Sumbawa Besar, Nuansantb.id– Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Sumbawa, H. Varian Bintoro, S.Sos., M.Si, menegaskan pentingnya kesiapan tenaga kerja lokal (TKL) menyambut rencana operasional PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di proyek Elang Dodo dan PT. SJR di wilayah Pangulir.
Namun, hingga kini, respon perusahaan dinilai lambat, padahal Disnaker telah berkali-kali meminta data kebutuhan tenaga kerja.
“Kami sudah menyampaikan permintaan resmi ke PT. AMNT melalui kantornya di Sumbawa untuk merinci rencana kebutuhan tenaga kerja dan jenis posisi di Elang Dodo. Sayangnya, belum ada tindak lanjut konkret. Dua hari lalu, kami kembali mengirim surat resmi, termasuk ke PT. SJR untuk wilayah Pangulir. Ini penting agar kami bisa mempersiapkan TKL dengan tepat,” tegas Varian Bintoro kepada media ini, Selasa (29/04/2025).
Antisipasi “Pergeseran” AMNT, Jangan Sampai Sumbawa Dianggap Tidak Siap
Varian Bintoro menekankan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa tidak ingin dianggap gagal memenuhi kebutuhan tenaga kerja proyek strategis ini.
“Kami punya banyak stok TKL terampil. Jangan sampai perusahaan mengklaim Sumbawa tidak siap, padahal ketidakjelasan data dari mereka yang menghambat penyiapan SDM,” ujarnya.
Ia meminta kedua perusahaan segera merespons surat Disnaker agar Pemkab bisa: Memetakan kompetensi tenaga kerja yang dibutuhkan. Kemudian menyelaraskan pelatihan melalui BLK (Balai Latihan Kerja) atau program upskilling dan Memastikan kuota TKL terpenuhi sebelum membuka lowongan untuk non-lokal.
Adapun proyek Elang Dodo dan Pangulir disebut akan menyerap ribuan tenaga kerja. Varian Bintoro mengingatkan komitmen corporate social responsibility (CSR) PT. AMNT dan PT. SJR untuk memprioritaskan masyarakat Sumbawa.
“Ini momentum menggerakkan ekonomi lokal. Perusahaan harus transparan agar kami bisa memfasilitasi,” tandasnya.
Langkah Selanjutnya: Disnaker Sumbawa akan intensifkan koordinasi dengan kedua perusahaan dan melibatkan stakeholder seperti asosiasi pekerja, BLK, dan Kemnaker RI jika respons tetap lambat.
Hingga berita ini dipublish belum ada tanggapan dari pihak PT AMNT dan PT SJR. Media Online NuansaNTB terus mencoba mengonfirmasi Pemegang wewenang di kedua perusahaan tersebut namun belum ada tanggapan. (Nuansa)