SUMBAWA, Nuansantb – Sebanyak 165 Koperasi Merah Putih di seluruh desa dan kelurahan Kabupaten Sumbawa telah menyelesaikan tahap legalitas dan kini memasuki fase pendampingan intensif. Langkah strategis ini bertujuan mematangkan rencana bisnis masing-masing koperasi agar mampu menjadi penggerak ekonomi riil di tingkat desa.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Sumbawa, Adi Nusantara, mengungkapkan pihaknya telah mengajukan permohonan resmi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melibatkan perbankan dalam program pendampingan ini.
“Kami telah meminta bantuan OJK untuk mendorong keterlibatan bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dalam pendampingan hingga penyusunan rencana bisnis,” jelas Adi, Jum’at (03/10/2025).
Meski demikian, Adi menyampaikan catatan kritis terhadap proses pembentukan koperasi yang berlangsung cepat sebagai kebijakan nasional. Ia mengakui banyak koperasi yang belum memiliki inti bisnis yang jelas sejak awal pembentukan.
“Idealnya, pemetaan potensi unggulan wilayah dilakukan terlebih dahulu. Namun karena ini program pusat, pembentukan didahulukan, baru kini masuk ke pendampingan,” ungkapnya.
Untuk memastikan pendampingan tidak hanya bersifat administratif, Diskoperindag akan menjajaki sinergi dengan Bappenas, khususnya dalam pengembangan ekonomi biru. Langkah ini dinilai strategis mengingat setengah dari desa di Sumbawa berada di kawasan pesisir.
“Setengah dari desa-desa di Sumbawa berada di kawasan pesisir. Peluang pengembangan ekonomi biru seperti perikanan, garam, dan ekowisata bahari bisa dijadikan fokus inti bisnis koperasi,” tambahnya.
Koordinasi dengan OJK terus dilakukan untuk memastikan bank-bank Himbara di daerah dapat terlibat aktif. Pendampingan yang menyentuh aspek kelembagaan, keuangan, dan rencana usaha menjadi kunci agar koperasi tidak sekadar wadah tanpa aktivitas ekonomi.
Adi berharap seluruh Koperasi Merah Putih dapat mulai bergerak efektif mulai Agustus ini, sejalan dengan visi pemerintah memperkuat ekonomi kerakyatan di tingkat desa.
“Dengan sinergi antar-lembaga, kita ingin koperasi ini betul-betul menjadi penggerak ekonomi lokal. Tidak hanya formalitas, tapi benar-benar berdampak bagi masyarakat,” pungkasnya.
Editor: Nuansantb





