“Menuju 2029, Zul Ajak Elite Sumbawa Bersatu Dukung Figur Kompeten Terlepas dari Partai”
Sumbawa Besar, Nuansantb.id – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Sumbawa menggelar Musyawarah Daerah (Musda) VI di Hotel Nio Garden, Ahad (07/09/2025). Acara ini dihadiri oleh tokoh kunci partai, termasuk Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc., Gubernur NTB periode 2018-2023 dan Pengurus DPP PKS, yang menyampaikan pidato kunci berisi analisis mendalam tentang peta politik lokal dan nasional.
Dalam paparannya, Zulkieflimansyah atau yang akrab disapa Doktor Zul, menegaskan posisi unik PKS di Sumbawa. Keunikan tersebut, menurutnya, terletak pada keberhasilan partainya menempatkan kader terbaiknya, Johan Rosihan, sebagai satu-satunya anggota DPR RI yang berasal dari Kabupaten Sumbawa.
“Partai lain mungkin punya kader di berbagai tempat, tapi fakta membuktikan, dari Sumbawa hanya PKS yang saat ini memiliki perwakilan langsung di Senayan,” tegasnya di hadapan para kader.
Melihat kontestasi Pemilu 2029-2030, Doktor Zul menyatakan bahwa PKS harus bersiap dengan persaingan yang jauh lebih kompleks. Targetnya adalah merebut satu dari tiga kursi DPR RI untuk daerah pemilihan NTB. Ia mengingatkan bahwa tantangan tidak hanya datang dari partai lain, tetapi juga dari konflik internal antar tokoh dan aktor politik.
“Banyak orang hebat yang akan bersaing. Mestinya orang tua Sumbawa ini berkumpul. Apapun partainya, kita perlu figur yang benar-benar mewakili aspirasi kita semua,” ajaknya, menyerukan pentingnya solidaritas regional di atas kepentingan partai.
Yang paling mencolok dari pidatonya adalah peringatan tentang disruptor teknologi yang akan mengubah wajah politik. Doktor Zul menekankan bahwa waktu lima tahun sangat singkat untuk beradaptasi.
“Jangan bayangkan kompetisi nanti akan sama dengan hari ini. Kita akan bersaing bukan hanya dengan sesama politisi, tapi juga dengan aktivis intelektual dan bahkan dengan kecerdasan buatan atau AI. Kalau salah strategi, kita bisa kalah oleh mesin,” katanya memberikan gambaran tentang masa depan kontestasi politik yang semakin canggih dan berbasis data.
Oleh karena itu, ia menekankan bahwa kualitas kepemimpinan ke depan haruslah melampaui kekuatan finansial semata. “Menjadi bupati, gubernur, atau anggota dewan bukan lagi hanya soal modal. Kalau salah pilih, uang bisa habis dan hasilnya nihil. Yang kita butuhkan adalah figur dengan kompetensi mumpuni dan integritas yang teruji,” ucapnya.
Di akhir sambutan, Doktor Zul menyampaikan apresiasi tinggi kepada Ketua DPD PKS Sumbawa, Nanang Nasiruddin, S.A.P., M.M. Inov, atas kemampuannya membina hubungan harmonis dengan kepala daerah dan berbagai partai politik.
“Saya bahagia dengan Ketua Nanang yang selalu menjaga hubungan baik dengan bupati, wakil bupati, dan pimpinan partai lain. Ini adalah contoh baik yang semoga bisa ditiru oleh kabupaten lain di NTB, bahkan di seluruh Indonesia,” pujinya.
Ia menutup dengan pesan tentang menjaga persaudaraan. “Boleh berbeda pilihan partai dan calon, tapi tali persahabatan dan kebersamaan sebagai sesama anak bangsa Sumbawa tidak boleh putus karena politik,” pungkasnya.
Editor: Nuansantb





