Kolaborasi Bersama Polres Sumbawa, Wabup Ansori Ajak LATS Aksi Nyata

oleh -797 Dilihat
oleh

Sumbawa Besar, Nuansantb.id – Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mohamad Ansori, bersama Kapolres Sumbawa AKBP Marieta Dwi Ardhini, SH., SIK menghadiri silaturahmi Lembaga Adat Tana’ Samawa (LATS) di Istana Bala Kuning, Kamis (31/07/2025). Forum strategis ini dihadiri 150 tokoh adat, agama, dan lintas etnis untuk menyusun langkah konkret menghadapi tantangan daerah.

Tiga Ancaman Serius yang Diangkat Wabup

Dalam pidatonya, Wabup Haji Ansori menekankan tiga isu kritis yang memerlukan kolaborasi segera, diantaranya: Degradasi lingkungan akibat pembabatan hutan yang memicu banjir dan kekeringan ekstrem. Peredaran narkoba yang mengancam generasi muda dan Tekanan ekonomi masyarakat pascapanen.

“Data kami menunjukkan 15% kenaikan kasus banjir bandang di 2025 akibat alih fungsi hutan. Sementara BNN mencatat 27 kasus narkoba semester pertama ini. Ini darurat kolektif!” tegas Wabup Ansori.

Ia mengajak semua pihak menjalankan filosofi adat “Barenti ko sara’, sara’ barenti ko Kitabullah” (adat bersendikan syariat, syariat bersendikan Al-Qur’an) sebagai solusi holistik.

“Tak cukup berdiskusi, kita butuh aksi nyata. LATS memiliki peran strategis di kabupaten sumbawa sebagai lembaga adat. Salah satunya bisa dengan menggelar gerakan tanam 10.000 pohon di kawasan kritis,” tegas Wabup Ansori.

Wabup Ansori menutup dengan pesan tegas: “Pemerintah telah siapkan anggaran khusus untuk program kolaboratif ini. Mari buktikan Sumbawa bisa jadi contoh resolusi konflik berbasis kearifan lokal.”

Kapolres Sumbawa Berkomitmen Jaga Kondusivitas. AKBP Marieta menyampaikan apresiasi atas keragaman masyarakat Sumbawa yang harmonis.

“Saya merasa kagum akan keberagaman masyarakat Sumbawa dan berharap kehadiran kami di sini bisa memberi rasa aman dan nyaman bagi seluruh warga. Semua pihak harus terus bersinergi agar kerukunan ini dapat terjaga,” ujarnya.

AKBP Rieta berharap silaturahmi ini menjadi awal dari langkah-langkah nyata yang dilakukan bersama demi menciptakan Sumbawa yang aman dan kondusif.

“Dalam 100 hari kerja, kami fokus pada Peningkatan patroli kawasan hutan bersama Masyarakat Hukum Adat. Operasi antitarkoba berbasis intelijen komunitas dan Pendekatan humanis dalam penegakan hukum,” papar perwira perempuan pertama yang memimpin Polres Sumbawa ini.

Kapolres juga menggarisbawahi pentingnya Mara Tali Ontar Telu (sinergi ulama, masyarakat, pemimpin) sebagai model governance khas Sumbawa.

Adapun langkah konkret hasil silaturahmi forum menghasilkan empat kesepakatan, diantaranya : Pembentukan Satgas Lingkungan Adat untuk pemantauan deforestasi. Pelatihan kader antinarkoba di 10 kecamatan prioritas. Penyusunan perarem (aturan adat) tentang perlindungan hutan dan MoU LATS-Polres tentang sistem pelaporan kejahatan berbasis kearifan lokal.

Turut hadir dalam acara, Kadis Lingkungan Hidup (rencana aksi rehabilitasi DAS). Kepala BNND Sumbawa (program desa bersinar) dan Ketua MUI Sumbawa (pendekatan dakwah preventif).

Editor/Pemred: Sahril Imran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.