumrah dan sunnatullah namun persatuaan adalah amanat,” tukasnya.

Ketum DPD IMM NTB, Muhammad Anhar dalam sambutannya menegaskan ini kegiatan pertama dilaksanakan, ada 3 kandidat calon ketua umum IMM NTB, roda kemajuan organisasi membutuhkan perubahan kedepan. Perbedaan pandangan masing – masing personal pada akhirnya dapat bersatu, sebab satu hubungan ideologis dalam payung Muhammadiyah.

Ini bukan sekedar ajang silaturahmi, namun diharapkan dapat membangun kekompakan. momentum ini akan merumuskan beberapa agenda penting IMM kedepan.

Ketum DPP IMM diwakili, Muhammad M. Firdaus su’udi mengatakan, ini kader – kader yang menjadi tulang punggung Muhammadiyah. “Maka banggalah menjadi kader IMM”, ucapnya.

Hari ini momentum sakral yang tidak bisa dianggap remeh dan sepeleh. Musda ini dihajatkan agar IMM bisa lebih baik, lebih maju, dan lebih besar lagi. musyawarah ini sebagai ajang pemilihan Ketua IMM NTB dan Musda ini lebih baik dari Musda yang telah lalu dan Musda terbaik, akunya.

Menurutnya, dalam pemilihan kadang ada hal yang disepelehkan karena adanya kekosongan kepemimpinan, maka maindsetnya harus dirubah dan menjadi evaluasi bersama. Ia berharap output dsri gelaran Musda ini tidak hanya bergerak dan pergerakan tapi perjuangan yang penuh berkah, tandasnya.

Amanat Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTB, diwakili Dea Guru Ahmad Jama’an MY menegaskan, kedepan para alumni IMM harus ada muncul tokoh yang menjadi pelopor pergerakan pelestarian alam.

DG. Jama’an mengulas sedikit sejarah terbentuknya IMM tahun 1964 ketika terjadinya aksi PKI Madiun. Peran kader IMM saat itu, membentuk akademisi islam yang berakhlak mulai dalam mencapai tujuan persyarikatan muhammadiyah.

“ada 22 tokoh nasional yang menjadi pahlawan nasional berasal dari Muhammadiyah. Peran angkatan muda melalui IMM diharapkan bisa religius dan intelek yang mengusung islam berkemajuan,” tukasnya. (**)

Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Universitas Samawa (UNSA) Angkatan ke-26, Kelompok 24 Desa Labuhan Burung mengadakan program kerja UMKM Desa Go Digital yang bertujuan untuk pengembangan dan peningkatan strategi pemasaran produk UMKM Desa Labuhan Burung.

Program tersebut berlangsung pada (26/08) di Dusun Bajo, Desa Labuhan Burung, Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sasaran dari program ini yaitu komunitas WAYA (Wanita Berkarya) yang mengolah produk UMKM Desa. Komunitas WAYA merupakan komunitas yang dibentuk untuk memberdayakan perempuan di Desa Labuhan Burung yang menghasilkan produk berupa kerupuk ikan dengan merek dagang KaDesku (Karopok Desaku).

Program ini dilaksanakan sebagai salah satu dari program kerja yang dibawa oleh mahasiswa KKL UNSA. Metode pelaksanaan program dilakukan dalam bentuk pelatihan pembuatan video proses produksi dan promosi produk.

Komunitas ini beranggotakan 10 orang yang diketuai oleh Ibu Fitrianingsih. Dalam wawancara, Ibu Fitria menyampaikan “produk KaDesku masih kurang dalam hal pemasarannya, kita tidak tahu teknik pengeditan untuk promosi media sosial. Mungkin bisa dibantu oleh adik-adik KKL UNSA selama disini”.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKL UNSA ikut membantu proses pembuatan kerupuk ikan sembari melakukan pengambilan video dan mengajarkan pengeditan video sebagai bahan promosi.

Kegiatan ini disambut antusias oleh para anggota komunitas WAYA yang ada di Dusun Bajo, Desa Labuhan Burung, Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa (*)

Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Di era digitalisasi saat, generasi milenial terutama para siswa atau pelajar sudah seharusnya dapat memanfaatkan ruang digital secara bijak dan arif.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua DPRD Sumbawa, Abdul Rafiq, SH,. saat berkunjung sekaligus menjadi pemimpin upacara bendera di SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, Senin (19/08/2024) pagi.

Dalam pidatonya, Abdul Rafiq menyoroti peluang dan tantangan yang dihadapi generasi muda di era digital. Ia mengingatkan para siswa untuk menggunakan teknologi digital sebagai sarana belajar, berkreasi, dan mengembangkan diri, serta menghindari dampak negatif seperti kecanduan, penurunan produktivitas, dan masalah kesehatan mental.

Rafiq juga menekankan pentingnya keterampilan digital sebagai modal penting bagi masa depan, baik untuk melanjutkan studi maupun memasuki dunia kerja. Ia berharap para siswa SMA Negeri 1 Sumbawa Besar dapat menjadi generasi yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing di era digital.

Selain itu, ia juga mengingatkan tentang tantangan infrastruktur digital yang belum merata dan ancaman kejahatan siber seperti penipuan online, peretasan, serta penyebaran konten negatif. Di akhir pidatonya, Rafiq mengajak para siswa untuk belajar tentang ruang digital dan mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja.

Upacara bendera tersebut dipimpin oleh kelas XII Merdeka 5, dengan petugas upacara yang meliputi Meta Rri Putria Asari sebagai Master of Ceremony, Passya Try Ananda sebagai pembaca UUD, dan Jayadi sebagai pembaca doa. Pengibaran bendera dilakukan oleh Nadia Ariesta Larasati, Farras Tido, dan Putra Anugrah Irwansyah dari kelas XII Merdeka. (*)

Makassar, NuansaNTB.id- Brigjen. Pol. (Purn.) Drs. Zainal Arifin Paliwang, SH, M.Hum, yang saat ini menjabat Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), berhasil meraih gelar doktor dengan predikat cum laude.

Predikat diraih setelah mampu mempertahankan disertasinya berjudul “Model Collaborative Policy Innovation dalam Pengembangan Sosial Ekonomi Masyarakat Kawasan Pesisir Wilayah Perbatasan di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara”

Pada ujian promosi dihadapan dewan penguji, di Aula Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM), Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Jl Perintis Kemerdekaan, Senin (19/08/2024).

Ujian promosi ini dipimpin langsung Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc yang juga bertindak selaku promotor, didampingi Prof. Dr. Muh Akmal Ibrahim, M.Si selaku kopromotor, Prof. Dr. Moch. Thahir Haning, MSi selaku kopromotor, Dr. Eng. Abdul Rachman Rasyid, ST, MSi selaku penguji internal, Prof. Dr. Ir. Budimawan, DEA selaku penguji internal, Prof. Ir. Sumbangan Baja, M.Phil, PhD selaku penguji internal, dan Prof. Dr.Ing. Ir. Daud Nawir, ST, MT, IPM AseanEng.

Ikut hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolda Kaltara Irjen. Pol. Hary Sudwijanto, SIK., MSi, Sekretaris Provinsi Kaltara Dr. H. Suriansyah, MAP, Kajati NTT, Walikota Tarakan, para alumni SMANSA 82 Makassar, para alumni SMP Poso, para staf ahli, keluarga dan beberapa undangan lainnya.

Pada pemaparan disertasinya, Zainal Arifin Paliwang yang didampingi istri tercinta, Hj Rahmiah, SH menyampaikan, Kabupaten Nunukan menghadapi banyak polemik terutama terkait peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat serta pengembangan sumber daya lautnya.

Selama ini, masyarakat pesisir sering dipandang sebagai masyarakat tertinggal secara ekonomi, padahal secara normatif, masyarakat pesisir seharusnya merupakan masyarakat sejahtera karena potensi sumber daya alamnya yang besar.

“Permasalahan nelayan dan masyarakat pesisir merupakan permasalahan kompleks, sehingga usaha pemberdayaannya membutuhkan perhatian serius dan kajian yang mendalam oleh berbagai pihak,” ungkap pria kelahiran Makassar 6 Desember 1962 ini.

Menurut mantan Wakapolda Kalimantan Utara ini, potensi ekonomi melalui kewirausahaan di wilayah pesisir Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara sangat besar, karena volume perdagangan cukup besar.

“Maka, potensi tersebut harus dimanfaatkan secara optimal. Dinamika ini menjadi landasan awal bagi pemerintah daerah mengoptimalkan inovasi kebijakan,” tegas Zainal yang juga menjabat Ketua Umum IKA SMANSA 82.

Terkait invasi kebijakan pengembangan sosial ekonomi masyarakat dan pengembangan potensi laut Kabupaten Nunukan, sangat dibutuhkan kolaborasi dengan asumsi :

1. Belum adanya komitmen dasar yang diinisialisasi para pemangku kepentingan untuk menghasilkan dan merumuskan kebijakan inovatif dalam mendukung peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat pesisir.

2. Faktor penyebab timbulnya inovasi kebijakan serta Upaya untuk menyebarkan inovasi ke dalam kebijakan, masih didasari pada motivasi kelompok secara parsial.

3. Kapasitas para aktor untuk melakukan aksi bersama masih sangat terbatas. Hal itu didasari bahwa di Kabupaten Nunukan belum terdapat pengaturan prosedur dan institusi bersama untuk menjadi wadah dalam menghadirkan tindakan bersama dalam menciptakan inovasi kebijakan.

Berdasarkan hal ini, ungkap Zainal Arifin Paliwang, sangat pentingnya untuk melihat determinan dan penyebaran dalam inovasi kebijakan serta urgensi melibatkan konsep dinamika tata kelola kolaboratif dalam inovasi kebijakan pemerintah daerah serta berfokus pada persoalan peningkatan kondisi sosial ekonomi masyarakat dan pengelolaan potensi kelautan di wilayah perbatasan di daerah, maka penelitian ini berorientasikan pada “policy innovation dalam pengembangan sosial dan ekonomi masyarakat kawasan pesisir wilayah perbatasan di Kalimantara Utara”.

Alumni Akabri Magelang tahun 1986 ini menyatakan, tujuan penelitiannya untuk menganalisis dan menentukan strategi membangun komitmen, motivasi, kapasitas bersama stakeholder dalam inovasi kebijakan yang kolaboratif. Kemudian menganalisis dan menentukan faktor penyebab terlaksananya inovasi kebijakan yang kolaboratif, serta menentukan model inovasi kebijakan kolaboratif tersebut.

Adapun hasil yang diperoleh untuk pengembangan sosial ekonomi masyarakat kawasan pesisir wilayah perbatasan di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara yakni:

1. Komitmen bersama stakeholder dalam inovasi kebijakan kolaboratif, dimana kebijakan ini mengarah pada pembentukan kebijakan berdasarkan pada kegiatan yang dilakukan masyarakat yang ada di wilayah pesisir, dengan membentuk sebuah kebijakan berkaitan dengan wilayah Kabupaten Nunukan sebagai daerah penghasil rumput laut terbesar.

2. Motivasi dan komitmen bersama stakeholder dalam inovasi kebijakan kolaboratif, dimana salah satunya untuk melakukan kebijakan yang inovatif secara bersama karena pemerintah ingin mewujudkan pengembangan dan produksi dari komoditi utama Kabubaten Nunukan yaitu pengembangan rumput.

3. Kapasitas stakeholder untuk melakukan tindakan bersama dalam inovasi kebijakan kolaboratif, dimana dalam meningkatkan kapasitas aktor sangat diperlukan dalam pencapaian tujuan akuntabilitas kerja maka dilakukan penyusunan kinerja sebagai wujud nyata komitmen antara pemberi dan penerima amanah.

4. Determinan terlaksananya inovasi kebijakan yang kolaboratif memperlihatkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan terjadi inovasi kebijakan karena Kabupaten Nunukan yang merupakan wilayah kepulauan dan perbatasan.

5. Komunikasi multi aktor dalam inovasi kebijakan yang kolaboratif, dimana komunikasi mencakup berbagai strategi, baik formal maupun informal antara pemerintah dan stakeholder, dan antara pemerintah dan masyarakat yang menjadi kunci kolaboratif.

6. Model inovasi kebijakan kolaboratif ini telah berhasil diwujudkan oleh para stakeholder dalam berbagai aktifitas seperti forum musyawarah berjenjang, musyawarah perencanaan pembangunan kewilayahan, dan forum corporate sosial responsibility.

Di tempat yang sama, Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc mengungkapkan rasa bangganya kepada Zainal Arifin Paliwang. “Ini merupakan contoh keberhasilan seseorang dalam menempuh pendidikan, karena banyak pejabat yang ikut pendidikan, namun belum mampu untuk menyelesaikannya. Pak Zainal, selain selaku pejabat pemerintahan, juga tetap memiliki keinginan untuk menempuh pendidikan dan menyelesaikannya. Dan diharapkan untuk terus mampu membuktikan dan menempatkan diri sebagai seorang doktor,” ungkapnya.

Rektor berharap ilmu yang telah diperoleh ini, dapat dimanfaatkan dan diaplikasikan secara nyata untuk mengembangkan Provinsi Kalimantan Utara ke depan. Selain itu, tetaplah menjaga nama almamater, pungkas Rektor Unhas. (**)

Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Universitas Samawa (UNSA) Angkatan ke-26, Kelompok 09 Desa Berora menggelar kegiatan Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak untuk Penggemukan Sapi dan UMB (Urea Molases Block) sebagai Feed Supplement.

Penyuluhan dan pelatihan tersebut berlangsung pada Kamis (15/08) di Desa Berora, Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sebagai panitia penyelenggara kegiatan tersebut, mahasiswa KKL UNSA mendatangkan dua pemateri yang ahli di bidang peternakan yakni Dosen Fakultas Peternakan UNSA, Bapak Cecep Budiman, S.Pt, M.P., dan Muhammad Naswandi, mahasiswa aktif semester 8 Fakultas Peternakan.

Pemerintah Desa Berora, Bapak Sanapiah (Kepala Desa Berora) dan Bapak Satria Arifin (Sekretaris Desa Berora) menyambut baik kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan pakan ternak mengingat sebagaian besar warga Desa Berora berprofesi sebagai petani dan peternak.

Menurut Bapak Cecep sebagai pemateri pertama, pembuatan pakan ternak dan UMB dapat dengan mudah diperoleh lantaran tersedia di lingkungan warga.

Kegiatan pelatihan pembuatan UMB ini dipandu langsung oleh Muhammad Naswandi bersama mahasiswa KKL UNSA lainnya.

Adapun alat dan bahan yang diperlukan untuk pembuatan UMB meliputi molases, dedak,semen, garam, urea, paralon, dan kawat. “Bahan-bahan tersebut ditakar melalui timbangan digital kemudian dicampur sebelum disimpan dalam wadah tertutup”, jelas Naswandi.

Setelah disimpan selama 14 hari sambung Naswandi, UMB dapat diberikan ke ternak.

Kegiatan penyuluhan dan pelatihan itu sendiri disambut antusias oleh para peternak sapi yang ada di Desa Berora. (NN)

Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Sebagai rangkaian dari pelaksanaan Hari Pramuka ke 63, jajaran Kwarcab Gerakan Pramuka Sumbawa melalui seluruh Kwatir Ranting Gerakan Pramuka yang berada di setiap Kecamatan melakasanakan berbagai macam kegiatan kepramukaan.

Salah satunya kemah bhakti, dilaksanakan Gerakan Pramuka yang diselenggarakan Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Kecamatan Lenangguar, Rabu 14 Agustus 2024.

Kegiatan ini mampu membentuk kemandirian, ketangkasan, kerjasama serta mengurangi kecanduan gadget pada anak, terutama anak sekolah dasar.

Kemah bakti merupakan wadah bagi generasi muda pramuka untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap diri sendiri, Pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

Wakil Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Sumbawa, Nur Kholis, mengatakan melalui bumi perkemahan generasi muda membentuk kepribadian, mengembangkan pengetahuan keterampilan, dan kecakapan dalam perlindungan dan pengelolaan sumber daya alam.

Kholis menegaskan bahwa kaum muda merupakan generasi yang akan mengambil tongkat estafet kepemimpinan dan tugas tata kelola kehutanan dan sumber daya alam di masa yang akan datang.

“Semua pihak harus berkontribusi mempersiapkan generasi muda yang peduli, bertanggung jawab, kompeten, dan profesional.

Generasi muda perlu difasilitasi untuk dapat mengakselerasi peran dan pengetahuan mereka diantaranya melalui kemah bakti,

“Dengan suasana yang menyatu dengan kawasan hutan semua peserta dapat menyatu dengan alam dan senantiasa mengingat alam ini harus dijaga,” kata Nur Kholis.

Perkemahan tegasnya, bukan hanya sekedar tempat berkumpul namun menjadi wadah yang memberikan kesempatan luar biasa bagi para anggota pramuka untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kepedulian terhadap pelestarian alam keberlanjutan lingkungan serta penghormatan terhadap keanekaragaman hayati.

Nur kholis berharap semua peserta untuk bersama-sama memanfaatkan momen berharga tersebut untuk saling bertukar pengalaman, belajar dan memperkuat semangat gotong royong serta kepedulian terhadap lingkungan dan hutan.

Rani, salah seorang peserta kemah bhakti menyatakan sangat senang karena dapat menambah pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan yang sangat berguna untuk mengabdi kepada masyarakat bangsa dan negara.

Melalui kemah bhakti Pramuka peserta akan mempunyai mental dan fisik yang lebih mantap untuk bekal bergaul dan mengintegrasikan diri dengan masyarakat dengan memiliki rasa tanggung jawab yang lebih meyakinkan terhadap dirinya, negara dan bangsa serta terhadap tuhan yang maha esa.

Kemah Bhakti Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Lenangguar yang dilaksanakan di bumi perkemahan Desa Ledang ini juga dirangkaikan dengan pelantikan Pengurus Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Lenangguar. (*)

SUMBAWA BESAR, NuansaNTB.id- (9 Agustus 2024) – Meski telah memiliki SMP dan SMA, namun sampai saat ini Desa Bunga Eja Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa, belum memiliki sekolah dasar.

Sebenarnya untuk menghadirkan sekolah dasar di desa hasil pemekarasan dengan Desa Empang ini, sudah dirintis pada jaman Bupati Drs. H. Jamaluddin Malik. Ini ditandai dengan adanya hibah tanah untuk pembangunan SD Bunga Eja seluas 2 hektar, dan telah dibangun satu unit gedung sekolah. Tapi bangunan itu terkesan terlantar karena tidak dimanfaatkan.

Bahkan potensi siswa cukup banyak. Setiap tahun bisa mencapai 40 orang. Namun sampai saat ini Pemda Sumbawa melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) belum merealisasikan kehadiran sekolah dasar tersebut. Banyak potensi siswa di Bunga Eja akhirnya tersebar di beberapa sekolah yang berada di desa lain, mulai dengan jarak agak jauh hingga sangat jauh.

Korwil Pendidikan Kecamatan Empang, Muhammad Nasukha, S.Pd saat pertemuan dengan Sekretaris dan Anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Sumbawa dan kepala sekolah se-Kecamatan Empang, belum lama ini, mengakuinya. Rencananya keberadaan SDN Bung Eja, ungkapnya, merupakan program pendirian sekolah baru. “Sekolah baru ini dirintis Bupati JM. Sudah ada tanahnya, satu unit bangunan, dan calon siswa cukup banyak,” akunya.

Ia tidak mengetahui alasan belum terealisasinya program pendirian sekolah baru ini. Padahal kemudahan sudah ada. Justru di beberapa daerah untuk membangun sekolah baru sangat sulit. Banyak factor yang menjadi hambatan, yaitu tidak tersedianya lahan, memiliki lahan namun bermasalah, tidak ada calon siswa, dan letaknya jauh. Tapi di Desa Bunga Eja, hambatan itu tidak ada. “Bahkan lahan sekolah seluas 2 hektar yang sampai sekarang kosong, mau disewa warga untuk tanam jagung. Karena disayangkan lahan luas tapi tak bermanfaat,” bebernya.

Saat ini diakui Nasuha, anak-anak di Desa Bunga Eja menempuh pendidikan sekolah dasarnya di sekolah yang berada di desa tetangga. Bahkan ada yang sekolah di wilayah Kecamatan Tarano, letaknya sangat jauh dari Bunga Eja. “Di Desa Bunga Eja sudah ada MTs dan SMA Negeri ada di desa ini. Hanya SD nya yang belum ada,” kata Nasuha—sapaan akrabnya.

Ia berharap pemerintah daerah melalui dinas terkait dapat merealisasikan rencana pembangunan SD di Bunga Eja yang sudah lama dirintis, agar layanan pendidikan berjalan efekif dan efisien.

Hadir dalam pertemuan itu Sekretaris DPKS, Zainuddin SE., SH, bersama anggota, Sanapiah S.Pd, Dr. Suharli, Dr. Umar, Junaida Iriani S.Pd, Erma Suryani M.Pd, Dr. Sri Rahayu, dan Yayuk M.Pd. Selain itu Korwil bersama Kepala SDN 1 Jotang, SDN 2 Jotang, SDN 2 Boal, SDN 1 Gapit, SDN 1 Empang, SDN Lamenta, SDN 3 Jotang, SDN 1 Boal, SDN 2 Ongko, SDN Nyarinying, SDN 5 Empang, SDN 2 Gapit, SDN 2 Empang, SDN 4 Empang, SDN 1 Ongko, SDN 3 Empang dan SDN Tero. (*)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.