Gas LPG Langka di Desa Baru Tahan, Dewan Adizul Minta Pemda dan Pertamina Segera Cari Solusi

oleh -848 Dilihat
oleh

Sumbawa Besar, Nuansantb.id- Warga Desa Baru Tahan, Kecamatan Moyo Utara, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), menghadapi kesulitan akibat kelangkaan gas LPG 3 kilogram (Kg) selama dua minggu terakhir.

Kelangkaan ini diduga terjadi karena masalah internal keluarga di UD Bahanan Bersaudara, agen penyalur resmi Pertamina di wilayah tersebut.

Berdasarkan informasi sementara dari pangkalan gas setempat, distribusi gas LPG 3 Kg terhenti akibat konflik keluarga pengelola agen. Hal ini berdampak signifikan pada masyarakat, terutama ibu-rumah tangga yang mengandalkan gas LPG untuk memasak sehari-hari.

Anggota DPRD Kabupaten Sumbawa, Adizul Syahabuddin, SP., M.Si, menegaskan pentingnya intervensi cepat dari Pemerintah Daerah (Pemda) dan PT Pertamina untuk mengatasi krisis ini.

“Kami sebagai wakil rakyat berharap agar Pemda dan pihak Pertamina segera mencari solusi agar masalah kelangkaan gas LPG 3 Kg di wilayah Desa Baru Tahan dapat segera teratasi, mengingat Gas LPG 3 Kg merupakan kebutuhan utama masyarakat,” tegas Adizul Syahabuddin, yang juga Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD Sumbawa, kepada NuansaNTB, Sabtu (05/07/2025).

Ia mendesak Pertamina untuk mengevaluasi sistem distribusi dan mencari agen pengganti sementara jika masalah di UD Bahanan Bersaudara belum terselesaikan. “Masyarakat tidak boleh menjadi korban dari persoalan internal agen. Pertamina harus hadir memberikan solusi alternatif,” tambahnya.

Sementara itu, sejumlah warga mengaku terpaksa beralih ke kayu bakar atau membeli gas dengan harga lebih mahal di pasar gelap. “Sudah dua minggu tidak ada stok. Kalau beli di luar harganya lebih tinggi, memberatkan kami,” keluh warga Desa Baru Tahan.

Hingga berita ini diturunkan, Pertamina dan Pemda Sumbawa belum memberikan tanggapan resmi terkait langkah konkret penanganan kelangkaan ini.

Masyarakat berharap solusi segera diberikan agar ketergantungan terhadap energi rumah tangga vital ini tidak semakin memperparah kondisi ekonomi mereka.

Editor/Pemred: Sahril Imran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.