Sumbawa Besar, Nuansantb.id– Pandemi covid-19 sampai saat ini masih melanda dan belum diketahui kapan berakhirnya, efek dari keadaan ini membuat Dinas Pendidikan dipacu untuk tetap berinovasi dan mencari alternatif agar para siswa tidak ketinggalan dalam memperoleh ilmu mata pelajaran.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa, H Sahril, S.Pd,. yang dikonfirmasi media ini terkait pelaksanaan ujian dimasa pandemi covid-19, Senin (01/03) mengatakan, ujian sekolah jenjang SD dan SMP tetap dilaksanakan dalam tahun ini. Hanya saja, tidak diperkenankan dilakukan dengan cara tatap muka.
“Untuk menghindari penularan covid-19, Opsi yang akan diterapkan tidak ada ujian tertulis tatap muka. Artinya, tidak ada ujian seperti biasanya untuk kelas 6 SD dan kelas 3 SMP,’’ jelas Haji Sahril.
Hal ini dilakukan karena masih terjadinya pandemi Covid-19 sehingga ujian sekolah dilakukan dengan opsi lain, seperti dalam bentuk daring, luring atau kompilasi nilai.
‘’Bagi SD, nilai kelas 4, 5, 6. Bagi SMP, nilai kelas 7, 8, 9. Teknik penilaiannya Itu kita serahkan ke satuan pendidikan sesuai dengan kondisi sekolahnya. Yang jelas, belum ada ujian sekolah yang dilaksanakan tatap muka secara langsung,’’ tukasnya.
Pihaknya mengakui, kondisi pada semua aspek kehidupan dimasa pandemi tidak berjalan baik. Sehingga hambatannya juga sangat variatif. Misalnya hambatan dari orang tua, guru, serta hambatan sarana prasarana (Sarpras). Semua hambatan tersebut bergabung menjadi satu menjadi hambatan di masa ini.
Namun demikian, yang menggembirakan dengan hambatan yang ada, para guru tertantang melahirkan kreatifitas atau inovasi bagaimana meretas hambatan tersebut. Ia pun berharap pandemi segera berakhir. Sehingga semua kembali beraktivitas seperti semula. ‘’Ini yang terus kita pacu guru kita. Alhamdulillah banyak Inovasi guru dalam meretas kesulitan belajar siswa,’’ tutup Sahril. (Nuansa/adv)