JAKARTA, Nuansantb.id – Penasihat keamanan utama Presiden Rusia Vladimir Putin, Sergei Shoigu, membahas Ukraina dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Dialog antara Rusia dan Amerika Serikat termasuk diantara isu-isu yang dibahas dengan Kim.
Dilansir Reuters dari TASS, Jumat, 21 Maret, perjalanan Shoigu dilakukan setelah Putin baru-baru ini setuju untuk menghentikan serangan terhadap fasilitas energi Ukraina untuk sementara waktu, tetapi menolak untuk mendukung gencatan senjata penuh selama 30 hari yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Pejabat AS, Ukraina, dan Korea Selatan mengatakan Korea Utara telah mengerahkan lebih dari 10.000 tentara yang dikirim ke medan tempur di wilayah Kursk di Rusia bagian timur, dan juga mengirimkan senjata berat termasuk artileri dan rudal balistik.
Korea Utara diyakini telah menerima teknologi militer dan sipil serta bantuan ekonomi dari Moskow sebagai balasannya.
Moskow dan Pyongyang awalnya membantah laporan tentang pengerahan tersebut, tetapi pada Oktober 2024 Putin tidak membantah bahwa pasukan Korea Utara berada di Rusia, dan seorang pejabat Korea Utara mengatakan tindakan seperti itu sah secara hukum.
Tahun lalu, Rusia dan Korea Utara menandatangani perjanjian penting yang mencakup ketentuan pertahanan bersama.
Media pemerintah Korea Utara KCNA melaporkan kedatangan delegasi yang dipimpin oleh Shoigu, disambut oleh pejabat senior pemerintah dan duta besar Moskow di Pyongyang.
Mantan menteri pertahanan tersebut sebelumnya melakukan kunjungan ke Pyongyang saat Korea Utara bersiap untuk mengerahkan pasukan guna berperang bagi Rusia dalam perangnya melawan Ukraina.
Shoigu mengatakan pembicaraannya dengan Kim berlangsung lama dan berlangsung lebih dari dua jam, kata TASS. (red)
