NUANSANTB

Sumbawa Besar, Nuansantb.net- (03/05/2020)

Meninggalnya pasien atas nama RE asal Labuan Kuris Kecamatan Lape Kabupaten Sumbawa sempat membuat heboh masyarakat setempat. Kehebohan tersebut dikarenakan jenazah almarhumah ditangani layak pasien positif covid-19.

Sekretaris Daerah selaku Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Nusa Tenggara Barat Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, Minggu (03/05/2020) malam ini, mengumumkan bahwa ada penambahan kasus baru positif Covid-19 di NTB sebanyak 18 orang yang salah satunya adalah almarhumah RE asal Desa Labuan Kuris Kecamatan Lape Kabupaten Sumbawa.

Almarhum sendiri tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19 dan juga tidak pernah memiliki riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19.

Almarhumah saat itu datang ke rumah sakit dengan penyakit penyerta anemia gravis, hipertiroid, dan pneumonia bilateral. Setelah menjalani perawatan selama sekitar 4 jam, almarhumah meninggal dunia di Rumah Sakit HL. Manambai Abdul Kadir Sumbawa pada 28 April 2020 dan langsung mengambil sampel swabnya untuk diperiksa.

“Dari 18 hasil swab positif baru, salah satunya adalah milik almarhumah RE asal Labuan Kuris Kecamatan Lape Kabupaten Sumbawa. Dengan keluarnya hasil ini maka apa yang telah petugas lakukan terhadap jenazah almarhumah telah sesuai prosedur protocol penangan covid-19,”

Sebagaimana diberitakan sebelum bahwa, perempuan berinisial RE berusia 31 tahun asal Desa Labuan Kuris Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa yang sempat dirawat di Puskesmas Lopok dan diperlakukan sebagai pasien umum yang saat itu kondisinya semakin parah sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Manambai Abdulkadir dan diperlakukan sama juga sebagai pasien umum.

Setelah dilakukan pemeriksaan yang hasil rontgen menunjukkan pasien (RE) tersebut menderita pneumonia bilateral komplikasi anemia aplastik maka pasien RE langsung dikantegorikan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) covid-19 dan dipindahkan ke ruang isolasi.

Namun nasib berkata lain, setelah beberapa jam di ruang isolasi, pasien RE menghembuskan napas terakhir. Sehingga situasi di RSMA seketika berubah karena beberapa perawat yang kontak langsung dengan pasien tersebut.

Direktur RSMA, dr. Arindra Kurniawan lantas mengeluarkan kebijakan untuk mengistirahatkan sejumlah perawat yang sempat contack langsung guna menjalani protocol kesehatan.

Demikian juga dengan Kadis Kesehatan Sumbawa, Drs. H. Didi Darsani A.Pt,. meminta perawat dan petugas lainnya di Puskesmas Lopok yang sempat kontak langsung dengan pasien RE untuk segera menjalani isolasi mandiri. (Nuansa/01)

Sumbawa Besar, Nuansantb.net- (03-05-2020)

Meski telah berbagai himbauan maupun edaran yang dikeluarkan oleh Pemerintah untuk dapat berdiam diri di rumah masing-masing selama masa pandemi covid-19 tidak juga membuat warga menjadi sadar dan taat dan masih ada saja warga masyarakat yang membandel sebagaimana sedikitnya 7 orang remaja yang kembali terjaring operasi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sumbawa.

Para remaja yang terjaring tersebut sebagian besar berstatus pelajar SMP yang kedapatan asyik pesta minuman keras di Taman Pahlawan sekitar pukul 21.50 Wita. Dalam operasi tersebut petugas berhasil mengamankan barang bukti satu botol plastik berkapasitas 600 ml jenis arak.

Kadis Pol PP Kabupaten Sumbawa, H. Sahabuddin S.Sos,. M.Si,. dalam keterangan persnya, Sabtu (02/05/2020) mengatakan bahwa, kiat rutin Sat Pol PP selama masa pandemi ini semakin ditingkatkan untuk memastikan tidak lagi ada masyarakat maupun remaja yang berkeliaran tidak jelas maupun mengadakan perkumpulan tanpa ada ijin resmi pemerintah.

Selain kiat rutin yang dilaksanakan Sat Pol PP yang dipimpin Danru II Patroli, M. Ramli Saputra semalam, petugas juga bergerak menyisir wilayah Taman Pahlawan untuk menindaklanjuti laporan masyarakat yang disampaikan kepada Kasi Opdal, Mukhtamarwan, S.Pt,. saat melakukan tindakan, tim berkoordinasi terlebih dahulu dengan patroli Shabara Polres Sumbawa.

“Semalam ada laporan masyarakat yang masuk agar dapat menyisir wilayah Taman Pahlawan dan setelah tim menindaklanjuti serta berkoordinasi terhebih dahulu dengan patroli shabara, petugas mendapati 7 orang remaja yang asyik pesta miras,”

Ketujuh remaja tersebut adalah MFS, MRS, dan AMS ketiganya masih siswa SMP. Sedangkan AAS dan SH merupakan siswa SMA/SMK. Sementara GR dan AN baru saja menerima pengumuman kelulusan SMA.

Lanjut Kasat Sahabuddin, para remaja ini lantas digelandang ke markas untuk dapat diberi pembinaan seperlunya, sebelum diberikan kepada orang tuanya masing-masing.

“Setelah diberikan pembinaan, orang tuanya kita panggil dan dibolehkan pulang. Namun besar harapan kami selaku petugas agar peran para orang tua dapat lebih dimaksimalkan, pantau pergaulan anak-anaknya jangan sampai terjerumus ke hal-hal yang berbahaya baik bagi dirinya pribadi maupun bagi orang lain apalagi disaat seperti ini yang dimana kita disibukkan dalam penanganan maupun pencegahan penularan covid-19, tutup Kasat Sahabuddin. (Nuansa/01)

Sumbawa Besar, Nuansantb.net (03/05/2020)

Satu keluarga yang terdiri dari empat orang yang baru saja diumumkan positif Covid-19 oleh Tim Gugus Tugas Provinsi NTB adalah warga Labuan Bontong Kecamatan Tarano Kabupaten Sumbawa.

Mereka adalah Pasien nomor 238, berinisial DAK, laki-laki, usia 15 tahun. Pasien nomor 239, an. Ny. NA, perempuan, usia 32 tahun. Pasien nomor 240, an. Ny. DR, perempuan, usia 27 tahun. Dan Pasien nomor 241, an. Ny. R, perempuan, usia 57 tahun. Keempatnya tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19, namun dipastikan memiliki riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 73 yang tidak lain adalah suami dari Ny. R sendiri.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid Kabupaten Sumbawa, Drs. H. Didi Darsani A.Pt,. yang dikonfirmasi, Sabtu (02/05/2020) malam, membenarkan adanya satu keluarga terdiri dari empat orang warga Labuan Bontong yang telah dinyatakan positif terpapar virus corona. Adapun mereka adalah istri beserta dua orang anak dan menantu dari Pasien nomor 73, atas nama Tn. S, laki-laki, usia 57 tahun yang sebelumnya telah dinyatakan covid-19 bersama dua warga Labuan Bontong lainnya yaitu Pasien nomor 74, atas nama AS, laki-laki, usia 30 tahun, dan Pasien nomor 75, berinisial H, laki-laki, usia 30 tahun.

Ketiganya pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar dan saat ini sedang menjalani penanganan medis di Rumah Sakit Manambai Abdulkadir (RSMA) dan dalam kondisi baik.

Lanjut Haji Didi, Untuk istri, anak dan menantu S yang baru saja dinyatakan Covid, saat ini masih berada di Pusat Karantina Terpadu dan rencananya, Minggu 3 Mei besok akan dievakuasi ke RSMA untuk menjalani perawatan di ruang isolasi.

Untuk diketahui bahwa, sampai saat ini, jumlah positif Covid-19 di Kabupaten Sumbawa telah mencapai 14 orang. 8 diantaranya berasal dari Kecamatan Tarano yaitu 7 Desa Labuhan Bontong, 1 (satu) dari Desa Labuan Jambu, 2 (Dua) Kecamatan Sumbawa, 1 (Satu) Kecamatan Labangka dan 3 (Tiga) Kecamatan Lunyuk meskipun satu orang telah dinyatakan sembuh.

Petugas tetap melakukan contack tracking terhadap para pasien yang telah dinyatakan positif covid-19. Untuk memutus mata rantai penularan virus corona ini dan demi kebaikan kita bersama, diharapkan masyarakat mematuhi semua himbauan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah, tutup Haji Didi. (Nuansa/01)

Sumbawa Besar, Nuansantb.net- Tim Opsnal Jatanras Polres sumbawa berhasil menangkap seorang residivis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) berinisial SM (26) Alamat lingkungan Bukit Tinggi Kelurahan Pekat Sumbawa, pada Kamis (30/4/2020) sekitar pukul 14.00 Wita.

Penangkapan terhadap residivis pencurian kendaraan bermotor tersebut, berdasarkan laporan polisi dengan LP/211/IV/2020/NTB/spkt, Tanggal 27 April 2020 korbannya Tengku abdurahman (68) warga Kelurahan Pekat Sumbawa. Barang bukti yang berhasil diamankan polisi, 1 unit SPM Supra x 125 no pol EA 6908 AL warna putih hitam.

Kapolres Sumbawa AKBP Widy Saputra S.IK yang dikonfirmasi melalui Kasat Reskri, Iptu Akmal Novian Reza S.IK membenarkan adanya penangkapan tersebut.

Saat kejadian berlangsung, korban sedang tidur di rumahnya dan memarkirkan motor miliknya didepan rumahnya dalam keadaan stang tidak terkunci. kemudian pada pukul 14.00 WITA korban keluar dan melihat motornya sudah tidak ada atau hilang, sehingga korban mengalami kerugian sebesar Rp. 10.000.000, ungkap Kasat Reskrim.

Diterangkannya, setelah dilakukan penyelidikan Tim opsnal mencari keberadaan pelaku kemudian melakukan penangkapan terhadap Pelaku. Namun pelaku berusaha untuk kabur kearah semak semak, sehingga dilakukan pengejaran.

“Tim kami melakukan tembakan peringatan ke atas sebanyak 3 kali, namun tidak diindahkan oleh pelaku dan tetap berusaha untuk kabur. kemudian melakukan tembakan terarah kearah kaki pelaku untuk melumpuhkannya dan berhasil mengamankannya bersama barang bukti berupa motor Honda Supra x 125 warna putih hitam”, tegas Akmal.

selanjutnya pelaku dibawa ke rumah sakit untuk diobati dan pelaku beserta barang bukti dibawa ke polres sumbawa guna proses hukum penyidikan lebih lanjut. (Nuansa)

Penulis Nuansantb.net- 1 Mei 2020

Mataram – Nuansantb.net- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah berhasil mengidentifikasi penyebaran wabah COVID-19. Hal ini menjadi kabar baik untuk masyarakat agar sementara tidak melakukan kontak langsung dengan orang-orang yang berpotensi menjadi carrier penyebaran COVID-19 ini.Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menyampaikan bahwa pemerintah sangat serius dan berhati-hati dalam melakukan tindakan dalam mencegah penyebaran COVID-19 ini.

“Jumah di NTB ini meningkat hingga 230, 80 hingga 90 persen berasal dari klaster Gowa, kita memang sudah mampu mengindentifikasi klaster mana yang berkontribusi paling besar dalam penyebaran ini,” ungkap Gubernur saat berbicara di salah satu stasiun televisi, Jumat, 1 Mei 2020.

Ia menjelaskan bahwa masyarakat NTB yang berangkat ke Gowa lebih dari 1.200 orang. Pemerintah melakukan penanganan dengan pendekatan untuk memberikan pemahaman terkait COVID-19 ini kepada masyarakat yang sudah melakukan perjalanan ke Gowa.

“Kami betul-betul hati-hati melakukan pengawasan dan tes terhadap teman-teman yang maauk dalam klaster Gowa, ini tidak gampang karena memang secara fisik mereka sehat-sehat,” tuturnya.

Bang Zul, akrabnya menyampaikan bahwa sosialisasi perlu dilakukan lebih masif lagi agar masyarakat mengerti dan mengetahui apa yang harus dilakukan untuk melawan COVID-19 ini.

“Memang sosialisasi terus intensif dilakukan, dan mudah-mudahan dengan tidak mengenal lelah dan dengan cara yang persuasif masyarakat mulai mengerti apa lagi di bulan puasa ini kita imbau untuk menutup masjid, tidak salat tarawih, tidak solat berjamaah kadang-kadang jadi ribut juga,” jelas Bang Zul.

Terkait masih adanya masyarakat yang melaksanakan ibadah secara berjemaah, Gubernur menyampaikan bahwa tim Gugus COVID-19 tetap melakukan tindakan pendekatan. Salah satunya bertemu dengan tokoh agama agar menemukan jalan terbaik untuk masalah ini.

Ia berharap masyarakat dapat memahami kondisi yang sedang dialami oleh dunia saat ini dengan cara tetap mengikuti aturan-aturan yang telah dibuat oleh pemerintah demi kebaikan bersama.(Nuansa)

Mataram, Nuansantb.net- Telah dilakukan pemeriksaan terhadap 28 sampel swab di Laboratorium Universitas Mataram dan Laboratorium RSUD Provinsi NTB pada hari Jumat (01/05/2020) dengan hasilnya 22 sampel negatif, 2 sampel positif ulangan dan 3 sampel kasus baru positif Covid-19. Dengan adanya tambahan 3 kasus baru, total kasus positif Corona NTB mencapai 233 kasus.

Di samping penambahan kasus baru, tim gugus tugas provinsi NTB juga mengumumkan adanya tambahan satu pasien sembuh dari virus corona jenis baru ini. Sehingga total pasiem sembuh 32 orang.

Sementara pasien yang masih positif dan dalam perawatan menjadi 197 orang. Adapun daftar kasus positif baru yaitu:

Pasien nomor 231, an Tn. S, laki-laki, usia 47 tahun, penduduk Desa Akar-Akar, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Utara dengan kondisi baik.

Pasien nomor 232, an. Tn. S, laki-laki, usia 75 tahun, penduduk Desa Dangiang, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Utara dengan kondisi baik.

Pasien nomor 233, an. Ny. SM, perempuan, usia 69 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Riwayat perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19 tidak pernah. Riwayat kontak dengan anggota keluarga yang pulang dari luar negeri.

Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan demam dan sesak. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dengan kondisi baik.
Sedangkan Pasien yang dinyatakan sembuh yakni :

Pasien nomor 19, an. Tn. AS, laki-laki, usia 47 tahun, penduduk Desa Dasan Griya, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat.

Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif. (Nuansa)

Sumbawa Besar, Nuansantb.net- Dampak dari ada covid-19 yang melanda Indonesia termasuk Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Khususnya Kabupaten Sumbawa sangat terasa bagi masyarakat terutama dalam pemenuhan pangan untuk kebutuhan sehari-hari. Di tengah situasi tersebut, Koramil 1607-02/Empang menggelar Panen Raya di Dusun Abadi, Desa Gapit, Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa, Rabu (29/04/2020).

Panen Raya yang dilaksanakan diwilayah persawahan lahan milik Kelompok Tani Tiu Plam Satu seluas 30 hektar dan diperkirakan 1 hektarnya menghasilkan 51,60 Kwintal atau sekitar 6,6 ton padi. Panen raya dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan mengangkat tema ”Dengan Panen Raya di Wilayah Kabupaten Sumbawa Kita Tingkatkan Ketahanan Pangan Nasional” ini dipimpin langsung Danramil 1607-02/Empang Kapten Inf I Wayan Sulendra bersama Camat Empang Abdul Arif, S.Sos.

Menurut Danramil, sektor pertanian menjadi harapan untuk menjaga ketersediaan pangan secara nasional sehingga harus memperhatikan kesejahteraan petani dengan menjaga kestabilan harga jual produk pertanian baik padi, jagung ataupun kedelai. Diharapkan dari hasil Panen Raya ini menambah persediaan bahan pangan dalam menghadapi Pandemi Corona dan juga untuk ketersediaan stok pangan saat Bulan Suci Ramadhan maupun Idul Fitri 1441 H.

Dalam kegiatan pelaksanaan Panen Raya tersebut tetap memperhatikan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir, menggunakan masker dan Social Distancing serta Physical Distancing.

Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain, Camat Empang Abdul Arif, S.Sos, Danramil 1607-02/Empang Kapten Inf I Wayan Suledra, Kapolsek Empang AKP Sarjan, KUPT Pertanian Kecamatan Empang Baharuddin, SP, Kepala Desa Gapit, Anggota Koramil 1607-02/Empang, Ketua LPM Desa Gapit, Perwakilan relawan Covid-19 serta Anggota Kelompok Tani sekitar 20 orang. (Nuansa)

Sumbawa Besar, Nuansantb.net- Dampak pandemi covid-19 di Indonesia cukup tinggi salah satunya Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dari 34 Provinsi, NTB berada diurutan ketujuh memiliki kasus positif covid tertinggi secara Nasional yang didalamnya termasuk Kabupaten Sumbawa dengan 10 kasus. Dengan tingginya kasus penderita covid-19 ini membuat Pemerintah mengambil langkah strategis dalam mengatasi masalah-masalah sosial yang ada di tengah-tengah masyarakat seperti program Jaringan Pengaman Sosial (JPS).

Adapun di Kabupaten Sumbawa sendiri ada program Bantuan Sosial Tunai SAHABAT yang sumber pembiayaan dari APBD dan diperuntukkan bagi masyarakat miskin serta keluarga terdampak Covid-19 dengan total penerima sebanyak 8.167 KK yang tersebar di 24 Kecamatan mulai didistribukan dan dalam kesempatan ini Wabup Sumbawa turun langsung membagikan bantuan tersebut secara simbolis, Kamis, (30/04/2020).

Wakil Bupati Sumbawa Drs. H. Mahmud Abdullah didampingi Sekretaris Daerah Kab. Sumbawa Drs. H. Hasan Basri, MM,. beserta Asisten Pemerintahan dan Kesra serta Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa turun langsung memberikan secara simbolis Bantuan Sosial Tunai “SAHABAT” tersebut sebesar Rp.600.000/KK/Bulan selama tiga bulan sebagai Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) penanganan dampak pandemi Covid-19.

Pada kesempatan tersebut, Wabup memberikan semangat dan motivasi kepada keluarga yang terdampak Covid-19 agar dapat hidup secara normal kembali dan berharap pula kepada masyarakat agar tidak mengucilkan keluarga yang terdampak Covid-19 karena penyakit ini datangnya dari Allah serta bukan aib bagi penderita.

Wabup juga meminta agar masyarakat mematuhi semua himbauan pemerintah agar mata rantai penyebaran virus dapat segera teratasi khususnya di Kabupaten Sumbawa, jaga diri dan keluarga dengan menjaga kebersihan, cuci tangan setiap selesai beraktifitas dengan air dan sabun maupun menggunakan hand sanitizer serta selalu gunakan masker bila berada di luar rumah. (Nuansa)

Mataram, Nuansantb.net- Berdasarkan data gugus tugas provinsi NTB, Kamis April 2020, kasus positif Corona di NTB tetap sebanyak 230 kasus atau tidak ada penambahan kasus baru. Sedangkan sembuh 31 orang, meninggal 4 orang dan yang masih positif serta dalam perawatan 195 orang.

Dari jumlah keseluruhan kasus, Mataram masih menempati posisi teratas dengan jumlah kasus 77. Sembuh 12 dan masih positif 63 orang.

Kemudian Lombok Barat 35 kasus, 5 sembuh dan 30 masih positif. Diperingkat ketiga Kabupaten Dompu dengan jumlah kasus 32, Nol sembuh, meninggal satu orang dan masih positif 31 orang.

Selanjutnya Kabupaten Lombok Timur dengan jumlah kasus 29, sembuh 11 dan yang masih positif 18 orang.

Kabupaten Lombok Tengah 17 kasus, sembuh 1 orang dan masih positif 16 orang. Kabupaten Bima 15 kasus, rincian nol sembuh dan 15 masih positif dan dalam perawatan.

Kabupaten Lombok Utata 11 kasus, semuanya masih positif dan dalam perawatan. Kabupaten Sumbawa dengan jumlah 10 kasus, 1 sembuh dan 9 orang masih positif.

Sementara Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dan Kota Bima masing-masing 2 kasus.

Di KSB satu orang meninggal, satu orang masih positif dan dalam perawatan. Sedangkan di Kota Bima satu sembuh satu orang masih positif.

Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi mengatakan, untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif.

Hingga berita ini dirilis, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 526 orang dengan perincian 341 orang selesai engawasan/sembuh, dan 16 orang PDP meninggal.

Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya 4.993 orang, terdiri dari 744 orang masih dalam pemantauan dan 4.249 orang selesai pemantauan.

Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 3.072 orang, terdiri dari 1.981 orang masih dalam pemantauan dan 1.091 orang selesai pemantauan.

Sedangkan Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 sebanyak 51.365 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 11.487 orang, dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 39.878 orang. (Nuansa)

Mataram, NuansaNtb.net- Krisis seringkali terdengar menakutkan padahal krisis bisa menjadi peluang lahirnya hal-hal baru yang menggembirakan. Di NTB, krisis ekonomi, disikapi sebagai peluang untuk mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta merangsang pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Hal itu disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, Najamuddin Amy, S.Sos, MM, usai mendengarkan arahan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah dalam rapat yang digelar di kantor Gubernur NTB, Senin, 27 April 2020.

Najamuddin mengakui bahwa saat ini, terdapat cukup banyak permasalahan di lapangan yang dihadapi dalam proses penyaluran bantuan sembako JPS Gemilang. Permasalahan tumpang tindih data, adanya bantuan makanan yang mengalami kerusakan maupun busuk, dan masalah lainnya, menurutnya patut dianggap sebagai proses pembelajaran yang dapat dimaklumi.

“Kalau ada masalah dan lain sebagainya, bisa dimaklumi. Yang jelas, permasalahan yang kita hadapi sekarang ini dialami juga seluruh daerah di kabupaten/kota, bahkan pemerintah pusat,” ujar Najamuddin.

Ia menegaskan, Pemprov NTB tidak menampik adanya temuan-temuan lapangan mengenai permasalahan yang muncul. Namun menurutnya, adanya persoalan-persoalan itu justru mendatangkan hikmah berupa pembelajaran yang akan diraih dalam memperbaiki pelaksanaan program ini di fase dan gelombang berikutnya.

“Jadi permasalahan-permasalahan itu membuat kita semua bisa mendapatkan kesempatan untuk terus memperbaiki diri. Dan kita tentu berkomitmen, supaya mudah-mudahan tahap berikutnya jadi lebih baik,” tegasnya.

Najamuddin menegaskan, Gubernur NTB sangat bersemangat dalam mengelola setiap persoalan yang muncul dalam situasi saat ini. Sebab, Gubernur meyakini bahwa krisis adalah peluang belajar hal-hal baru. “Dan biasanya, krisis sering mendorong orang untuk menemukan terobosan baru yang mencengangkan,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, ujar Najamuddin, Gubernur juga mendorong agar para pimpinan OPD tidak menutup diri dan sesegera mungkin merespon setiap keluhan dan masukan masyarakat. Terutama yang disampaikan melalui media sosial. Gubernur secara terbuka menyindir pimpinan OPD yang tidak aktif memperbarui informasi melalui kanal media sosial mereka, baik yang pribadi maupun laman organisasinya.

Gubernur menegaskan, NTB saat ini sedang memanfaatkan krisis untuk mendorong tumbuhnya UMKM dan IKM yang memiliki daya tahan lebih baik. Program JPS Gemilang, didorong untuk menjadi pemantiknya. Caranya adalah dengan memasukkan produk-produk UMKM dan IKM di NTB dalam 105.000 paket bantuan yang didistribusikan untuk masyarakat NTB.

“Gubernur juga menegaskan kembali bahwa agen pembangunan ekonomi itu ya memang UMKM dan IKM itu. Makanya terobosan itu dibuat untuk memajukan mereka. Dan hasilnya sudah mulai terlihat,” tegas Najam.

Ia mencontohkan, selain JPS Gemilang, Gubernur juga mulai memproyeksikan penguatan BUMDes sebagai pengguna produk-produk industri lokal. Salah satu produk industri lokal yang bisa dimanfaatkan oleh BUMDes di NTB adalah cold storage yang baru-baru ini telah dihasilkan dari tangan para guru dan pelajar SMK di Kuripan, Lombok Barat.

Sebelumnya, ada pula motor listrik Lingsar yang telah diujicoba sendiri oleh Gubernur NTB beberapa waktu lalu.

Menurut Najam, BUMDes nantinya akan didorong untuk menghimpun komoditas-komoditas lokal sebagai bahan pangan yang dijual untuk warga. Kebutuhan setiap kepala keluarga selama sepekan atau sebulan, nantinya dapat dipesan melalui Trade Distribution Center (TDC) di masing-masing desa.

“Bahkan Gubernur mendorong agar TDC ini bisa menjadi outlet dari produk-produk lokal kita. Nantinya, untuk menyimpan bahan-bahan kebutuhannya, mereka bisa menggunakan cold storage buatan anak-anak SMK di NTB, dan untuk mendistribusikan produk-produknya, mereka bisa menggunakan motor listrik buatan SMK di NTB. Jadi secara tidak langsung kita menyediakan pasar dan insentif untuk kemajuan industri kita,” tegas Najam.

Najamuddin pun mengimbau masyarakat NTB untuk terus memberikan dukungan bagi upaya yang saat ini tengah dilakukan Pemprov NTB. Ia pun menegaskan, tidak ada alasan untuk merasa pesimis dengan lesunya kondisi perekonomian akibat wabah Covid-19 ini. “Karena bagi kita, krisis ini justru menjadi peluang untuk bangkit dan menjadi lebih baik,” pungkasnya. (Nuansa)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.