Yogyakarta, Nuansantb.id – Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., hadir dalam Welcome Dinner Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XI Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) 2025 di Ballroom Hotel Tentrem, Yogyakarta, Selasa (05/08/2025). Acara yang dihadiri 56 kepala daerah anggota JKPI ini menjadi ajang strategis untuk memperkuat komitmen pelestarian warisan budaya, termasuk memperkenalkan kekayaan budaya Sumbawa di tingkat nasional.
Bupati Jarot menyampaikan kebanggaannya bisa mewakili Sumbawa dalam forum bergengsi ini. Ia menegaskan pentingnya sinergi antar-daerah untuk memajukan warisan budaya.
“Kami membawa semangat melestarikan nilai-nilai budaya Sumbawa dalam forum ini. Ini momentum penting untuk saling belajar dan berkolaborasi agar warisan budaya kita tetap hidup dan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat,” ujar Jarot.
Ia juga menyoroti potensi wisata budaya Sumbawa, seperti Istana Dalam Loka, Festival Tambora, dan tenun tradisional, yang bisa dikembangkan melalui jaringan JKPI.
Walikota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Rakernas JKPI XI mengusung tema “Resiliensi Cagar Budaya”, yang bertujuan mendorong pelestarian warisan budaya berbasis pemberdayaan masyarakat.
“Kita tidak hanya mempertahankan fisik bangunan bersejarah, tetapi juga menghidupkan nilai-nilai budaya dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat harus menjadi pelaku utama dalam pelestarian ini,” tegas Hasto.
Sebagai simbol penghormatan, Walikota Yogyakarta memberikan cenderamata kepada seluruh peserta, termasuk Bupati Sumbawa, sebagai bentuk persaudaraan antar-daerah.
Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam X, menekankan bahwa Rakernas JKPI bukan sekadar pertemuan formal, melainkan ruang untuk bertukar ide inovatif dalam mengemas warisan budaya.
“Kita perlu pendekatan baru agar warisan budaya tidak hanya menjadi kenangan, tapi juga sumber inspirasi dan ekonomi kreatif. Forum ini menjadi tempat terbaik untuk merancang strategi bersama,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi kehadiran Bupati Sumbawa dan kepala daerah lainnya, yang menunjukkan keseriusan dalam menjaga identitas budaya daerah.
JKPI Dorong Yogyakarta sebagai Ibu Kota Budaya Indonesia 2025-2026
Direktur Eksekutif JKPI, Nanang Asfarinal, mengungkapkan bahwa kehadiran lebih dari 75% kepala daerah anggota JKPI membuktikan tingginya semangat pelestarian warisan budaya.
“Yogyakarta telah ditetapkan sebagai ibu kota kebudayaan dalam Kongres JKPI di Banjarmasin tahun lalu. Kami mendorong Kementerian Kebudayaan untuk meresmikannya secara nasional pada 2025-2026,” jelas Nanang.
Ia juga menyatakan bahwa JKPI akan terus memperkuat jejaring antar-daerah untuk memastikan warisan budaya tetap relevan di era modern.
Rakernas JKPI XI: Ajang Kolaborasi 56 Daerah
Rakernas JKPI XI yang berlangsung pada 5-9 Agustus 2025 diharapkan menghasilkan rekomendasi kebijakan dan program konkret untuk pelestarian cagar budaya.
Beberapa agenda utama meliputi: Diskusi strategi adaptasi budaya di era digital. Pemberdayaan ekonomi kreatif berbasis warisan budaya. Dan Pertukaran pengalaman antar-daerah dalam pengelolaan situs pusaka.
Keikutsertaan Bupati Sumbawa dalam forum ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi pengembangan pariwisata dan budaya Sumbawa di kancah nasional.
Editor/Pemred: Sahril Imran






