Tambak Udang Sumbawa Sumbang Rp 98 Miliar untuk PAD, DKP Targetkan Kenaikan di 2026

oleh -296 Dilihat
oleh

Sumbawa Besar, Nuansantb.id – Industri tambak udang Kabupaten Sumbawa terbukti menjadi penyumbang signifikan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbawa, Rahmat Hidayat, S.Pi., M.T., mengungkapkan kontribusi sektor ini mencapai Rp 98 miliar pada 2024, atau sekitar 18% dari total PAD sektor perikanan.

Dikatakan Rahmat, Tambak udang memiliki peran strategis bagi perekonomian sumbawa. Hal tersebut dipaparkan secara resmi di hadapan Komisi II DPRD Sumbawa, Rabu (07/05/2025) dimana fakta-fakta kunci: Kontribusi PAD 2024 Rp 98 miliar dari retribusi, pajak, dan perizinan. Tambak berizin aktif 1.247 unit (37% dari total tambak) dan target 2026, kenaikan kontribusi sebesar 25% (Rp 122 miliar). Sementara peluang ekspor 65% produksi udang Sumbawa diekspor ke China, Jepang, dan AS.

“Tambak udang tidak hanya menggerakkan ekonomi lokal, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi 12.500 orang di Sumbawa,” tegas Rahmat.

iklan

Adapun tantangan dan strategi penguatan PAD kata Rahmat, meski memberikan kontribusi besar, sejumlah tantangan masih menghadang, dimana Tambak ilegal masih 63% belum berizin, berpotensi merugikan PAD. Sedangkan efisiensi produksi, rata-rata produktivitas masih di bawah 5 ton/hektare dan diversifikasi pasar, masih ketergantungan pada beberapa negara tujuan ekspor.

Kadis DKP membeberkan langkah untuk optimalisasi PAD, yakni dengan melakukan legalisasi tambak ilegal, target 1.500 unit terdaftar hingga 2026. Kemudian peningkatan produktivitas melalui program bibit unggul dan pendampingan teknis. Selanjutnya ekspansi pasar ekspor ke Eropa dan Timur Tengah dan terakhir digitalisasi perizinan dan pembayaran retribusi untuk minimalkan kebocoran.

Sementara, Pemerintah Daerah berkomitmen memperkuat sektor ini melalui: Insentif perpajakan bagi tambak berkinerja baik, Pembangunan cold storage baru di tiga lokasi strategis dan Pelatihan ekspor bagi pengusaha tambak.

DKP menargetkan Sumbawa sebagai produsen udang vaname terbesar di NTB pada 2027, dengan proyeksi kontribusi PAD mencapai Rp 150 miliar.

“Potensinya sangat besar. Dengan dukungan semua pihak, tambak udang bisa menjadi primadona ekonomi Sumbawa,” pungkas Rahmat. (Nuansa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.