Pasien Sekarat Baru Ditangani, Fauzi : Jangan Biasakan Berbohong

oleh -250 Dilihat
oleh

Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Salah satu Keluarga pasien kecewa dengan pelayanan dan manajemen di Rumah Sakit H.L. Manambai Abdulkadir Sumbawa dimana pihak RS sempat menolak Pasien berisial IM seorang Nakes Kecamatan Tarano yang bertugas di desa Tolo’oi yang dalam keadaan lemas dan hampir sekarat.

“Keluarga saya awalnya ditolak oleh pihak RS dengan alasan tidak ada ruangan dan tidak ada Oksigen namun setelah IM tergeletak lemas karena kekurangan oksigen persis di depan pintu IGD RSMA Sumbawa, baru kemudian mereka panik dan menghampiri serta melakukan tindakan,” ungkap Muhammad Fauzi, S.Ap,. kepada Media ini usai memastikan keluarganya telah tertangani.

Semoga hal ini tidak menimpa orang lain lagi dan pihak RS harus segera berbenah, jangan menunggu pasien hampir meninggal baru bergerak menangani dan satu hal lagi jangan biasakan berbohong.

iklan

“Padahal beliau ini (IM) adalah seorang Tenaga Kesehatan juga dan ia sempat di rujuk dari tarano ke RSUD Sumbawa namun karena kondisi full tidak ada tempat maka sehari saja di RSUD Sumbawa kemudian memilih Isolasi Mandiri (Isoman) di Rumahnya dan dalam masa isoman selama 3 hari itu sesak nafasnya semakin menjadi-jadi dan saya putuskan untuk kembali ke RSUD lagi,” jelas Fauzi.

Lanjutnya, dari RSUD Sumbawa tidak dapat ditangani karena tidak ada oksigen, setelah keluar hasil tes oxymeter diminta segera ke RSMA karena pasien sangat membutuhkan oksigen. Tanpa menunggu lama langsung menuju RSMA dan setibanya di RSMA, pasien langsung ditolak dengan dalih tidak ada ruangan dan oksigen juga.

“Karena kondisi pasien sangat lemah dan sesaknya semakin tidak tertahan saya bersikeras untuk meminta penanganan apapun itu namun pihak RS Manambai tetap saja menolak. Saya sempat bingung dan ingin mencoba ke RS Surya Medika (RS MUHAMMADIYAH) tetapi baru berjalan beberapa langkah persis di depan pintu IGD pasien langsung tergeletak tidak sadarkan diri,” kata Fauzi.

Melihat pasien tidak sadar baru kemudian pihak RSMA menghampiri dan melakukan penanganan sambil perawat membawa tempat tidur.

“Setelah melalui proses, saya baru dihubungi dan diberitahu bahwa keluarga saya tersebut terkonfirmasi positif covid-19. Saat ini sudah di rawat sesuai SOP covid. Sekitar 2 jam kemudian pasien melalui WA mengkonfirmasi saya bahwa sudah diberikan oksigen dan dirawat diruangan isolasi,”

Dari kronologi ini pihak RSMA telah berbohong dan bila stok oksigen menipis atau tidak ada di tegah lonjakan Covid maka Rumah sakit Manambai sedang darurat Oksigen dan hal ini tentu tidak sejalan dengan apa yang telah disampaikan oleh Gubernur NTB yang mengatakan ketersediaan oksigen aman baik untuk Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa.

“Semoga informasi ini sampai kepada Gubernur NTB dan Pemerintah segera berbenah dalam menangani masalah Covid-19 ini,” tutur Politisi Muda PKS ini. (Nuansa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.