Inilah Langkah Kalapas Sumbawa Memutus Peredaran Narkoba di LP

oleh -83 Dilihat
oleh

Sumbawa Besar, Nuansantb.net- (15/07/2020)

Peredaran Narkoba di Indonesia sampai saat ini masih tinggi meskipun para bandar telah banyak yang tertangkap begitu juga dengan Kabupaten Sumbawa, hal ini menjadi PR besar bagi Pemerintah maupun penegak hukum dalam memberantas dan memutus mata rantai peredarannya. Narkoba merupakan musuh bersama.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kabupaten Sumbawa M Fadli, A.Md.IP,.S.Sos,.MM,. dalam keterangannya saat mengadakan kegiatan media Gathering bersama Wartawan di Aula Lapas Sumbawa, Rabu (15/07/2020) memaparkan langkah-langkah yang dilakukan untuk memberantas serta memutus mata rantai peredaran Narkoba dengan cara melakukan tindakan terhadap para binaan maupun pengunjung yang datang serta terhadap pengawai lapas sendiri, hal ini dilakukan untuk menghilangkan kesan yang selama ini beredar di masyarakat bahwa Lapas sebagai tempat pembiaran peredaran narkoba.

iklan

“Saat ini, pihak Lapas mengambil tindakan tegas terhadap warga binaan yang kedapatan memiliki Hp maupun pengunjung yang datang. Sebab melalui ponsel, terjadi peredaran narkoba di luar Lapas yang dikendalikan oleh orang dalam,”

Lanjutkan Fadli, aturan yang ditegakkan di Lapas saat ini tidak main-main. Diakui sebelumnya, jangankan shabu-shabu, yang kedapatan memiliki ponsel memang masih ada di sel. handphone menjadi sumber peredaran barang haram tersebut. Ia tidak mengedarkan di sini, tapi di luar, barangnya sampai ber-gram-gram. Pada saat tertangkap, ternyata orang dalam sumbernya. Lapas akan menindak tegas bandar narkoba tingkat tinggi dengan cara dikirim ke Nusa Kambangan atau Lapas khusus keamanan super maksimal.

“Sebagaimana pesan Dirjen pemasyarakatan kemarin, jika ada bandar dengan tingkat tinggi atau petugas kita yang terlibat akan dikirim ke Nusa Kambangan. Karena sudah ada lapas khusus dengan keamanan super maksimum, sebagai bahan untuk introspeksi,” jelas Fadli.

Untuk menghilangkan semua itu, Kalapas berencana, agar setiap warga binaan baru, dilakukan tes urine sebelum bergabung dengan warga binaan lainnya.

“Jika ada penghuni baru, kami akan melakukan tes urine. itu wujud nyata untuk memutus peredaran narkotika dan mengetahui keadaan para binaan agar tidak ada sumber penyakit baru yang akan mencemari empat ratusan orang di sini. Inilah tantangan terbesar kami dan bahkan Lapas telah bekerjasama dengan BNN Sumbawa untuk melakukan tes urin, tidak hanya terhadap warga binaan akan tetapi seluruh pengawai lingkup Lapas Sumbawa pun di ambil sampel urinnya tanpa pemberitahuan awal,” terang Fadli.

Selain itu, Lapas juga memberikan bekal pengetahuan kepada para binaan agar supaya tidak ada kejenuhan sehingga mereka para binaan hanya berfikir tentang Narkoba saja. Oleh karena itu penting untuk memberikan pengetahuan maupun skil agar setelah mereka keluar nanti telah ada bekal untuk kehidupannya seperti pengetahuan cara budidaya Trigona (Madu Hitam), cara bertani, cara benernak dan lainnya.

“Lapas memiliki lahan seluas 32 Hektar yang selama ini hanya disewakan kepada pihak ketiga dan mulai sekarang tanah tersebut akan dikelola sendiri oleh Lapas dengan memberdayakan para binaan agar mereka setelah bebas nanti dapat memiliki keterampilan hanya saja saat ini masih terkendala ketersediaan air apabila ingin dimanfaatkan untuk pertanian dan peternakan,”

Kedepan hal ini akan dikonsultasikan dengan Pemerintah Daerah maupun DPRD Sumbawa agar supaya dapat membantu dalam melakukan pembinaan terhadap para tahanan karena mereka juga bagian dari masyarakat Kabupaten Sumbawa yang harus mendapatkan perhatian yang sama dengan masyarakat lainnya. “Semoga semuanya berjalan dengan baik dan lancar,” tutup Fadli.(Nuansa/Ril)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.