Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Bahaya virus Corona covid-19 dan Narkoba masih menghawatirkan warga Indonesia terkhusus masyarakat Kabupaten Sumbawa, hingga saat ini secara Nasional ribuan nyawa telah hilang akibat virus mematikan ini. Guna membahas permasalahan tersebut, Para sesepuh sekaligus tokoh masyarakat Sumbawa Drs. H. Umar Hasan, H. Farhan Bulkiah SP, A. Aziz mochdar dan A. Naim, mendatangi ketua DPRD Sumbawa di ruang kerjanya, Senin (05/07/2021).
Sengaja kami berkunjung menemui ketua DPRD Sumbawa dalam rangka urun rembuk pemikiran melihat persoalan yang dihadapi oleh Daerah saat ini, ujar Umar Hasan membuka perbincangan.
Menjadi kegalauan kami hari ini adalah masalah menyelamatkan Sumbawa dan Tau Tana Samawa dari dampak pandemi covid 19 dan peredaran gelap narkotika serta obat-obatan berbahaya lainnya ini menjadi hal yang serius dan harus disikapi serius pula.
“Kami merasa sedih dan prihatin, secara nasional penderita covid-19 ini semakin melonjak kasusnya terutama di Jawa dan Bali, maka kabupaten Sumbawa harus memiliki langkah antisipasi agar jangan lalai dan lengah dari masuknya ataupun terkenanya virus tersebut. Langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah daerah harus disupport oleh semua kalangan karena bagaimanapun memutus penyebaran covid-19 tidak bisa dilakukan oleh segelintir orang tapi dilakukan secara bersama-sama secara masif dan terkoordinasi dengan baik,” imbuhnya.
Demikian pula terkait dengan masalah penyebaran barang berbahaya seperti narkotika dan obat-obatan yang ilegal perlu menjadi perhatian serius kita semua, ajak Umar Hasan.
“Bencana non alam ini membutuhkan keseriusan kita dalam penanganannya meskipun demikian kita juga tidak boleh melupakan sang pencipta, maka kami mengusulkan agar ada gerakan bersama seperti doa bersama meminta perlindungan dari Allah Subhanahu Wata’ala” tambah Azis Muhdar BA yang juga mantan Anggota DPRD Sumbawa ini.
Sementara itu, mantan ketua DPRD Sumbawa periode 2014-2019 Haji Farhan juga menyampaikan bahwa informasi tentang kedua hal ini harus dibuka kepada umum sehingga memiliki dampak yang signifikan untuk mewaspadai bahayanya. Upaya-upaya sosialisasi tidak hanya berlaku secara pasif tetapi juga harus dilakukan secara masif. Kita melihat di pusat-pusat keramaian orang-orang berkurang kedisiplinannya dalam menerapkan protokol kesehatan inilah yang menjadi pemikiran kita.
Menanggapi hal tersebut ketua DPRD Sumbawa Abdul Rapiq, SH,. mengakui bahwa telah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah diantaranya adalah membentuk satgas covid bersamaan dengan anggarannya begitupun dengan antisipasi merebaknya narkoba beberapa waktu lalu, DPRD Bersama BNN kabupaten Sumbawa melaksanakan rapat kerja membahas bagaimana menekan penyebaran narkoba di lingkungan pemerintah bahkan dalam berbagai kesempatan mengajak seluruh kalangan untuk memerangi narkoba ini secara serius (war on drugs), ungkapnya.
“Tugas kami di DPRD adalah mengawasi pelaksanaan program-program yang dilaksanakan oleh eksekutif, begitu seterusnya eksekutif melakukan pengawasan internal. Selama ini kita bicara hilir, maka hulunya juga harus diperhatikan, tutur Rafiq.
Meskipun demikian, kita harus dapat saling menguatkan dan pertemuan bersama dengan para tokoh masyarakat adalah sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan, tegasnya.
“Kita akan programkan pertemuan yang menghadirkan para tokoh masyarakat kemudian eksekutif dan jajaran lain yang terkait dalam membahas narkoba peredaran gelapnya dan juga bagaimana menghentikan mata rantai penyebaran pandemic covid 19 ini,” ujar Rapiq.
Terima kasih kepada para tokoh yang tak bosan dan senantiasa peduli dengan permasalahan di daerah ini termasuk inisiasi gerakan doa bersama di daerah agar musibah atau bencana non alam ini bisa segera hilang dari bumi intan Bulaeng, tutupnya. (Nuansa)