Petani Desa Mamak Lopok Kecewa, Gabah Diserap Tengkulak, Bulog dan Mitranya Dimana ?

oleh -2302 Dilihat
oleh

Sumbawa Besar, Nuansantb – Petani di Desa Mamak, Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa, mengeluhkan ketidakmerataan penyerapan gabah oleh Bulog Sumbawa dan Mitranya.

Akibatnya, petani terpaksa menjual hasil panen ke tengkulak dengan harga jauh lebih rendah di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.500 per kilogram.

“Di sini, kami kesulitan mendapatkan harga sesuai HPP. Mitra Bulog di wilayah Lopok, khususnya Desa Mamak, tidak jelas. Akhirnya, gabah kami terpaksa dijual ke tengkulak dengan harga di bawah HPP Rp.6.100 per kilogram,” ujar Sirajuddin, salah seorang petani Desa Mamak, kepada NuansaNTB, Ahad (04/05/2025).

Sirajuddin menyayangkan ketidakjelasan mekanisme penyerapan gabah oleh Bulog, padahal pemerintah telah menetapkan HPP untuk melindungi kesejahteraan petani. Ia pun meminta Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa turun tangan menyelesaikan persoalan ini.

“Kami sering melihat video dan berita bahwa Wakil Bupati Sumbawa, Bapak Haji Mohamad Ansori, sudah meminta Bulog maksimal menyerap gabah dan jagung petani. Tapi kenyataannya, di lapangan sangat jauh dari harapan,” ungkapnya dengan nada kecewa.

Menurut Sirajuddin, minimnya sosialisasi dan pengawasan dari pihak terkait membuat petani kesulitan mengakses program pemerintah.

“Kami tidak tahu harus menghubungi siapa. Mitra Bulog di sini tidak aktif, entah dimana? akhirnya tengkulak yang mengambil untung,” tambahnya.

Ia berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah tegas, termasuk memastikan Bulog dan mitranya bekerja optimal menyerap gabah petani sesuai HPP. “Jika tidak, petani seperti kami akan terus merugi,” tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Bulog Sumbawa maupun Pemerintah Kabupaten Sumbawa terkait keluhan tersebut. Namun, masyarakat menanti langkah konkret agar kebijakan HPP benar-benar dirasakan petani di pelosok desa. (Nuansa)

Responses (2)

  1. jangankan di sumbawa. di suni aja di Desa cibereas. kecamatan patokbeusi kabupaten subang jawa barat. harga gabah masih di beli tengkulak dengan harga Rp.6000/kg bahkan ada yang Rp5300/kg dengan alasan gabah basah
    sudah jwlas jelas di aturannya harga gabah dari petami Rp 6.500/kg.
    jawaban bulog malah harga Rp 6.500/kg adalah harga diterima di kantor bulog. bukan harga dari petani, jadi harga Rp.6.500 petani harus tetap mengeluarkan ongkos angkut. buruh panggul dan karung. benar benar aturan yang masih bisa di kelah oleh oknumnya. artinya bulog masih saja memberikan kesempatan pada para tengkulak untuk menggencet harga para petani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.