Sumbawa Besar, Nuansantb.id – Satuan Reserse Narkoba (Satnarkoba) Polres Sumbawa berhasil mengamankan seorang pria berinisial FL alias B (32) yang diduga kuat sebagai pengedar sabu-sabu.

Penangkapan dilakukan setelah petugas menerima laporan masyarakat tentang aktivitas mencurigakan di Desa Empang Bawa, Kecamatan Empang, Kamis (24/04/2025) malam.

Kasus ini berawal dari informasi warga tentang seorang pria yang kerap terlibat dalam peredaran narkoba di daerah tersebut. Tim Satnarkoba yang dipimpin AKP Tamrin, S.Sos., segera melakukan penyelidikan dan pengembangan, hingga akhirnya melakukan penggerebekan di lokasi yang dimaksud.

“Kami bergerak cepat berdasarkan informasi masyarakat. Hasilnya, kami amankan pelaku beserta barang bukti yang cukup signifikan,” jelas Kapolres AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi, SH,. SIK,. M.IP,. melalui AKP Tamrin.

Saat dilakukan penggeledahan, Petugas menemukan sejumlah barang bukti yang menguatkan dugaan peredaran narkoba, di antaranya:  20 paket sabu (bruto 7,5 gram) Pipa kaca bekas pemakaian sabu (1,6 gram), Alat hisap (bong), korek gas, sumbu, dan sekop, 1 unit HP Oppo biru yang diduga digunakan untuk transaksi.

“Sabu-sabu ini rencananya akan diedarkan kembali. Kami terus melakukan pengembangan untuk mengungkap jaringan yang lebih besar,” tambah Kasat Narkoba.

Setelah penangkapan, tim melakukan penyisiran ke rumah tersangka di Empang Bawa, namun tempat tersebut dalam keadaan kosong. “Ini menjadi petunjuk bahwa ada jaringan lebih luas. Kami terus mendalami kasus ini,” tegas AKP Tamrin.

Saat ini, tersangka dan barang bukti telah dibawa ke Mapolres Sumbawa untuk proses hukum lebih lanjut.

Operasi ini menunjukkan keseriusan Polres Sumbawa dalam memberantas peredaran narkoba. “Masyarakat adalah mitra strategis kami. Jika ada informasi mencurigakan, segera laporkan,” imbau AKP Tamrin. (**)

Sumbawa Besar, Nuansantb.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa melangkah progresif dengan mengimplementasikan Sistem Aplikasi Manajemen Talenta (SIMATA) sebagai acuan mutasi perdana di era kepemimpinan Bupati Jarot Ansori.

Sistem berbasis digital ini dirancang untuk menempatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) secara tepat berdasarkan kompetensi dan kinerja.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sumbawa, Dr. Budi Prasetiyo, S.Sos., M.Si., kepada Nuansantb.id menegaskan bahwa SIMATA menjadi alat strategis mewujudkan prinsip “the right man on the right place”. Solusi digital untuk penempatan ASN yang objektif.

“Sistem ini menyediakan 9 kolam talenta sebagai referensi bagi Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) dalam menilai kompetensi, kinerja, dan potensi ASN. Namun, keputusan akhir tetap ada di Bupati,” jelas Doktor Budi, Jum’at (25/04/2025).

Menurut Mantan Wakil Rektor III UNSA ini, fitur utama SIMATA memuat Integrasi data ASN lintas instansi. Kemudian analisis berbasis big data untuk pemetaan talenta dan Rekomendasi penempatan sesuai kebutuhan organisasi.

Kabupaten Sumbawa juga mendapat apresiasi dari BKN Regional X (Bali-Nusra) sebagai salah satu daerah dengan implementasi Sistem Kepegawaian Nasional (SImpegnas) terbaik.

“Digitalisasi kepegawaian ini memperkuat visi SDM unggul di lokasi unggul sekaligus mendukung reformasi birokrasi yang transparan,” tegas Sekda.

Adapun Implementasi SIMATA ini diharapkan memberikan dampak pada Efisiensi proses mutasi sekaligus mengurangi bias dan intervensi subjektif. Kemudian peningkatan produktivitas dalam penempatan ASN sesuai keahlian dan Reformasi birokrasi sesuai tata kelola ASN yang akuntabel berbasis data.

“Ini langkah awal menuju meritokrasi ASN di Sumbawa di bawah kepemimpinan Jarot-Ansori. Ke depan, sistem ini akan terus disempurnakan,” pungkas Sekda. (Nuansa)

Sumbawa Besar, Nuansantb.id – Kabupaten Sumbawa bersiap menyambut ribuan tamu dalam Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis (STQH) tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Acara yang digelar pertama kali di era kepemimpinan Bupati Jarot Ansori ini resmi dimulai dengan Malam Ta’aruf Jumat (25/04/2025) malam, mempertemukan 10 kafilah dari kabupaten/kota se-NTB.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sumbawa, Dr. Budi Prasetiyo, S.Sos., M.Si., mengungkapkan antusiasme penyelenggaraan event bergengsi ini. “Kami menyiapkan 5 venue unggulan untuk 675 peserta dan ribuan pengunjung. Ini bukan sekadar lomba, tapi momentum membumikan Al-Quran sekaligus memacu ekonomi lokal,” tegasnya.

Dikatakan Doktor Budi, untuk kegiatan ini, Pemda Sumbawa telah menyiapkan lima venue strategis, untuk kenyamanan kompetisi peserta berlangsung diantaranya, di Lapangan Pahlawan sebagai pusat acara pembukaan/penutup.

Kemudian, di Masjid Agung Nurul Huda untuk tilawah dewasa, Masjid Al-Muttaqin Kerato untuk musabaqah hifzil Quran, Masjid Darussalam Brang Biji untuk lomba hadis dan Masjid Al-Falah Lempeh untuk kategori tartil.

“Pembagian venue berdasarkan jenis lomba agar fokus dan nyaman bagi peserta,” jelas Budi.

STQH NTB 2025 lanjut Doktor Budi, diharapkan menjadi katalisator pertumbuhan sektor strategis Sumbawa, seperti Pariwisata, Kunjungan ribuan orang akan meningkatkan okupansi hotel, kuliner, dan destinasi seperti Pantai yang ada di sumbawa.

Selanjutnya, sektor UMKM akan menggeliat, pameran produk lokal seperti tenun Sumbawa, madu dan kerajinan akan dipromosikan di area venue.

“Kami targetkan peningkatan transaksi UMKM hingga 30% selama event. STQH adalah branding Sumbawa sebagai daerah religius yang berdaya saing,” tambah Sekda.

Sebagai tuan rumah perdana di era Jarot Ansori, Sumbawa bertekad menjadikan STQH sebagai acara berkualitas tinggi. “Kami siapkan transportasi, keamanan, dan fasilitas pendukung terbaik. Dampaknya harus dirasakan hingga ke desa-desa,” tutup Sekda. (Nuansa)

“Sinergi Penguatan Fungsi Pembentukan Peraturan Daerah”

Mataram, Nuansantb.id – Pimpinan dan anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kabupaten Sumbawa melakukan kunjungan kerja ke DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, Rabu (24/04/2025).

Kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam pelaksanaan fungsi pembentukan peraturan daerah yang berkualitas dan berdaya guna bagi masyarakat Sumbawa.

Anggota Bapemperda DPRD Sumbawa, Adizul Syahbuddin, SP,. M.Si,. kepada Nuansantb, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya strategis untuk memperkuat kemampuan teknis penyusunan peraturan daerah.

“Kami ingin belajar dari pengalaman DPRD Provinsi NTB dalam menghasilkan produk legislasi yang responsif terhadap kebutuhan daerah,” ujar Legislator tiga periode ini.

Dijelaskan Adizul, dalam pertemuan tersebut, dibahas beberapa poin krusial, diantara bagaimana teknik Penyusunan Naskah Akademik. Kemudian Penyusunan latar belakang yang komprehensif, Analisis kebutuhan hukum masyarakat dan Penyusunan metode dan kerangka teoritis.

Selanjutnya bagaimana proses pembahasan Raperda yang meliputi Mekanisme konsultasi publik yang efektif, Teknik negosiasi dengan eksekutif, Penyelesaian deadlock dalam pembahasan.

Setelah semua itu dilaksanakan, Bapemperda akan melakukan Evaluasi Kualitas Legislasi, yang meliputi Parameter peraturan daerah yang baik, Pencegahan tumpang tindih regulasi dan Pemantauan implementasi perda.

Adizul juga menekankan pentingnya alih pengetahuan ini. “Kami mendapatkan banyak insight berharga, khususnya dalam penggunaan teknologi pendukung proses legislasi dan teknik perumusan norma hukum yang tepat,” ungkapnya.

Adapun untuk rencana tindak lanjut, Bapemperda akan melakukan Penyelarasan Program Legislasi, Menjajaki sinkronisasi Prolegda Kabupaten dengan Provinsi dan Pembentukan tim ahli bersama untuk Raperda strategis.

Selain itu, ke depan Bapemperda akan melakukan peningkatan Kapasitas Anggota melalui Pelatihan teknik legislasi secara berkala, Studi banding ke daerah lain dengan best practice.

Untuk lebih efisien waktu bisa juga dengan pemanfaatan teknologi dengan Optimalisasi sistem informasi legislasi dan Penguatan database peraturan daerah

Tanggapan Anggota Bapemperda Sumbawa, Sandi, S.Pd,. MM,. menyatakan bahwa Kunjungan ini membuka wawasan para anggota Bapemperda terkait Fungsi Legislasi DPRD.

“Kami mendapat tanbahan wawasan tentang standar pembentukan perda yang ideal, khususnya dalam hal partisipasi publik dan analisis dampak regulasi,” ujar Sandi.

Sandi yang merupakan Legislator asal Dapil 1 Sumbawa ini juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Ini merupakan langkah konkret untuk meningkatkan kualitas demokrasi dan tata kelola pemerintahan di Sumbawa melalui produk hukum yang berkualitas,” pungkasnya.

Adapun pertemuan ini merupakan rangkaian dari Program Penguatan Kelembagaan Legislatif DPRD Sumbawa tahun 2025.

Wakil Ketua DPRD NTB Bidang Legislasi, H Muzihir menyambut baik kunjungan Ketua dan Anggota Bapemperda DPRD Sumbawa ini.

Menurutnya, Kolaborasi antara DPRD kabupaten dan provinsi sangat penting untuk menciptakan hierarki peraturan yang harmonis dan implementatif.(Nuansa)

“Optimalkan e-Harmoni untuk Peraturan Daerah Berkualitas”

Mataram, Nuansantb.id – Pimpinan dan anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kabupaten Sumbawa melakukan kunjungan kerja ke Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkum HAM) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, Kamis (24/04/2025).

Kunjungan ini bertujuan untuk konsultasi dan koordinasi terkait proses pengharmonisan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) melalui aplikasi e-Harmoni guna memastikan keselarasan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

Anggota Bapemperda DPRD Sumbawa, Adizul Syahbuddin, SP,. M.Si,. kepada Nuansantb.id menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya serius DPRD dalam menyusun peraturan daerah yang berkualitas dan memiliki kepastian hukum.

“Kami ingin memastikan setiap Raperda yang dibentuk tidak bertentangan dengan peraturan di atasnya dan benar-benar mampu menjawab kebutuhan masyarakat Sumbawa,” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut lanjut Adizul, tim ahli Kanwil Kemenkum HAM NTB memberikan pelatihan singkat tentang penggunaan aplikasi e-Harmoni, yang meliputi: Input dan Tracking Dokumen dengan memantau progres pengharmonisan secara real-time.

Kemudian Evaluasi Materi Muatan dengan memastikan Raperda sesuai dengan hierarki perundang-undangan, dan Koordinasi Multisektor dengan Melibatkan instansi terkait dalam proses harmonisasi.

Adapun beberapa Raperda yang dibahas mencakup: Raperda tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, Raperda Perubahan APBD Tahun 2025. Raperda Penataan Kawasan Pariwisata Prioritas.

Adizul menekankan pentingnya sinergi berkelanjutan antara DPRD dan Kemenkum HAM. “Kami berkomitmen untuk terus berkoordinasi, termasuk melalui e-Harmoni, agar produk hukum daerah kami semakin baik,” tegasnya.

Selain itu kata Adizul, kunjungan ini juga menjadi momentum penguatan kapasitas anggota Bapemperda dalam pemanfaatan teknologi digital untuk legislasi.

“Ke depan, proses pembentukan Perda akan lebih efisien dan transparan berkat dukungan e-Harmoni,” tambah.

DPRD Sumbawa akan segera mengunggah draf Raperda ke e-Harmoni untuk tahap harmonisasi.

Sementara Kanwil Kemenkum HAM NTB akan menyediakan pendampingan teknis selama proses tersebut.

Kepala Kanwil Kemenkum HAM NTB, menyambut baik inisiatif ini. Penggunaan e-Harmoni akan mempermudah proses harmonisasi, meminimalisir tumpang tindih regulasi, dan mempercepat penyelesaian Raperda, pungkasnya.

Sumbawa Besar, Nuansantb.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumbawa, Dr. Budi Prasetiyo, S.Sos., M.AP., memberikan apresiasi tinggi atas penyelenggaraan Lomba Konten Kreatif Budaya Sumbawa yang diinisiasi oleh Sumbawa Cinema Society (SCS).

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Mero Manto, sebuah gerakan pelestarian budaya melalui medium film.

Dr. Budi Prasetiyo secara simbolis membuka acara di Desa Pelat, Kecamatan Unter Iwes, dan menyambut baik ide kreatif dalam pelestarian budaya lokal Sumbawa.

“Alhamdulillah, kami Pemerintah daerah mendukung ide-ide kreatif dalam memajukan budaya lokal Sumbawa dan kemarin kita secara resmi membuka ‘Mero Manto Film Samawa’ sebagai upaya merajut warisan budaya melalui sinema,” ujar Doktor Budi kepada media ini, Jum’at (25/04/2025).

Kegiatan ini kata Sekda akan berlangsung di 8 titik di Kabupaten Sumbawa. “Sukses untuk para sineas dan talenta kreatif Sumbawa! Terus berkarya dan lestarikan budaya lewat layar sinema,” ungkapnya.

Ketua Kronik Sumbawa, Anton Susilo, menjelaskan bahwa lomba ini bertujuan mendorong kreativitas generasi muda dalam mengangkat budaya lokal.

“Kami berkomitmen memberikan ruang bagi anak muda untuk berekspresi sekaligus melestarikan kearifan lokal,” katanya.

Dijelaskan Anton, dalam lomba ini setiap finalis di tiap lokasi mendapat uang pembinaan sebesar Rp. 250.000. Selanjutnya, pemenang dari seluruh titik akan berlaga di Grand Final dengan hadiah: Juara 1, Rp. 1.500.000 + piala + piagam.

Kemudian Juara 2, Rp. 1.200.000 + piala + piagam, Juara 3, Rp1.000.000 + piala + piagam dan Juara Favorit, Rp. 750.000 + piala + piagam.

Kegiatan ini lanjut Anton, didukung oleh Pemuda Care, Fokus Printing, Cleo, dan Roti Beta.

Kronik Sumbawa berkomitmen terus mendorong lahirnya kreator muda berbakat yang mampu membawa cerita lokal ke panggung global.

Sementara, Aries Zulkarnaen, S.Pd., M.M.Inov, budayawan Sumbawa, berharap peserta tetap konsisten melestarikan budaya meski di luar lomba.

Drs. Iwan Sofian, camat sumbawa yang juga pegiat media sosial, berharap muncul lebih banyak kreator konten budaya yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Acara ini sukses menarik minat pelajar dan pemuda untuk mengeksplorasi potensi lokal melalui konten digital. Tidak sekadar kompetisi, lomba ini juga menjadi wadah diskusi dan penguatan identitas budaya Sumbawa.

Adapun, lomba Konten Kreatif Budaya Sumbawa diselenggarakan di setiap lokasi pemutaran film ‘Mero Manto’. Di titik pertama (Desa Pelat), terkumpul 7 peserta dengan 3 finalis terbaik, yaitu:  Irma Oktaviani (SMKN 3 Sumbawa Besar) – Karya: Seni Kelingking.

Kemudian, Hanif Inzagi Joningrat (SMAN 1 Sumbawa Besar) – Karya: ‘Berang’ dan Nita Tilana (SMKN 3 Sumbawa Besar) – Karya: ‘Sito’. (Nuansa)

Sumbawa Besar, Nuansantb.id – Tim Satgas Damkar dan Penyelamatan Kabupaten Sumbawa berhasil mengevakuasi ular piton sepanjang 3 meter yang masuk ke rumah warga di Desa Lenangguar, Kecamatan Lenangguar, Kamis (24/04/2025) sore.

Operasi penyelamatan hewan tersebut berlangsung cepat dan tertib berkat koordinasi tim dengan warga setempat.

Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan (Damkartan) Kabupaten Sumbawa, H Sahabuddin, S.Sos,. M.Si,. dalam keterangannya menjelaskan bahwa laporan warga diterima pada pukul 18.30 WITA, terkait adanya ular yang masuk ke rumah.

“Tim Damkar Peloton 1 Lenangguar langsung bergerak dan tiba di lokasi dalam dua menit. Ular berhasil diamankan pukul 18.48 WITA setelah proses pencarian di sekitar rumah,” ujarnya.

Pemilik rumah, Nurmawati, mengaku kaget namun bersyukur atas respons cepat tim Damkar. “Ular itu muncul tiba-tiba di teras. Saya langsung menghubungi petugas karena khawatir berbisa,” tuturnya.

Dikatakan Kadis, dalam aksi penyelamatan ini, selain Danru dan anggota Satgas 1 Zona Lenangguar, warga setempat juga turut membantu memantau pergerakan ular. “Kolaborasi seperti ini kunci keberhasilan penanganan darurat,” tambah Kadis.

Setelah dinyatakan aman, tim kembali ke markas pada pukul 19.02 WITA. Ular hasil evakuasi telah dilepasliarkan ke habitatnya.

Kadis Damkar mengimbau masyarakat tetap tenang dan menghubungi nomor layanan darurat 112 jika menemukan hewan berbahaya. “Jangan mencoba menangani sendiri demi keselamatan bersama,” pungkasnya. (**)

“Kalau apel saja malas, bagaimana mau wujudkan Sumbawa Unggul?”

Sumbawa Besar, Nuansantb.id – Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mohamad Ansori, kembali dibuat murka besar! Pasalnya, puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Sekretariat Daerah mangkir apel pagi tanpa alasan jelas. Kejadian ini langsung memicu aksi tegas sang wabup.

Arahan Pedas Wabup Ansori saat menjadi pembina apel di halaman Kantor Bupati, pada Kamis (24/04/2025) pagi, dimana Wabup mengatakan bahwa Apel itu kewajiban, bukan pilihan! Ini dasar kedisiplinan bagi ASN!

“Kalau apel saja ogah-ogahan, bagaimana mau wujudkan Sumbawa Unggul, Maju dan Sejahtera? Saya perintahkan semua ASN yang mangkir untuk segera menghadap!” tegasnya.

Tidak hanya itu, Wabup Ansori juga menyoroti dan menengur pejabat yang sering dinas luar seraya berkata : “Apa tujuan dinasnya? Harus jelas manfaatnya untuk daerah! Jangan sampai anggaran daerah habis untuk dinas yang tidak produktif!” ungkapnya menahan emosi atas ketidakdisiplinan ASN.

Apel pagi kata Wabup, selain untuk mempererat hubungan antara atasan dan bawahan maupun antara ASN satu dan yang lainnya, juga menjadi momentum untuk menyelaraskan program kerja dan memastikan seluruh kegiatan berjalan terukur dan tepat sasaran.

“Saya tidak ingin lagi ada ASN yang tidak disiplin dan tidak tepat waktu. Ini akan menjadi catatan untuk dilakukan pemantauan ketat kehadiran harian ASN. Kemudian evaluasi rutin kinerja perangkat daerah dan sanksi tegas bagi pelanggar aturan,” ujar Wabup kepada media ini.

Usai memberikan arahan, Wabup Ansori langsung melakukan Sidak ke seluruh bagian di Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa. Memeriksa kehadiran ASN, mengevaluasi kebersihan dan kerapihan ruang kerja dan memastikan tak ada yang “main cantik” bolos kerja.

Adapun data yang membuat Wabup Ansori geram, dimana tingkat kehadiran apel pagi di bawah 60%. Kemudian banyak ASN datang terlambat lebih dari 30 menit dan beberapa ruangan kerja berantakan dan kotor. (Nuansa)

Sumbawa Besar, Nuansantb.id – Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mohamad Ansori, memberikan peringatan keras kepada seluruh kepala desa se-Kabupaten Sumbawa. Pasalnya, pemerintah telah menyalurkan dana transfer senilai Rp. 320,51 miliar untuk 157 desa.

“Dana sebesar ini adalah amanah. Saya tidak ingin ada kepala desa yang berurusan dengan hukum karena lalai mengelolanya,” tegas Wabup Ansori saat membuka Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan Desa 2025 di Aula H. Madilaoe ADT, Kamis (24/04/2025) pagi.

Dikatakan Wabup Ansori, dana transfer tersebut yakni Dana Desa (DD) sebesar Rp. 150,77 miliar, kemudian Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar Rp. 148,83 miliar dan BHPRD sebesar Rp. 20,89 miliar. Belum termasuk bantuan khusus dari direktif pimpinan dan aspirasi DPRD.

Wabup Ansori juga menengaskan bahwa besarnya anggaran tersebut menuntut para kepala desa untuk melaksanakan pengelolaan APBDes secara baik, transparan, terukur, dan akuntabel sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Menurut Wabup Ansori, pengelolaan APBDes sejatinya harus mencerminkan pencapaian visi dan misi pemerintah desa, serta selaras dengan arah pembangunan kabupaten, provinsi, hingga nasional.

“Segala bentuk penyimpangan atau kelalaian dalam penatausahaan keuangan desa menurutnya bukan hanya berdampak pada pelayanan publik, tetapi juga bisa berkonsekuensi hukum yang serius. Penyimpangan = Pengkhianatan terhadap rakyat! Transparansi APBDes Harga Mati!,” ungkap Wabup.

Selain itu, Wabup Ansori mendorong percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di seluruh desa dan kelurahan sebagai penggerak ekonomi lokal.

“Kepala desa dan BPD harus proaktif memfasilitasi terbentuknya koperasi merah putih, sambil menunggu rampungnya petunjuk teknis dari Satgas Pembentukan Koperasi Merah Putih tingkat kabupaten,” jelasnya.

Wabup berharap para kepala desa telah mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif dan teknis tentang mekanisme pengelolaan keuangan desa, termasuk bagaimana menyusun, menyalurkan, mempertanggungjawabkan, dan mengawasi dana desa dengan baik.

“Dana besar ini harus jadi peluru pembangunan, bukan bumerang yang menghancurkan!” tambahnya.

Melalui kesempatan tersebut, Wabup Ansori juga meminta BPKP, Kementerian Keuangan, dan Kejaksaan dapat berkolaborasi dan bersinergi dalam melakukan pembinaan, pendampingan sehingga dapat memastikan transparansi penggunaan dana dengan baik sehingga menciptakan desa mandiri dan berdaya saing.

Ketua BPKP Provinsi NTB, Agus Sutaryat mengatakan, bahwa workshop ini dirancang untuk memperkuat kapasitas pengelolaan keuangan desa, meminimalkan risiko penyimpangan dan memberikan panduan teknis penyusunan APBDes yang benar

*”Kami akan terus dampingi desa-desa agar dana benar-benar tepat sasaran,” pungkas Agus. (Nuansa)

Sumbawa Besar, Nuansantb.id – Bupati Sumbawa Ir. H. Syarafuddin Jarot, MP, bersilaturahim dengan sejumlah wartawan dari tiga organisasi pers, yakni Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Rabu (24/04/2025) pagi.

Bertempat di Media Center PWI Sumbawa, kegiatan berlangsung penuh kehangatan dan kesederhanaan. Bupati tak segan duduk lesehan di lantai beralaskan karpet, sambil ngobrol santai menikmati sajian menu ‘kaki lima’ namun rasa bintang lima.

Didampingi Kabag Pembangunan, H. Yudhi Patria Negara ST, Bupati Jarot memanfaatkan momen ini untuk menyampaikan sejumlah informasi penting terkait kinerja dan pembangunan daerah. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan insan pers dalam membangun Sumbawa yang unggul, maju, dan sejahtera.

“Pers memiliki peran strategis dalam menyampaikan informasi pembangunan kepada masyarakat. Kami sangat membutuhkan dukungan dan kerja sama dari teman-teman wartawan,” ungkap Haji Jarot.

Bupati juga menyinggung soal mutasi yang sejak Ia dilantik sampai saat ini belum dilakukannya. Ia tidak ingin terburu-buru yang nantinya akan menempatkan seseorang secara serampangan. “Meritokrasi birokrasi harus dilakukan dengan mempertimbangkan segala aspek. Karena memindahkan seseorang tidak semudah memindahkan biduk catur,” ujarnya.

Sementara Ketua PWI Sumbawa, Zainuddin, SH., menyampaikan apresiasi atas kehadiran Bupati yang tak pernah absen jika diundang PWI. Bahkan hari pertama masuk kerja, Bupati menyempatkan diri untuk menyambangi kantor PWI. Tak hanya itu ketika baru ditetapkan terpilih sebagai Bupati Sumbawa oleh KPU, Bupati Haji Jarot hadir dan memberikan sambutan pada Musyawarah Cabang (Muscab) PWI Sumbawa periode 2025—2028 serta menyatakan kesiapannya mengikuti pelantikan pengurus PWI Sumbawa, 5 Mei mendatang.

Menurutnya, kepemimpinan Jarot–Ansori dikenal terbuka dan responsif terhadap berbagai isu yang berkembang, termasuk yang disuarakan di media sosial. “Kami menilai keduanya adalah pemimpin yang tidak hanya terbuka terhadap kritik dan masukan, tetapi juga cepat tanggap dalam menangani persoalan masyarakat,” ujar CEO Media Online Samawarea yang akrab disapa Jen.

Ia juga menambahkan, Media Center terbuka sepenuhnya untuk digunakan sebagai ruang komunikasi dan penyebaran informasi pembangunan kepada masyarakat luas. “Ini simbol komitmen bersama antara pemerintah dan insan pers untuk terus membangun komunikasi yang sehat dan produktif demi Sumbawa yang unggul, maju dan sejahtera,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Jen melaporkan bahwa anggota PWI Sumbawa saat ini berjumlah 34 orang, IJTI sebanyak 5 orang, dan AJI 2 orang. Seluruh anggota dari ketiga organisasi pers tersebut telah mengikuti uji kompetensi wartawan (UKW) berbagai jenjang dan mengantongi sertifikat dari Dewan Pers. “UKW bukan hanya sebagai pembeda dengan orang yang mengaku wartawan, tapi juga menandakan profesionalitas dan kredibilitas insan pers di daerah ini,” pungkasnya. (**)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.