Jakarta, Nuansantb.id- Ketua DPR RI Puan Maharani angkat bicara terkait kekerasan oleh KKB di Papua yang terus menyasar berbagai kalangan, termasuk warga sipil, yang sudah tidak bisa terus-menerus dinormalisasi.

“Kita tidak bisa lagi menormalisasi kekerasan di Papua yang terus terjadi. Akhiri kekerasan di Papua,” ujar Puan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 11 April 2025 lalu.

Ketua DPP PDIP itu merespons serangan KKB yang menewaskan belasan warga sipil yang berprofesi sebagai pendulang emas di Kabupaten Yahukimo. “Penyerangan terhadap pendulang emas hanyalah satu contoh nyata dari betapa rentannya warga terhadap kekerasan yang sistemik dan berulang,” ungkapnya.

Menurut dia, kekerasan bersenjata di Papua yang terus memakan korban, terutama dari kalangan warga sipil, bukanlah angka statistik semata, melainkan nyawa warga negara Indonesia yang seharusnya juga mendapatkan perlindungan penuh dari negara.

“Aksi ini bukan yang pertama dan sudah banyak warga sipil jadi korban. Aparat keamanan harus menjamin keselamatan masyarakat, termasuk pekerja yang mencari nafkah di Papua,” jelasnya.

Dia meminta aparat keamanan mengusut tuntas kasus serangan KKB di Yahukimo sekaligus memberi jaminan keamanan bagi seluruh warga sipil di Papua. Puan juga meminta pemerintah melibatkan tokoh adat, agama, akademisi, hingga perwakilan masyarakat sipil untuk bisa menjadi jembatan damai dan membantu memfasilitasi komunikasi.

“Masalah Papua bukanlah soal separatisme belaka, melainkan soal keadilan dan kesenjangan di Bumi Cenderawasih,” katanya.

Untuk itu, dia memandang pendekatan militeristik masih belum optimal dalam menyelesaikan akar persoalan di Papua. “Langkah baru harus dilakukan, terutama upaya yang mengedepankan dialog, menjamin kesejahteraan, dan memperkuat kehadiran negara secara adil dan manusiawi,” tuturnya.

Puan menyatakan DPR, khususnya Komisi I dan III, memiliki wewenang konstitusional mengawasi kebijakan pertahanan, keamanan, serta hukum dan HAM. Karena itu, dia menekankan DPR akan terus memastikan kebijakan negara berpihak pada pembangunan Papua dan masyarakat di sana.

Komnas HAM: Tindakan KKB tak dapat dibenarkan dengan alasan apapun
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Atnike Nova Sigiro mengatakan serangan kelompok sipil bersenjata terhadap warga sipil di Kabupaten Yahukimo, yang menyebabkan pendulang emas meninggal, tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun.

“Komnas HAM kembali mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok sipil bersenjata terhadap warga sipil, kali ini terhadap pendulang emas di wilayah Yahukimo, yang tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun,” kata Atnike.

Komnas HAM mendesak pemerintah melakukan penegakan hukum yang efektif terhadap pelaku, dan juga meminta pemerintah menjamin keselamatan warga sipil dalam melakukan aktivitas sosial ekonomi, dengan mengevaluasi faktor-faktor yang mungkin menjadi pemicu eskalasi serangan KKB terhadap warga sipil.

Selain itu, Komnas HAM meminta semua pihak menghindari pelabelan atau stigmatisasi apapun yang berisiko menimbulkan kekerasan terhadap warga sipil.

Atnike juga mengapresiasi rencana pemerintah memprioritaskan upaya evakuasi dan mendorong pemerintah daerah memberikan pemulihan ekonomi dan psikososial bagi korban dan masyarakat terdampak. “Mengapresiasi rencana pemerintah sebagaimana hasil rakor (rapat koordinasi) Kemenko Polkam (Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan),” terangnya.

Hal senada diungkapkan Koordinator Subkomisi Penegakan HAM Komnas HAM, Uli Parulian Sihombing. Dia mengatakan pihaknya mengecam tindakan KKB yang membunuh sedikitnya 13 warga sipil yang bekerja sebagai pendulang emas di Yahukimo. “Komnas HAM mengecam tindakan kelompok sipil bersenjata yang membunuh 13 warga sipil sebagai penambang emas di Yahukimo,” ungkapnya.

Karena itu, Komnas HAM meminta dilakukannya penegakan hukum yang adil dan transparan terhadap pelaku. sekaligus meminta penyelidikan dan penyidikan atas peristiwa tersebut, serta pemulihan hak-hak keluarga korban dan juga korban yang selamat. (**)

Sumbawa Besar, Nuansantb.id – Anggota Komisi IV DPR RI H Johan Rosihan, ST,. yang juga putra asli kelahiran Empang sumbawa ini meminta Pemerintah Daerah menyikapi serius permasalahan narkoba dan kerusakan hutan yang sudah cukup parah di kabupaten sumbawa.

“Ada dua hal yang sangat urgen disikapi oleh Pemerintah Daerah terkait masalah yang sedang dihadapi Tau dan Tana Samawa. Pertama kasus penyalahgunaan narkoba yang meracuni para generasi muda. Isu ini tidak saja merambah masyarakat di Kecamatan Empang, Plampang melainkan seluruh pelosok Kabupaten Sumbawa. Tidak pandang status, jenis kelamin maupun usia. Bahkan anak SD pun saya dengar sudah banyak yang terjerat narkoba,” ungkap Haji Johan dalam acara Media Gathering di Rumah Aspirasi Johan Rosihan, Jl. PPN Bukit Permai, Simpang Boak, Kabupaten Sumbawa, Sabtu (05/04/2025).

Selain narkoba kata Haji Johan, isu kedua, yakni kerusakan lingkungan akibat illegal logging. Kerusakan Tana Samawa, khususnya degradasi hutan ini merupakan ancaman serius yang harus dicari solusinya dengan segera oleh pemerintah.

Terkait permasalahan urgen tersebut, secara khusus dirinya telah menemui Bupati Sumbawa Ir. H. Syarafuddin Jarot di kediamannya (Pendopo). “Pak Bupati telah mengatakan pada saya, untuk senantiasa berkomitmen dalam menghadapi permasalahan narkoba dan hutan ini. Bahkan Bupati telah menyatakan kesiapannya untuk mengambil langkah yang tepat untuk kemaslahatan Tau dan Tana Samawa,” terang Haji Johan.

Tidak hanya itu, Ketua Banggar DPR Ri ini juga telah mendiskusikan secara khusus kedua isu ini dengan Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Nanang Nasiruddin S.AP MM.Inov. “Kami telah bertemu empat mata dengan Ketua DPRD Sumbawa untuk mendiskusikan kedua isu tersebut,” jelas Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Daerah Pemilihan (Dapil) NTB 1 Pulau Sumbawa ini, didampingi Nanang Nasiruddin yang juga Politisi PKS.

Sementara dikesempatan yang sama, Ketua DPRD Sumbawa Nanang Nasirudin, S.AP.,MM.Inov menyatakan kesiapannya untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah terkait kedua masalah tersebut dan siap berkolaborasi dengan Insan Pers. “Memang masalah penyalahgunaan narkoba dan degradasi hutan ini sangat urgen untuk disikapi oleh pemerintah daerah. Ini merupakan konsen kita semua,” pungkasnya. (Nuansa)

Jakarta, Nuansantb.id – Sebuah kapal berteknologi tinggi asal China, dikabarkan mampu melakukan kegiatan mata-mata. Kabarnya, kapal tersebut terlacak berlayar di lepas pantai Australia, sekutu Amerika Serikat di Samudera Pasifik Selatan.

Melansir Newsweek, Selasa (01/04/2025), Kementerian Luar Negeri China mengeklaim bahwa negara itu melakukan apa yang disebutnya “aktivitas normal” di laut sesuai dengan hukum internasional.

Kehadiran kapal penelitian China tersebut terjadi kurang dari sebulan setelah angkatan laut negara itu menyelesaikan pelayaran mengelilingi Australia. Ini menyaksikan kelompok tugas tiga kapalnya berlayar dari pesisir timur Australia ke pesisir barat melalui perairan selatan.

Penelitian China yang memiliki dua tujuan, yang berpotensi untuk pengembangan militer, telah menimbulkan kekhawatiran di AS karena persaingan geopolitik antara kedua negara semakin ketat. Beijing sebelumnya mengklaim bahwa penelitian ilmiahnya ditujukan untuk tujuan damai.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengonfirmasi keberadaan kapal China tersebut. Meskipun ia menyatakan situasinya mirip dengan kapal-kapal Australia di Laut China Selatan dan Selat Taiwan, ia menambahkan bahwa “Saya lebih suka jika kapal itu tidak ada di sana.”

Laut China Selatan dan Selat Taiwan berada di lepas pantai China. Beijing telah menyuarakan keberatan terhadap apa yang disebutnya “campur tangan eksternal” di dua wilayah yang diperebutkan tersebut.

Namun, Peter Dutton, pemimpin oposisi Australia, mengkritik Albanese pada Selasa karena lemah dalam hal keamanan nasional.

“Ada pengumpulan intelijen dan tentu saja, ada pemetaan kabel bawah laut,” katanya, mengacu pada aktivitas kapal China tersebut. (Dikutip dari CNBC Indonesia)

Bandung, Nuansantb.id – Tim gabungan dari Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz 2025, Ditreskrimum Polda Papua Barat, Ditreskrimum Polda Papua, dan Ditreskrimum Polda Jawa Timur pada Jumat (21/03) melakukan pemeriksaan terhadap saksi tiga oknum anggota TNI yang berinisial RBS, YR, dan SS, yang diduga terlibat dalam jaringan penjualan senjata api lintas provinsi.

Pemeriksaan berlangsung di Pomdam III/Siliwangi dan dilaksanakan sebagai bagian dari pengembangan kasus terhadap 7 tersangka dari warga sipil, termasuk Yuni Enumbi dan Teguh Wiyono, yang sebelumnya telah diamankan dan telah ditetapkan sebagai tersangka.

Pemeriksaan ketiga oknum TNI itu dalam kapasitas sebagai saksi terkait perkara dari 7 orang warga sipil yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Untuk proses hukum lebih lanjut terhadap ketiga oknum TNI tersebut, sepenuhnya diserahkan kepada Kodam III/Siliwangi.

Kronologis Kejadian Penjualan Senjata Api Lintas Provinsi

Pada pertengahan Tahun 2024, RBS dikenalkan kepada Teguh Wiyono oleh Amri, rekannya di klub menembak Perbakin Purwakarta. Komunikasi dilanjutkan melalui WhatsApp untuk membahas pembelian senjata api.

Kemudian, akhir November 2024, transaksi pertama dilakukan di Hotel Patradissa, Bandung. RBS menjual 1 pucuk senjata api jenis M16 kepada Teguh Wiyono senilai Rp30 juta. Selanjutnya, Desember 2024, transaksi kedua berlangsung di Hotel Griya Indah, Bandung. RBS menjual 2 pucuk senjata api jenis SS1 kepada Teguh Wiyono seharga total Rp60 juta. Senjata tersebut disuplai oleh YR.

Awal Januari 2025, transaksi ketiga kembali dilakukan di Hotel Griya Indah. RBS menjual 2 pucuk senjata api SS1, 5 laras SS1, dan 280 butir amunisi kepada Teguh Wiyono seharga total Rp62 juta. Senjata dan perlengkapan berasal dari YR dan SS.

Februari 2025, transaksi keempat, RBS menjual 1 pucuk senjata api jenis pistol FN seharga Rp22 juta. Senjata berasal dari SS. Pada tanggal 14 Maret 2025, Ketiga oknum anggota TNI diamankan oleh Kodam III/Siliwangi di Bandung.

Tepat pada tanggal, 21 Maret 2025, Tim gabungan dari Satgas Gakkum Ops Damai Cartenz 2025, Polda Papua Barat, Polda Papua, dan Polda Jawa Timur melakukan pemeriksaan terhadap ketiga anggota TNI sebagai saksi dalam pengembangan kasus terhadap 7 tersangka warga sipil.

Kaops Damai Cartenz 2025, Brigjen. Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H. menegaskan bahwa terkait proses hukum untuk ketiga oknum TNI tersebut proses lebih lanjutnya berada dalam kewenangan Kodam III/Siliwangi.

“Kami dari Polri hanya melakukan pemeriksaan terhadap mereka dalam kapasitas sebagai saksi, untuk memperkuat dugaan keterlibatan 7 warga sipil yang telah ditetapkan sebagai tersangka, adapun proses lebih lanjut terhadap ketiga oknum TNI tersebut berada dalam kewenangan Kodam III/Siliwangi,” tegas Brigjen Faizal.

Sementara itu, Wakaops Damai Cartenz 2025, Kombes. Pol. Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum., menyampaikan rasa terimakasihnya atas joint investigation dari 4 Polda dan Satgas Ops Damai Cartenz 2025 serta Pomdam III/Siliwangi berjalan dengan baik dan lancar

“Mari kita doakan agar proses penyidikan ini dapat berjalan dengan baik,” ujar Kombes Adarma.

Hingga 20 Maret 2025, total 10 orang telah diamankan, termasuk tiga anggota aktif TNI. Pemeriksaan konfrontasi lanjutan antara Teguh Wiyono dan YR dijadwalkan akan dilakukan oleh penyidik Polda Jawa Timur. (red)

Sumbawa Besar, Nuansantb.id- Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa, Ir H Syarafuddin Jarot, MP – Drs H Mohamad Ansori mengikuti kegiatan puncak retreat (pembekalan) Kepala Daerah se-Indonesia yang dilaksanakan di Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah.

Hadir pada kegiatan Parade Senda yang dilaksanakan Kamis 27 Februari 2025 ini, sekitar 494 Kepala Daerah dan 477 Wakil Kepala Daerah yang terdiri dari Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota.

Kegiatan Parade Senja ini dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka serta diapit oleh Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden ke-7 Joko Widodo.

Bupati Sumbawa, Ir H Syarafuddin Jarot dalam keterangannya kepada media ini, mengucapkan rasa syukur telah dapat mengikuti seluruh rangkaian retreat yang diadakan di Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah tersebut.

“Alhamdulillah seluruh rangkaian kegiatan retreat berjalan lancar dan sukses dan kami dapat mengikuti dari tanggal 21 hingga 27 Februari 2025,” ujar Bupati kepada media ini, Jum’at (28/02).

Bupati juga menyampaikan apresiasi dan terimakasih tak terhingga kepada semua pihak sehingga kegiatan retreat bisa berjalan lancar dan sukses.

Selain itu, Bupati juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh elemen masyarakat Sumbawa dan Pemkab Sumbawa atas doa serta dukungannya sehingga semua kegiatan dapat dilaksanakan sesuai harapan.

Dikatakan Bupati, pada kegiatan puncak retreat ini, ditutup dengan Parade Senja dan Gala Dinner.

“Tadi malam digelar acara parade senja dan Gala Dinner bersama 3 Presiden yakni Pak Prabowo, Jokowi dan SBY, beserta Menteri Kabinet Merah Putih,” jelas Bupati.

Lanjut Bupati, ada beberapa kesan menarik pada sesi akhir acara, dimana Presiden Prabowo, Jokowi dan SBY nampak mesra dan bernyanyi bersama.

Diakui Haji Jarot, banyak pengalaman dan ilmu yang diperoleh selama retreat dari para Nara sumber selama sepekan.

“Banyak ilmu yang kita dapat di retreat ini. Selain berdiskusi, kita juga berbagi ide-ide dan sharing potensi daerah masing-masing untuk membangun daerah ke depan. In Shaa Allah akan banyak manfaat untuk sumbawa,” kata Bupati yang sangat peduli dan merakyat ini.

Bupati juga menjelaskan bahwa, dihari terakhir retreat dirinya melakukan kegiatan bersama Wakil Bupati Sumbawa, Drs H Mohamad Ansori.

“Pak Wakil Bupati, Haji Ansori, Alhamdulillah berkesempatan hadir di hari terakhir dan kita sempat berkegiatan bersama termasuk foto bareng menggunakan seragam Comcad disela-sela retreat,” ungkap Bupati.

Adapun setelah mengikuti arahan dari Presiden Prabowo selama 2 jam dan menutup agenda retreat, seluruh peserta selanjutnya balik ke daerah masing-masing. (Nuansa)

Sumbawa Besar, Nuansantb.id- Bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriah tahun 2025 Masehi diperkirakan akan jatuh pada tanggal 1 Maret 2025, Bupati Kabupaten Sumbawa, Ir H Syarafuddin Jarot MP,. dalam menyambut bulan mulia yang penuh keberkahan tersebut mengucapkan Marhaban Yaa Ramadhan.

Melalui media ini, Bupati Haji Jarot sapaan akrabnya, menyampaikan himbauan untuk umat Muslim di Kabupaten Sumbawa agar selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT terutama di Bulan Suci Ramadhan ini, Kamis (27/02/2025).

Orang nomor satu di kabupaten sumbawa ini juga menyampaikan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1446 Hijriah bagi yang menjalankan serta mengharap ridho dari Allah SWT serta umat lainnya diminta agar tetap menjaga dan menghormati tetangga maupun masyarakat yang sedang menjalankan ibadah.

“Marhaban Ya Ramadhan, dengan datang nya Bulan Suci penuh ampunan ini, kita bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, menjauhi segala keburukan dan memperbanyak Ibadah. Mohon Maaf Lahir dan Batin, selamat menunaikan ibadah puasa,” ungkap Bupati.

Hal serupa juga disampaikan Bupati Sumbawa, Ir H Syarafuddin Jarot MP,. dalam suasana mengikuti retreat di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Kamis (27/02/2025).

Sebagaimana terlihat dalam vidio penyampaian Marhaban Yaa Ramadhan yang dipandu oleh Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal.

Secara bersamaan para pimpinan Daerah di Wilayah NTB ini mengungkapkan akan mengikuti dengan serius retreat yang dilaksanakan pemerintah pusat dan siap menyatukan visi misi dalam membangun daerah dan Indonesia pada umumnya.

Dalam kesempatan penyampaian dimaksud hadir mendampingi Bupati Sumbawa, Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, Bupati Lombok Barat, Bupati Bima, Wali Kota Bima dan Bupati Dompu. (Nuansa)

JAKARTA, Nuansantb.id – Komisi XIII DPR dukung Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi memberikan
tunjangan untuk petugas imigrasi yang bertugas di wilayah perbatasan, terdepan dan terluar Indonesia. Hal itu disampaikan sebagai hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XIII DPR RI, Senin (24/02/2025).

Rapat tersebut membahas pelaksanaan tugas dan fungsi imigrasi khususnya dalam pengawasan orang asing dan pemberantasan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Plt Direktur Jenderal Imigrasi, Saffar Muhammad Godam menyebutkan, masih terdapat beberapa tantangan dalam menjaga kedaulatan negara di bidang keimigrasian yang harus diselesaikan.

“Setiap wilayah kerja imigrasi memiliki tantangannya masing-masing. Di Kepulauan Riau, misalnya, 96% wilayah kerja didominasi laut. Untuk melakukan pengawasan orang asing, petugas kami harus menempuh perjalanan dengan waktu tempuh yang bisa mencapai 33 jam dengan menggunakan kapal patroli yang kondisinya kurang prima,” tutur Plt Dirjen Imigrasi.

Di Kalimantan, lanjut Godam, petugas harus menempuh perjalanan darat hingga 18 jam dengan anggaran operasional terbatas. Sementara di Aceh, isu penolakan masyarakat terhadap pengungsi memerlukan solusi regulasi yang lebih tegas dan praktis.

Sedikit berbeda dari kawasan barat, tantangan pada Kantor Imigrasi di wilayah Indonesia Tengah dan Timur adalah dalam pengawasan kedatangan orang asing serta pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Wilayah ini memiliki banyak pintu masuk dan keluar tidak resmi sehingga menimbulkan kerawanan di wilayah perbatasan, meningkatkan risiko pelanggaran keimigrasian serta ancaman terhadap ketertiban umum.

Konsentrasi tinggi warga negara asing di Bali, resistensi masyarakat terhadap tenaga kerja asing di proyek strategis nasional di Sulawesi dan Maluku Utara, serta keberadaan pengungsi jangka panjang di
Sulawesi Selatan menjadi isu yang mengemuka. Selain itu, juga terdapat permasalahan terkait dengan keberadaan undocumented persons di Sulawesi Utara dan Kalimantan Timur, serta kerawanan di wilayah perbatasan seperti NTT, Maluku, dan Papua akibat banyaknya jalur tidak resmi.

“Dengan wilayah kerja yang mencakup garis pantai sepanjang 108.000 kilometer dan lebih dari 17.000 pulau, kami menyadari betapa menantangnya tugas dan fungsi keimigrasian yang kami emban. Oleh karena itu, kami memohon perhatian dari anggota dewan yang terhormat untuk memfasilitasi kebijakan pemberian tunjangan khusus kepada petugas kami, terutama mereka yang bertugas di wilayah perbatasan, terdepan, dan terluar Indonesia,” ujar Godam.

Tidak hanya itu, Godam mengemukakan kondisi lainnya di antaranya adalah keterbatasan administratif, teknologi informasi, serta koordinasi antar instansi dalam pengawasan keimigrasian. Beberapa kantor wilayah di wilayah timur masih membawahi lebih dari satu provinsi, seperti di Kalimantan Timur dan Papua, yang memperumit efektivitas pengawasan.

Selain itu, ancaman keamanan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya turut menghambat operasional kantor imigrasi di wilayah tersebut.

Menanggapi Ditjen Imigrasi, Pimpinan RDP dari Komisi XIII DPR, Dewi Asmara menyampaikan kesimpulan dan rekomendasi dari para anggota komisi yang mendukung optimalisasi kinerja petugas Imigrasi.

“Komisi XIII DPR RI mendorong Imigrasi agar melayani dengan baik namun tetap tegas, meningkatkan pengawasan di wilayah wisata, industri dan pertambangan agar tidak ada penyalahgunaan visa. Ditjen Imigrasi juga harus memberikan perhatian khusus terhadap satuan kerja di daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T) dalam pemenuhan administrasi, sarana prasarana, sumber daya manusia serta pemberian tunjangan kinerja,” tutur Dewi.

Dewi juga meminta agar Ditjen Imigrasi meningkatkan koordinasi intelijen dan pengawasan untuk memastikan orang asing yang masuk, tinggal dan bekerja di Indonesia sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.

“Kami berharap setelah RDP ini, Ditjen Imigrasi dapat diberikan ruang untuk menyejahterakan petugas di wilayah terluar Indonesia yang risiko kerjanya tinggi. Selain itu keperluan operasional untuk bekerja di medan yang sulit juga dapat terpenuhi dengan baik,” pungkas Plt Dirjen Imigrasi. (N)

Sumbawa Besar, Nuansantb.id- Bupati Sumbawa Ir. H. Syarafuddin Jarot, MP, pada hari keempat kegiatan Retreat di lembah tidar, Magelang melakukan diskusi bersama dengan Irjen Kemendagri dan beberapa gubernur, termasuk NTB, NTT, dan Bali.

“Di hari keempat ini kami melakukan diskusi dengan Irjen Kemendagri serta beberapa Kepala Daera termasuk Gubernur NTB dan NTT,” ujar Bupati Haji Jarot sapaan akrabnya kepada media ini, Senin (24/02/2025).

Dikatakan Bupati, sebelum kegiatan diskusi, seluruh kepala daerah melaksanakan kegiatan apel bersama. Banyak pengalaman dan pelajaran yang kita peroleh di retreat ini.

“Kegiatan retreat ini sungguh luar biasa, subuh sekitar pukul 04.15 WIB, kita sudah dibangunkan dengan bunyi terompet dan langsung bersiap-siap mandi dan menunaikan kewajiban sholat subuh berjamaah, selanjut mengikuti apel dan diskusi berbagi ide-ide untuk membangun daerah ke depan,” beber Bupati.

Kepada media ini, Bupati Haji Jarot mengungkapkan bahwa dirinya sangat bersemangat mengikuti setiap kegiatan retreat yang dilaksanakan mulai hari pertama hingga hari keempat, Senin 24 Februari 2025 ini.

“Alhamdulillah, hingga hari keempat ini, kita tetap semangat mengikuti setiap kegiatan dan menerima pembekalan dari pemari. Mohon doa dari masyarakat agar seluruh agenda retreat yang kami laksanakan berjalan lancar dan sukses,” ungkap Bupati.

Untuk diketahui, kegiatan retreat kepala daerah akan dilaksanakan selama 8 hari ke depan mulai dari tanggal 21 hingga 28 Februari 2025 yang akan diikuti kurang lebih 503 Gubernur, Bupati dan Walikota se-Indonesia. (Nuansa)

Sumbawa Besar, Nuansantb.id- Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, MP, mengikuti kegiatan pembekalan di Lembah Tidar, Magelang, pada hari kedua dan ketiga, setelah sebelumnya dilantik oleh Presiden RI pada 20 Februari lalu. Selama dua hari tersebut, Bupati Sumbawa mengikuti sesi pelajaran dan diskusi kelompok.

“Dihari kedua dan ketiga kegiatan kami fokus pada pelajaran dan diskusi kelompok seperti biasanya,” ungkap Bupati Sumbawa kepada media ini, Senin (24/02/2025).

Selain itu, pada hari kedua dan ketiga, para peserta menerima pembekalan dari Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Ace Hasan Syadzily mengenai wawasan kebangsaan, geopolitik, dan ketahanan nasional.

Dikatakan Bupati Haji Jarot, Lemhannas mendorong kepala daerah memiliki karakter negarawan

“Untuk pelaksanaan teknokratisnya, nanti akan dibahas bersama dengan para menteri terkait yang akan berlangsung selama lima hari ke depan,” kata Bupati menirukan pesan Gubernur Lemhanas, Ace Hasan pada kegiatan retret atau pembekalan kepala daerah di kompleks Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, Minggu kemarin.

Lanjut Bupati, selain menerima pembekalan dari Gubernur Lemhanas, malam harinya para Kepala Daerah menerima pembekalan dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

“Tadi malam, seluruh kepala daerah, mulai dari Gubernur, Bupati, hingga Walikota, mendapat pembekalan dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani, terkait kebijakan keuangan negara dan pertumbuhan ekonomi,” tambah Bupati Sumbawa.

Sebagai informasi, usai dilantik oleh Presiden RI Joko Widodo pada 20 Februari lalu, seluruh kepala daerah di Indonesia, termasuk Gubernur, Bupati, dan Walikota, langsung berangkat ke Lembah Tidar, Magelang, untuk mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat rasa persaudaraan dan kekompakan antar kepala daerah di seluruh Indonesia.

Kegiatan Retreat ini akan berlangsung selama tujuh hari, yang dijadwalkan berakhir pada 28 Februari mendatang. (Nuansa)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.