Lawan Stunting dengan Pangan Lokal! PKK Sumbawa Gerakkan Desa B2SA

oleh -964 Dilihat
oleh

Sumbawa Besar, Nuansantb.id – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Sumbawa menggalakkan komitmennya dalam percepatan penurunan stunting melalui Gerakan Desa Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). Hal ini ditandai dengan diselenggarakannya Rapat Koordinasi Pengembangan Desa B2SA Tahun 2025 yang dihadiri langsung oleh Ketua TP PKK Kabupaten Sumbawa, Hj. Ida Fitria Syarafuddin Jarot, S.E., di Aula Madilaoe ADT Lantai III Kantor Bupati Sumbawa, Senin (08/08/2025).

Kegiatan yang diikuti secara antusias oleh 500 kader PKK dari berbagai kecamatan ini dirancang untuk menciptakan diskusi yang efektif dan solutif. Para peserta dibagi ke dalam empat sesi berdasarkan klaster wilayah, mulai dari Kecamatan Moyo Hulu, Moyo Hilir, Utan, hingga Lopok, guna memastikan setiap kader dapat menyuarakan aspirasi dan berbagi praktik terbaik dari desanya masing-masing.

Dalam sambutan pembukaannya, Hj. Ida Fitria menyatakan bahwa gerakan B2SA adalah strategi kunci untuk membangun ketahanan pangan keluarga sekaligus melawan stunting. Ia menekankan bahwa isu gizi bukan hanya persoalan ekonomi, tetapi juga budaya dan pola konsumsi.

“Kita harus ubah pola pikir bahwa makan bergizi itu mahal. Sumbawa ini sangat kaya. Ikan melimpah, ayam ada, sayur dan buah bisa kita tanam sendiri. Ini tentang bagaimana kita memanfaatkan kekayaan lokal yang ada untuk memenuhi gizi keluarga,” tegasnya dengan penuh semangat.

Istri Bupati Sumbawa itu secara khusus mendorong pemanfaatan pekarangan melalui Gerakan Hatinya PKK. “Setiap rumah tangga harus memanfaatkan lahan pekarangan, menanam sayuran, buah, atau tanaman obat. Kita bisa mencontoh keberhasilan daerah seperti Banyuwangi dan Sleman yang telah membuktikan bahwa pekarangan bisa menjadi sumber pangan dan ekonomi,” tambahnya.

Komitmen tersebut diperkuat oleh pernyataan Kepala Bidang Keamanan dan Konsumsi Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sumbawa, Nur Isna Sitoresmi, S.Sos. Dalam laporannya, ia menjelaskan bahwa program B2SA memiliki dampak multiplikatif.

“Ini bukan hanya untuk mencegah stunting dan meningkatkan status gizi, tetapi juga memberdayakan ekonomi desa. Dengan mengoptimalkan pangan lokal, kita menciptakan kemandirian pangan dan membuka peluang usaha bagi masyarakat,” jelas Nur Isna.

Rakor yang berlangsung dinamis dan penuh semangat kolaboratif ini ditutup dengan penampilan yel-yel B2SA dari para kader, menyimbolkan tekad bersama untuk mewujudkan Kabupaten Sumbawa yang sehat, cerdas, dan mandiri pangan, dimulai dari desa dan keluarga.

Editor/Pemred: Sahril Imran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.