Sumbawa Besar, Nuansantb.id– Pemerintah Kabupaten Sumbawa segera mengambil langkah darurat menyusul kerusakan talud pengaman tebing Sungai Brang Biji akibat derasnya aliran air irigasi dari hulu.
Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mohamad Ansori, memimpin langsung peninjauan ke lokasi untuk memastikan penanganan cepat sekaligus menyusun solusi jangka panjang guna mencegah ancaman terhadap permukiman warga.
Kerusakan talud di Kelurahan Brang Biji terjadi akibat peningkatan debit air dari Desa Kerekeh di wilayah hulu. Aliran deras tersebut menggerus struktur talud hingga menimbulkan kerusakan parah yang berpotensi membahayakan warga sekitar.
“Kami prihatin dengan kondisi ini. Langkah darurat sedang disiapkan, sekaligus kami desain solusi permanen agar kejadian serupa tidak terulang,” tegas Wabup Ansori saat meninjau lokasi, Rabu (31/07/2025).
Didampingi Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sumbawa, jajaran teknis, dan perwakilan Kelurahan Brang Biji, Ansori memeriksa titik-titik kritis sambil menginstruksikan pemetaan mendetail. “Koordinasi lintas instansi telah kami galang untuk memastikan penanganan komprehensif, baik untuk jangka pendek maupun panjang,” tambahnya.
Langkah Awal: Stabilisasi dan Rekonstruksi
Pemkab Sumbawa akan fokus pada stabilisasi sementara di area terdampak untuk mengurangi risiko immediate. Namun, Ansori menekankan, solusi permanen mutlak diperlukan mengingat tingginya tekanan air dari hulu. “Kami sedang menyusun desain talud baru yang lebih kokoh dengan material berkualitas tinggi. Ini penting untuk ketahanan infrastruktur ke depan,” jelasnya.
Wabup juga mengungkapkan, pihaknya telah mengajukan pendanaan tambahan kepada pemerintah provinsi dan pusat guna mendukung proyek rekonstruksi. “Kami tidak ingin mengorbankan keselamatan warga. Talud ini harus dibangun dengan standar tertinggi,” tegas Ansori.
Wabup Ansori mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan, terutama selama musim hujan yang berpotensi memicu aliran air lebih deras. “Masyarakat harus aktif melaporkan tanda-tanda kerusakan baru atau kondisi tidak biasa. Kolaborasi antara pemerintah dan warga kunci utama mitigasi bencana,” pesannya.
Ia juga meminta warga menghindari aktivitas di sekitar tebing yang rentan longsor sementara proses perbaikan berlangsung. “Kami akan pasang rambu peringatan dan koordinasi dengan RT/RW untuk memantau perkembangan,” ujar Ansori.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sumbawa, yang turut mendampingi, menjelaskan bahwa tim teknis telah menyiapkan opsi penguatan talud menggunakan bronjong beton (krib) dan material tahan erosi. “Kami juga akan optimalisasi saluran irigasi hulu untuk mengurangi tekanan air ke talud,” paparnya.
Ansori menegaskan, Pemkab berkomitmen menyelesaikan masalah ini secara tuntas. “Ini bukan hanya perbaikan fisik, tapi juga upaya sistematis memitigasi risiko bencana di masa datang. Kami targetkan stabilisasi selesai dalam 2 minggu, sedangkan rekonstruksi permanen akan dimulai setelah desain final disetujui,” tandasnya.
Kerusakan talud Brang Biji menjadi ujian bagi respons cepat pemerintah daerah. Dengan keterlibatan multi-pihak dan transparansi langkah penanganan, Pemkab Sumbawa berupaya memulihkan keamanan warga sekaligus membangun infrastruktur yang lebih resilien. “Kami tidak bekerja sendiri. Dukungan masyarakat dan instansi terkait sangat menentukan kesuksesan penanganan ini,” tutup Ansori.
Editor/Pemred: Sahril Imran


![facebook_1756128455237_7365736604315489849_copy_640x428[1]](https://nuansantb.id/wp-content/uploads/2025/08/facebook_1756128455237_7365736604315489849_copy_640x4281-148x111.jpg)





